chap 3

623 36 0
                                    

Sekarang aku sudah kelas 3 menengah keatas  dan aku juga masih tetap setia memperhatikan namja yang keeluh-eluhkan selama ini.

Terdengar berlebihan memang, tapi aku sungguh mencintainya. cinta tidak memandang waktu bukan.

kalian tahu selama beberapa tahun ini aku selalu berfocus pada satu namja saja , ada beberapa namja yang ingin menjadikanku kekasihnya tapi aku selalu menolak. Aku selalu mengatakan jika hatiku sudah dikunci oleh seseorang dan mereka pun akhirnya menjadi temanku, aku bersyukur mereka tidak membenciku.

Namun selama ini kurasa jungkook tidak ada perubahan sama sekali. Dia masih tetap seperti biasa tidak pernah melihatku sekalipun.

aku dengar dia sekarang sudah masuk universitas terbaik dikorea, dan aku bertekad untuk masuk universitas favorit seperti jungkook. Aku harus berusaha untuk mendapat nilai yang bagus untuk bisa masuk universitas favorit.

Dan akhirnya waktu ujian sudah dekat , aku dan teman-temanku yang lainnya sedang sibuk dengan materi ujian, selain itu juga aku mulai mencari tempat les privat sebagai tambahan supaya aku bisa menerima materi-materi dengan baik.

Sangat melelahkan, tapi aku tetap berusaha demi masa depan.

~~~~~~~~~~

Saat ini aku sedang mendengarkan seosangnim yang menjelaskan materi hingga tak terasa waktunya untuk pulang.

Disaat aku sedang memasukkan barang-barangku kedalam tas tiba-tiba seosangnim berkata yang menurutku sangat menarik untuk didengar

“baiklah anak-anak disini apakah kalian punya kenalan mahasiswa yang dekat dengan kalian?” tanya seosangnim pada muridnya. Ada beberapa yang mengangkat tangan.

“ternyata ada beberapa, oh ya kalian sebentar lagi ujian dan mungkin akan melanjutkan kejenjang berikutnya.  kalian harus sering bertanya tentang universitas yang ingin kalian masuki kepada mahasiswa kampus favorit kalian. Supaya lebih mengerti informasi tentang kampus yang akan kalian masuki.” ucap panjang lebar seossangnim pada muridnya.

“ne arra seossangnim gamsahamnida”ucap kami bersamaan.

At Home~~~~

“ah bagaimana ini , aku tidak mempunyai kenalan mahasiswa sama sekali" ucapku resah.

Saat kumulai resah tiba-tiba aku teringat satu nama dipikiranku yakni jungkook. Tapi tidak mungkinkan aku meminta bantuanny. Itu terlalu memalukan , tapi dengan begini kau ada kesempatan dekat dengannya.

Baiklah lupakan rasa malumu saat ini,  sekarang kau sedang membutuhkannya tapi bagaimana caranya?” tanyaku pada diri sendiri sambil mondar-mandir.

“aha, paman kan dekat dengannya pasti paman mempunyai nomor ponselnya, aigoo y/n kau memang pandai” akhirnya aku pergi kerumah paman.

Sesampainya dirumah paman, kulihat dia sedang duduk diruang tamu sambil mendengarkan musik.

“PAMAAaaaaaaannnn” sapaku dengan girang sampai membuat paman kaget.

“aigoo jantung paman rasanya ingin copot mendengar suaramu, ada apa kau kesini , apa eomma dan appamu sedang pergi dan kau kesepian makanya kau kesini hemb” tanya pamanku .

“ne paman , eomma dan appa sedang pergi tapi aku kesini bukan karena aku kesepian tapi aku ingin bertanya sesuatu padamu”ucapku yang membuat kening paman berkerut

“menanyakan sesuatu?”ucap paman heran padaku .

“ paman apa kau punya nomor ponsel namja yang bernama jungkook itu? Tanyaku pada paman hal ini sukses membuat paman mengeluarkan senyum smirknya.

“apa kau menyukai jungkook hemb , aku tahu jika dia sangat tampan?”tanya paman sontak membuatku membulatkan mataku.

“yak paman bukan begitu , aku butuh bantuannya. Setelah ini aku akan menghadapi ujian dan akan masuk universitas terbaik jadi aku minta bantuannya tentang informasi universitas favoritku.  Dan kudengar dia salah satu mahasiswa dari universitas terbaik dikorea”jelasku panjang lebar pada paman dan kulihat paman sedang meletakkan tangannya didagu seolah berpikir.

“ ah kau benar juga , tapi bagaimana kau tahu jika jungkook salah satu mahasiswa diuniversitas terbaik , kau penguntit ya” selidik paman terhadapku , aku mulai kebingungan mencari alasan untuk ini.

“yak kenapa paman tega sekali pada ponakanmu sendiri. Paman jahat emb” ucapku pura-pura kesal.

“kekekeke mianhe ponakan kesayanganku , baiklah aku akan memberimu nomor ponselnya , tapi ambilkan gitarku dulu dikamar setelah itu aku beri” suruh paman dan aku segera menuju kekamar paman untuk mengambil gitar paman.

“ini gitarnya paman, mana nomer ponselnya dan aku akan segera pulang untuk belajar paman” ucapku terburu-buru .

“baiklah ini nomor ponselnya , tapi jangan pulang dulu temani paman memainkan sebuah lagu ini. kau pasti butuh hiburan kan” saran paman.

“paman kau selalu mengerti keadaanku , baiklah aku memang butuh hiburan paman” ucapku sambil duduk didepan paman dan paman memulai memainkan gitarnya. beliau sungguh lihai dalam bermain gitar tak hayal dia mendirikan sebuah band yang dinamakan BTS , dan dalam band itu ada namja yang sangat aku sukai, ah aku jadi ingin melihatnya bernyanyi.

“paman namjoon memang terbaik jjang, aku jadi ingin melihat  paman konser dan memainkan musik didepan orang banyak”ucapku pada paman sambil memberinya dua ibu jariku menunjukkan betapa hebatnya pamanku.

“emb kau belum pernah melihatku tampil kan” tanya paman. jelas aku belum pernah melihat ya tampil dari dulu , jika aku sudah melihatnya. mungkin aku sudah mengetahui jungkook dari dulu juga.

“belum sama sekali paman” ucapku.

“kalau begitu kalau kau lulus dengan nilai terbaik dan kau masuk universitas terbaik, paman janji akan mengajakmu melihat konser paman. bagaimana hemb” ajak paman hal ini sontak membuatku senang bukan main , kalian tahu paman mengajakku kepetunjukan band paman dan berarti aku bisa melihatnya jungkook bernyanyi , ah aku sungguh bahagia dan semangat untuk cepat-cepat lulus sekolah.

“ ne paman aku mau,  terima kasih paman” ucapku girang sambil memeluk paman kesayangankku.

“ baiklah aku pulang dulu paman terima kasih lagunya dan nomor ponselnya , aku pulang dulu dahhhhh” sambungku sambil pulang meninggalkan rumah paman.

“aku tahu kau menyukai jungkook kan y/n ,kau terlihat sungguh bahagia” ucap paman tanpa aku sadari.

Tbc......

My Hope (jeonjungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang