Petak Umpat

80 5 0
                                    


Jimin dan Ken sedang berbicara tentang evet kampus dan hasil.rapat sembari berjalan menuju parkiran. Saat mereka habis melihat gedung yanng akan di buat pameran, dari jendela Ken tak sengaja menangkap sesosok orang yang sangat familiar.

" Chim, gw mau minta bantuan sama lo, tapi janji lo bakal dengerin setiap perkataan gw. " pintanya.

" Apaan sih? Aneh banget deh loe? ", Jimin keheranan.

Ken berbalik membelakangi jendela. Menarik Jimin untuk menghadapnya. Memasang ekspresi seriusnya.

" Nanti, kalo kita jalan ke parkiran, kita pura- pura ngobrol masalah bola. Ok, dan apapunn yang gw tanya ke loe, bilangnya gak tau. "

" Bentar, ini maksudnya gimana? "

Ken membawa dia ke dekat jendela. Menunjuk kearah dimana seseorang berdiri. Ken bisa melihat raut wajah Jimin yang tiba - tiba diam seribu bahasa. Dia lalu menarik Jimin lagi untuk membelakangi jendela.

" PURA - PURA GAK KENAL! NGERTI? "
Jimin masih diam. Entah apa yang ia pikirkan.

" LO GAK KENAL JUNGKOOK. LO BELOM PERNAH KETEMU DIA SEBELUMNYA. INGAT ITU BAIK- BAIK. SEENGGAKNYA UNTUK HARI INI. "

" Tapi - "

" Terserah lo mau mikir gw jahat atau apapun itu. Intinya kali ini aja, tolong ikutin rencana gw. "

"  Gw akan coba. "

Ken menepuk pundak Jimin. Mereka pun berjalan ke parkiran. Hati Jimin yang berkecamuk serasa mati rasa saat sudah sampai disana

******

Jimin membasuh wajahnya di wastafle. Teringat kejadian kemarin sore.

" Entah apa yang Tuhan rencanakan. Gue bahkan gak tau apa yang harus gue lakuin. Ketika gue dihadapkan kenyataan, kalo kita bertemu lagi. " batinnya.

*******
Tak perlu memastikan dengan berbalik badan. Bahkan dari suara atau bahkan nafasnya Jimin sangat hafal siapa yang sedang berbicara dengan Taehyung. Perasaan itu balik lagi. Membuat suasana hatinya kacau saat itu juga. Apakah dia harus menyapanya? Atau berlalu begitu saja? Jimin hanya berdiri diambang pintu. Dilihatnya sosok Jungkook dari jendela yang ada disampingnya. Kini Jungkook memandang punggung Jimin. Berharap ia berbalik untuk setidaknya menyapa, mungkin.

" Apa yang akan gue lakukan? " batinnya.

" Jadi kau menunggu siapa? " tanya Taehyung.

" A a aa -aku hanya kebetulan kemari. Temanku ambil jurusan disini. " jawabnya sedikit tergagap.

" Ah begitu. Baiklah, aku duluan ya. Bye Jungkook. " pamit Taehyung dan dibalas anggukan beserta senyuman. Jimin masuk ke kelas sambil membuang nafas panjang. Sengaja memperlambat langkahnya, menuju mejanya dan mengecek berkasnya sambil sesekali melirik kearah jendela.

Jungkook berdiri beberapa saat di depan kelasnya. Dia berpikir Jungkook akan menunggu sampai Jimin balik, ternyata tidak. Ia kemudian pergi. Tanpa sepatah katapun. Tanpa menunggu Jimin keluar.

Jimin melihatnya pergi dari kaca jendela. Ia menghentikan aktivitasnya dan hanya termenung.

" Maaf " katanya pelan.

Ia lalu membawa berkasnya dan keluar ruang kelas. Ken sudah menunggu di luar. Menyaksikan semuanya.

" Gue - " Ken khawatir.

" Bahas nanti. Rapat mau mulai. " ia berjalan mendahului Ken. Ken menunduk melenghela nafasnya.

" Proposalya udah selesai? " tanya Ken mengganti topik dengan sedikit berlari menyusul Jimin di depan.

 JIKOOK SHIPPER // Spring in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang