Jam 6.30..
Anjir gue telat! mungkin kalimat inilah yang paling sering Ricky katakan. Seperti biasanya, hari ini Ricky telat bangun 'lagi'. Tanpa basa basi Ricky langsung ganti baju, meskipun dia belum mandi ~hanya mencuci mukanya dengan facial foam.
Memang Ricky bisa di kategorikan sebagai pria yang jorok, tapi kebiasaannya itu tidak bisa menutupi wajah tampannya. Tanpa sarapan, Ricky langsung turun ke lantai bawah sambil membawa kunci motornya. Setelah memakai helm, Ricky langsung pergi ke sekolah mengendarai motor kesayangannya.
10 menit kemudian..
Ricky pun sampai di depan gerbang sekolah. Untung saja Pak Gani --nama satpam di sekolahnya-- belum menutup pintu gerbang. Ricky berlari lari kecil menuju kelasnya, karena waktu telah menunjukan pukul 6.45. Tepat di depan perpustakan.. Haa! Ricky terkejut. Muncul dua orang laki laki dari pintu perpustakaan. Tidak lain dan tidak bukan, mereka adalah Gandi dan Fikri --sahabat Ricky sejak SMP-- .
"tai! ngagetin aja lu pada" ucap Ricky.
"haha" mereka hanya tertawa kecil.
"huha haha, ga lucu njir. gua hampir jantungan tau ga" lanjut Ricky.
"ah, alay lu. lagian lu kenapa sih terlambat mulu, begadang lu yaa!?" tanya Fikri.
"ngga, gue cuma lupa setting alarm, jadinya gue telat bangun deh" jawab Ricky.
"alah, alesan aja lu" sahut Gandi.
"udahlah, hayu ke kelas, pelajaran pertama kan pelajaran Bu Tita" lanjutnya.
Bu Tita adalah guru yang mengajar pelajaran kimia di sekolah ini. Dia termasuk salah satu guru killer disini. Oleh karena itu, setelah mendengar omongan Gandi tadi, mereka bertiga langsung bergegas menuju kelas.
Dag dig dug
mungkin hal inilah yang mereka rasakan setelah melihat Bu Tita telah duduk di meja guru, kecuali Ricky.
Ricky pun masuk ke kelas tanpa rasa bersalah sedikitpun, lalu duduk di kursinya.
Seluruh pandangan siswa kelas 11 IPS-1 tertuju padanya. Eh eh lagi lagi dia gumam Bu Tita sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TSC.
Ficção AdolescenteTentang 'si biang kerok' SMA Nusa Bangsa, Ricky Chan namanya. Akhir akhir ini, ada yang terlihat aneh pada dirinya. Apa itu? ternyata, sikapnya berubah! Dari yang tadinya pemalas, pembuat onar, dan buronan para guru, menjadi sosok yang lebih rajin d...