Kepastian

240 5 0
                                    


Semua ini bukanlah sebuah kebetulan

Saat dunia pertama kali diciptakan

Semua sudah ada takdirnya

Seolah aku telah menunggunya


" Hyuuung ~ "

Jimin terbangun dari tidurnya. Mukanya pucat dengan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Taehyung yang tidur di sebelahnyapun terbangun.

" Lagi? " tanya Taehyung menatap Jimin dengan mata setengah tertutup. Jimin hanya mengangguk pelan. Taehyung turun dari ranjangnya dan mengambilkan air agar Jimin sedikit tenang.

Mimpi buruk seperti ini terus terulang. Dan semua mimpinya sama. Sangat membuat frustasi, entah apa maksud dari mimpinya. Tapi yang selalu dia rasa ketika seseorang itu memanggil " Hyung " adalah hatinya yang sedih, bercampur putus asa Perasaan yang sangat ia benci karena setiap mimpi itu datang, itu akan merusak mood nya hari itu. Untunglah ada Taehyung yang menemaninya. Terkadang lelucon Taehyung yang sangat tak msuk akal bisa sedikit menghiburnya. Mereka dekat karena mungkin kebetulan seumuran dan satu kos sejak pertama masuk kuliah.

" Udah? " tanya Taehyung. Jimin mengangguk. Ia memberikan gelasnya pada Taehyung kembali.

" Udah tidur lagi, masih pagi. " Jimin berbaring kembali. Taehyung menyelimutinya dan ia kemudian tidur kembali.

********

"Ok semuanya, udah pada tau kan ya tugas masing - masing? Gw pikir rapat hari ini selesai. Selamat sore semuanya. " pungkas sang Ketua BEM.

Semua anggota beberes dan satu persatu meninggalkan ruangan. Tersisa sang sekertaris, ketua BEM, dan satu anggota dari FIB.

" Jimin, " panggil Ken, ketua BEM.

" Ya? " jawabku.

" Loe penanggungjawab buat event tahunan kampus kan? "

" Iya, kenapa? "

" Ada beberapa hal yang pengen gw tanyain. Bisa ikut gw gak, bentar? "

" Emmm " angguk Jimin.

" Siska gw duluan ya " pamit Ken pada sekertaris, Siska yang masih sibuk ngerapihin ruangan.

" Iya Ken, "

" Gw juga duluan ya Sis, " Jimin ikutan pamit.

" Gih sono, hus hus jangan balik lagi anak ayam. " ejek siska.

" Ebuseeet, "

" Gak takut kan ditinggal sendirian? Ada yang nemenin tuh, mbak -mbak cantik. Hihihi " lanjut Jimin mencoba mengerjai Siska.

" PARK JIMIN.....kamvreeeeet !!!!! " kalau saja Jimin gak menghindar, pasti botol akua udah mendarat di kepalanya.

Jimin dan Ken berjalan berdua dari ruang rapat organisasi menuju aula pertemuan. Di tengah - tengah perjalanan, mereka melewati gedung serbaguna.( letaknya di depan gedung fakultas FIB, gak persis berhadapan sih. Sedangkan aula pertemuan ada di samping gedung serbaguna.Biasanya sore - sore gini sih yang pakai lapangan anak PJKR, atau anak yang sekedar hobi olahraga buat ngisi waktu luang dan melepas stres mikirin kuliah, hihihi). Ketika mereka lewat pas di depan ruang serbaguna, gak sengaja Jimin menoleh ke dalam ruangan itu sekilas. Dia acuh, tapi ketika hampir di ujung ruangan itu, Jimin tiba - tiba berhenti dan menoleh kembali.

DEG

DEG

DEG


 JIKOOK SHIPPER // Spring in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang