Bagian 4

61 16 2
                                    

"Jadi lo beneran penasaran kan?"

"Hhhh."

Alyssa mendengus sebal. Ia baru menyadari kalau teman sebangkunya ini benar-benar menyebalkan. Apa benar pendapat teman-temannya kalau selama ini dirinya terlalu cuek.

Alyssa kan sering nggak peka.

Alyssa mah kelewat nggak peduli

Alyssa coba deh lo jangan kaku.

Ucapan teman-temannya berputar di ingatannya. Ia sebenarnya tak yakin kalau dirinya itu cuek, padahal selama ini ia selalu berusaha untuk menjadi orang yang fleksibel alias nggak kaku.

Tetapi tetap saja, gadis kuper sepertinya mungkin lebih sering diam dan kelewat cuek.

"Kan gue udah bilang, pasti lo ngejar-ngejar gue kan?"

"Pasti lo butuh in-"

"Duh Gin, kapan sih lo ngasih taunya?"

"Berani bayar berapa lo, kalau gue kasih tau?"

Alyssa jenuh. Ia memutar bola mata anggurnya malas. Pasti Kiran sudah menunggunya sejak tadi di parkiran.

"Kalau nggak, lo harus segera jadian pas gue kasih tau infonya, oke?"

"Apa? lo gila?" Alyssa memekik mendengar ucapan Gina barusan. Belum kenal saja ia sudah dihadapkan dengan urusan seperti ini.

"Jadi namanya itu..."

"Namanya itu..."

"Namanya siapa?" Alyssa sudah greget.

"RAFA."

"Apa? Rafa?"

***

"Raf, gue saranin sih lo ikut osis deh, kan lo juga berbakat. Jiwa kepemimpinan lo itu harus dikembangkan."

"Gue dukung apapun yang lo pilih kok!"

"Gue kan selama ini kurang disiplin."

"Hei, ini awal buat lo jadi pribadi yang disiplin."

"Gue pikir-pikir dulu ya kak?"

"Gue harap lo ikut ya bro, Rafael Putra."

Dion, ketua osis itu mencatat nama Rafa diatas kertas hvs putih. Kemudian berlalu meninggalkan lapangan futsal.

***

"Apa jadi akhir-akhir ini lo sama Raf-"

Kiran melotot. Gina tertawa saja. Alyssa sudah kewalahan.

Ternyata sejak tadi Kiran menguntit obrolan Alyssa dan Gina.

"Hus, jangan keras-keras dong!"

"Iya iya maaf."

"So, lo udah puas?" Gina menaik-turunkan alisnya. Kemudian menyandang tas merah maroon miliknya.

"Ah, gue kan cuma pengin ngerti namanya."

"Pasti bentar lagi lo naksir sama dia?"

"Gue setuju." timbrung Kiran dengan semangat.

"Tau gue nggak peduli."

"Ah lo mah emang kelewat cuek, sampe-sampe nama gebetan sendiri aja nggak tau."

"Huh, apaan sih lo pada? Gue biasa aja kok."

"Udah ah gue mau pulang, capek tau, bay!" Gina melambaikan tangannya kemudian berlari menjauh.

"Hayo lo, gue udah tau, besok gue sebar beritanya!"

"Aaa, jangan sampe nyebar awas kalo nyebar, lo orang pertama yang gue salahin, huh!"

"Dasar ngambekan, gue kasih tau baru tau rasa lo!"

"Awas aja lo, mau gue tabok juga!" Alyssa sudah siap mengejar Kiran yang lari mendahuluinya.

For AlyssaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang