Ch. 10 : Saving Bas Mission (Part 1)

3.1K 356 27
                                    

"Sayang, kamu masih dimana? Kapan kamu pulang?" Suara Shirlyn dari kejauhan terdengar memelas, God sedang berjalan menuju tempat parkir untuk mencari mobilnya saat kebetulan pacarnya tersebut menelepon.

"Maafin aku Lyn, jadwalnya tadi sempat molor, tapi aku setengah jam lagi sampai rumah koq..." Jawab God mencoba meyakinkan wanita itu, sejak dia sibuk dengan proyek drama ini memang intensitas pacaran mereka jadi berkurang, makanya dia maklum kalau pacarnya jadi sedikit merajuk.

"Oke, ya udah... aku tunggu kamu di rumah, aku sudah masakin makan malam buat kamu tapi sekarang udah keburu dingin." wanita itu menjawab dengan nada kecewa tapi perhatian God saat itu teralihkan dengan tingkah grasak-grusuk mencurigakan seorang kru yang membawa Bas pergi menjauh dari kru dan aktor yang lain sebelum mendorongnya masuk kedalam mobil.

Saat God masih berbincang dengan kekasihnya melalui telepon, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang, dan orang itu adalah Tee.

"Godt apa kamu lihat Nong Bas?" Tanya Tee, wajahnya tampak pucat dan nafasnya masih terengah-engah seperti yang baru saja lari maraton.

"Lho bukannya dia sudah pulang?." Jawab God sekenanya, dia segera menyudahi panggilan telepon dengan pacarnya saat itu juga, terdengar suara Shirlyn yang merajuk dan memanggil namanya dengan nada kesal sebelum handphonenya dimatikan.

"Harusnya dia pulang bareng aku karena P'Oh ada urusan. Aduuuh gimana ini?" Tee menggaruk temgkuknya dengan gelisah.

"Hey, ada apaan sih? Malem-malem masih ngerumpi. Pulang sono!" Kimmon datang dengan gaya santainya, dia menyalakan lampu mobilnya yang kebetulan di parkir di samping God.

"Ah, P'Kim! P'Kim lihat si Endut gak?" Tee menarik lengan baju Kimmon dan menghentikan pria itu sebelum masuk ke dalam mobilnya. Dan seperti yang diduga Kimmon hanya menggelengkan kepala.

"Waduh gawat! Jangan-jangan si endut di culik!" Seru Tee dengan tatapan horror.

***

Sepanjang perjalanan Bas tidak hentinya melirik ke kanan kiri jalan, mengamati pemandangan malam dari balik jendela. Sudah sekitar 20 menit waktu berlalu, dia mengigit bagian bawah bibirnya karena perasaan gugup dan khawatir. Sejak mereka berangkat Bas sudah bertanya tentang tujuan mereka, tapi tidak mendapat jawaban yang memuaskan, alih-alih menjawab pria yang duduk disampingnya malah tersenyum mencurigakan. Sialnya lagi saat itu baterai handphonenya habis dan dia lupa tidak membawa charger, bagaimana dia bisa memberitahukan hal ini pada P'Oh ataupun P yang lainnya.

"Oh Tuhan, Mereka akan membawaku kemana ya?" Pikiran Bas mulai melayang, dia jadi teringat kasus penculikan anak yang masih hangat di berita kemarin, tapi dia sudah terlalu besar untuk diculik kan? Lagian dia juga laki-laki dan bukan dari keluarga kaya raya, apa untungnya menculik dirinya? Kecuali... Bas jadi teringat kembali ke percakapan di toilet. Ada Om Om mesum ingin menemuinya? Bas melirik ke pria besar yang duduk disampingnya, dari tampangnya saja sudah pantas disebut Om Om. "Oh Noooo!" Bas ingin melompat sekarang juga dari mobil.

***

"Bisa lebih cepet gak God? Sial, kena macet lagi... Aish!" Kimmon yang duduk di kursi belakang penumpang tak berhentinya mengutuk sepanjang jalan dan menepuk-nepuk lengan God yang sedang menyetir.

"Tenang P'Kim, jangan ganggu orang yang lagi nyetir, nanti tabrakan bahaya!" kata Tee, berusaha menenangkan Kimmon meskipun dia juga khawatir tapi tidak se-ekspresif Kimmon.

Dari luar God memang tampak lebih tenang dibandingkan kedua temannya itu, tapi dalam hati dia tidak bisa bohong kalau dia merasa 2 kali lebih khawatir sekaligus bersalah karena dialah satu-satunya yang melihat bocah itu terakhir kali.

Seharusnya God saat ini sudah pulang ke rumah dan makan malam dengan kekasihnya, tapi yang terjadi dia malah terjebak kemacetan bersama dua orang temannya yang bawel mencoba untuk mencari bocah bantet bernama Bas. God jadi heran berapa umur anak itu sebenarnya, kenapa mau-mau aja diajak orang asing ke dalam mobil. Itu bocah polos apa Bego? God tidak habis pikir, sudah beberapa rambu lalu lintas dia langgar bahkan dia hampir saja menyenggol mobil di sampingnya, tapi dia tidak peduli meskipun nanti harus berurusan dengan polisi, yang dipikirannya saat ini hanyalah keselamatan Bas.

"Apa kamu yakin kesini arahnya, God?" Tanya Tee lagi saat mereka berbelok ke jalan di samping sebuah hotel bintang lima. God melirik kanan kiri jalan dan kemudian matanya terbuka lebar saat melihat sekelibat bayangan yang familiar.

"Berisik! Liat itu dia di mobil itu!" Sahut God yang melihat penampakan wajah imut Bas dari kejauhan, tanpa aba-aba saat itu juga dia tancap gas, membuat dua orang penumpang bawel oleng dari tempat duduknya.

"God! Lu mau nyelamatin Bas apa mau nganterin kita ke kuburan! Gua belum mau mati tauuuukkk!" Teriak Kimmon tapi God tidak peduli dia malah mempercepat laju mobilnya.

***

Beberapa menit berlalu akhirnya mobil yang ditumpangi Bas diparkirkan di depan sebuah hotel mewah bintang lima.

"P, apa benar disini tempatnya?" Tanya Bas celingak-celinguk dengan tatapan heran sekaligus curiga. Pria besar disampingnya hanya mengiyakan dan memintanya untuk turun dari mobil. Hati Bas terasa begitu berat tapi bocah itu hanya bisa menurut saja, lagi-lagi rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya. Bas pikir percuma juga buat berontak kalau adu fisik pasti kalah karena dia tahu pria besar disebelahnya berprofesi sebagai bodyguard untuk artist ataupun orang kaya dan terkenal lainnya.

"Tenang aja N'Bas... jangan gugup gitu, coba senyum... Malam ini kamu bakalan ketemu orang penting." Kata pria yang sejak tadi diam itu sambil mengantarnya ke lobby. Bas bisa merasakan cengkraman tangannya di pundaknya, rasanya kaki Bas ingin berbalik arah dan berlari sekuat tenaga dari tempat ini tapi detik berikutnya Bas tercengang saat melihat sosok yang telah menunggunya di sana.

(Siapakah orang itu?)

TBC (to be continued)

(lol I know the plot is kinda slow, cuma pengen bikin efek gregetan, btw thank you for everyone yg udah ngikutin cerita ini dari awal dan beribu terimakasih untuk follow, votes and comments nya, gak nyangka udah 1K+ reads dan 200+ votes dari fanfic yg se-ala kadarnya ini, once again thank you and keep love this GodBas couple ❤😘!)

Behind the Shadow of The Moons (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang