TSC.

Part 4: Balas dendam

"Ricky, bapak berharap banyak sama kamu" ucap Pak Kris padanya. "Iya pak, akan kami usahakan".

Setelah itu, Ricky pamit untuk keluar dari ruang guru dan kembali membolos di rooftop bersama geng berandalannya itu untuk mendapatkan susasana tenang sambil menikmati mungkin beberapa batang rokok.

Minggu depan, Ricky dan tim futsalnya akan mengikuti sebuah kejuaraan antar sekolah. Mereka mewakili SMA Nusa Bangsa di kejuaraan ini untuk kedua kalinya. Bedanya, tahun kemarin dia hanya sebagai pemain inti biasa dan hanya bisa menduduki peringkat kedua. Sedangkan tahun ini dia memegang ban kapten dan harus bisa menjuarai kejuaraan ini mengingat yang dibicarakan Pak Kris tadi, dan juga ambisinya untuk balas dendam.

Bukan, bukan hanya balas dendam untuk merebut tittle juara, tapi juga membalaskan dendamnya pada orang yang telah mematahkan kakinya pada kejuaraan tahun lalu dan membuatnya gagal menjuarai kejuaraan tersebut. Kevin, siswa berandalan SMA Nusantara sekaligus kapten tim futsal sekolahnya bahkan sejak kelas 10 karena keahlian yang dimilikinya. Ricky mengakui, mungkin keahliannya masih dibawah Kevin, tapi itu tahun lalu dan tidak berlaku untuk kali ini, karena Ricky telah melatih dirinya sebaik mungkin. Ya, dia yakin akan hal itu.

"Gue bakal bales dendam" Ricky membuka suara setelah duduk di sofa panjang yang ada. "Lo serius?" tanya Fikri. "Kapan gue main main?". Dan sepertinya, kejuaraan kali ini akan lebih menyenangkan dibanding sebelumnya.