pertemuan ^2

7.6K 721 100
                                    

LEVI POV

Nama ku levi ackerman , aku seorang single berumur 30 tahun , aku bekerja sebagai seorang guru fisika di salah satu sekolah di kota rose

Aku tinggal bersama sepupu ku , mikasa ackerman. Dia seorang perempuan berprestasi , 3 kali juara pertama dalam pertandingan karate

Kami hanya tinggal berdua , orangtua mikasa meninggal karena perampokan 6 tahun yang lalu , waktu itu mikasa terluka parah di bagian kepala

Sementara aku , ibu ku meninggal karena penyakit , sedangkan ayahku kabur dari rumah bersama wanita selingkuhannya

Ya... hidup kami memang sangat menyedihkan , tapi kami tidak akan menyerah untuk menjalani kehidupan mu , mungkin awal nya terasa menyedihkan , tapi ke depannya akan jadi yang terbaik

Baiklah aku akan menceritakan awal pertemuan ku , dengan seseorang yang paling indah di dunia ini. Seseorang yang membuat hidupku berwarna yang asalnya sudah monoton.

Dulu aku hanya seorang guru magang di MARIA HIGH SCHOOL sebagai guru matematika. Pada saat itu mikasa masih kelas 2 smp.

"Tadaima" kata Mikasa sambil membuka pintu.

"Okaeri , Mikasa"

Kemudian mataku tertuju kepada 2 sosok di belakangnya. Bersurai kuning dan coklat.

"Mikasa , mereka siapa?" Tanyaku

"Mereka kawan sekelasku , yang rambut coklat namanya Eren , yang rambut pirang namanya Armin Armin , Eren duduklah dulu , aku mau ke kamar sebentar".

"Iya mikasa" jawab kedua teman Mikasa yang bernama Armin.

Aku pun segera kembali ke ruangan ku , tapi entah kenapa aku secara tidak sadar membalik kan tubuhku , dan mataku tertuju kepada Eren.

Mata emerald nya yang cantik di tambah ada sedikit warna emas , kemudian leher jenjang nan putih seputih bunga melati , kemudian bibir merah muda yang kecil , kemudian punggung nya yang panjang seperti perempuan itu , aneh memang tapi dia cantik sekali walaupun dia seorang laki-laki.

Aku pun segera ke kamar ku , dan menguncinya dan segera mengerjakan pekerjaan ku.

NORMAL POV

Kemudian di luar kamar Levi , Armin dan Eren berbicara. Suaranya mencapai dalam kamar Levi.

"Nee , eren"

"Ada apa armin?"

"Apa kau pernah merasakan jatuh cinta?"

"E-eh?!"

Mikasa pun datang

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Tentang perasaan jatuh cinta kalau kau mikasa? Apa kau pernah jatuh cinta?"

"Jatuh cinta?"

"Iya"

"Em...itu..." Mikasa pun melirik Eren secara perlahan.

"Mikasa?"

"Tidak! Aku tidak pernah jatuh cinta , kalau gitu mari kita kerjakan saja tugas kita"

"Iya"

Pembicaraan mereka terdengar oleh Levi yang sedang memeriksa pekerjaannya.

"Hah... dasar pembicaraan anak-anak ,  jatuh cinta ya..." ucap Levi sambil sesekali menghela nafas

"aku tidak pernah merasakan hal itu , aku terlalu tenggelam dalam kehidupan ku yang kelam , sehingga aku tidak punya waktu untuk hal itu" pikir Levi lelah.

Tidak terasa waktu cepat berlalu , tahun pun berganti. 2 tahun kemudian setelah pertemuan pertama Levi dan Eren.

"Levi Ackerman kan?"

"Iya"

"Selamat pada ajaran tahun ini , kau sudah menjadi guru tetap di MARIA HIGH SCHOOL dan kau tidak akan mengajar matematika lagi , tapi kau akan mengajar mata pelajaran fisika , apa kau siap?" Tanya kepala sekolah yang berambut klimis tersebut.

"Siap , saya laksanakan , kalau begitu saya permisi dulu"

Levi pun keluar dari ruangan kepala sekolah dan berjalan menuju ruang guru.

"Hah.hah.hah... aku harus.... cepat" ucap Eren sambil terus berlari. Tanpa Eren sadari , Levi sedang berjalan didepannya.

"Aduh!!" Eren pun menabrak Levi dan terjatuh terduduk.

"Aduh...." ucap Eren sambil meringis megang belakangnya

"Oi bocah!"

Eren pun langsung bersujud kepada seseorang yang ditabraknya tanpa mengetahui siapa orang tersebut.

"Ma-maafkan saya sensei!! Saya lagi terburu buru!!"

"Berdiri"

"Y-ya?"

"Berdiri , bocah!"

Eren pun berdiri sesuai perkataan orang yang ditabraknya , di tatapnya orang yang lebih pendek darinya tersebut.

"Hm? Kau..."

Eren pun mengerjap bingung tapi menjadi kelihatan imut di mata Levi.

"Kau Eren Jaeger kan?"

"I-iya , sensei"

"Darimana dia tau namaku?" Pikir Eren yang was-was

"Aku tau namamu karena kau adalah teman Mikasa"

"Dia tau isi pikiranku?!"

"Hah... pikiranmu terlalu mudah di tebak nak"

"Apa dia peramal?"

"Aku bukan peramal nak , ekspresi mu mengatakan segalanya"

"Ano...tadi anda bilang mikasa...apa anda mengenal Mikasa?" Ucap Eren yang baru sadar jika nama temannya itu disebut.

"Tentu saja , Mikasa itu adik sepupu ku" ucap Levi dengan wajah yang sungguh sangat datar.

"Eh?"

"Dengar bocah , lain kali kalau jalan lain kali hati-hati , meskipun di sekitarmu sepi , kau harus hati-hati , kau tak tau apa yang akan kau hadapi"

Levi pun melangkah pergi , meninggalkan Eren dengan sejuta pertanyaan

"Semakin cantik saja....Eren kau adalah milikku" Pikir Levi sambil menyeringai perlahan.

I Love My Teacher ⭑ Riren [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang