Bab 4

34.2K 589 109
                                    

Selama 22 tahun kehidupannya, Sea tahu kalau di dunia ini sudah terlalu banyak hal-hal yang licik yang harus dilakukan seseorang agar keinginannya dapat terwujud.

Entah kasus Ken tadi bisa masuk ke dalam hal ini atau tidak, tapi saat mengetahui jika dirinya sudah di lamar dan akan menikah dengan pria itu secepatnya, Sea tahu jika dirinya sudah tidak bisa menolak.

Pilihan pertamanya yang mengatakan jika dirinya akan menolak pria yang dijodohkan dengannya itu lengkap dengan penikahannya, dia ubah setelah pria itu menciumnya dengan penuh hasrat dan membuat dirinya bergairah. Lalu saat tahu jika Ken sudah melamarnya, Sea betul-betul tahu sekarang jika dirinya sudah tidak dapat memilih lagi. Pria itu memang sepertinya berbakat menjadi penipu ulung. Ucapannya yang mengatakan jika dirinya bisa mempertimbangkan perjodohan mereka, ternyata hanyalah sebuah tipu muslihat. Karena bagaimanapun juga, pria itu sudah melamarnya dan kedua orangtuanya telah menerima.

Orangtua dan calon suami yang pintar menipu. Dasar!

"Mama senang kamu tidak protes lagi. Dari kemarin harusnya kamu menurut saja seperti sekarang." Mamanya menyeringai dengan senang. Setelah berceloteh dan tidak mendapatkan bantahan dari Sea, Mamanya itu berbalik dan melanjutkan acara masaknya sambil sesekali bersenandung.

Kalau saja Mamanya tahu kenapa dia bisa menerima perjodohan ini, mungkin Mamanya akan marah-marah dan menuntut Ken untuk menikahinya sekarang juga.

Tidak apa-apa, sih. Sea meringis. Tanpa sadar ternyata dirinnya sendiri mau untuk menikah dengan Ken secepatnya.

Hari ini juga dan detik ini juga tidak akan membuatnya keberatan.

***

Sea memasuki kamarnya saat dirinya sudah ngantuk dan ingin tidur.

Dirinya sudah naik ke atas tempat tidur saat handphonenya bergetar dan berkedip sekali menandakan jika ada notifikasi pesan yang masuk.

From: +191xxxxxxxx

Mungkin kamu sudah tahu. Dan mungkin sekarang kamu lagi marah-marah. Maafkan aku tapi tadi aku menciummu bukan untuk membuatmu berpikir. Tapi untuk membuktikan jika kamu juga tertarik padaku.

Nite.

Kenan.

Wanita itu menemukan pesan Ken yang membuat handphonenya bergetar tadi. Pria itu cukup cerewet di pesan padahal tadi apa yang mereka bicarakan sedikit sekali.

Sea tidak membalas pesan itu dan haanya menyimpan nomor Ken lalu memilih untuk kembali tidur.

***

Sea hanya bisa diam saat semua anggota keluarganya dan juga anggota keluarga Ken berkumpul di ruang keluarganya.

Pria itu datang dengan pamannya berserta wanita setengah baya yang seumur dengan paman Ken dan Sea ketahui sebagai istri dari paman Ken itu.

Katanya, kedua orangtua Ken telah meninggal karena kecelakaan pesawat sehingga yang datang sekarang adalah paman berserta bibi sebagai wakil dari kedua orangtua pria itu.

Di depannya, Ken juga sama diamnya dengan dirinya. Mereka berdua seperti membiarkan kedua pihak keluarganya yang berdiskusi tentang pernikahan mereka sedangkan Ken dan Sea hanya saling melempar lirikan satu dengan yang lain.

"Sea, ada baiknya kamu ajak Ken jalan-jalan keliling rumah kita. Supaya kalian ada waktu sendiri untuk pendekatan." Mamanya tersenyum saat mengusulkan ide itu dan tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada mereka jika hanya tinggal berdua di dalam ruangan yang terpisah.

KenSeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang