The Truth Untold (Jimin part)

38 2 0
                                    


Jungkook adalah pria yang terlalu imut untuk ku abaikan. Setidaknya itu yang kupikirkan saat pertama kali aku bertemu dengannya. Hanya melihat matanya saja, dia seperti mengatakan " Aku membutuhkanmu ". Awalnya aku hanya tidak tega melihatnya duduk diam di bangku taman saat pelajaran sedang berlangsung. Sampai akhirnya aku mengenalnya, dekat dengannya dan akhirnya berpacaran dengannya. Tak kusangka dia ternyata orang yang manis, dan lucu. Tapi kadang dia bertingkah cool dan tak ingin dipandang anak kecil. Aku menyayanginya lebih dari seorang adik. Sampe saat itu tiba.

Aku bagaikan orang jahat yang pergi begitu saja meninggalkan dia. Andai ada pilihan lain selain pergi, aku pasti memilih pilihan itu. Karena kupikir itu solusi terbaik saat itu yang ada dipikiranku. Aku pergi, aku mengatakan akan pergi keluar negeri, tapi asal kau tahu aku bahkan tidak pernah sekalipun keluar dari negara ini. Aku tidak setega itu meninggalkan dia. Aku menceritakan semua masalahku pada sahabat terbaikku. Yup, semenjak masalah itu akupun pindak ke sekolahnya. Bersama dia. Hingga aku lulus SMA dan mengambil jurusan di kampus impianku. Kampus yang dulu aku pernah ceritakan pada Jungkook. Saat itu aku masih berpikir, akankah Jungkook benar- benar mengikutiku untuk masuk ke kampus ini?

Kalau kalian pikir aku baik-baik saja. Itu salah. Semenjak hari dimana aku meninggalkan Jungkook, tidak pernah sekalipun aku melupakan dia. Hidupku selalu dihantui oleh rasa bersalah. Arti bahagia sudah tidak bisa kurasakan lagi. Mungkin aku tertawa tetapi tidak dengan hatiku. Itulah arti Jungkook. Sedalam itu arti Jungkook bagi seorang Park Jimin.

Hingga suatu ketika aku benar- benar melihatnya. Untuk pertama kali semenjak aku pergi, aku seperti merasa waktu yang sekian lama berhenti kembali berputar. Memori lama seakan kembali pada tempatnya. Aku benar-benar bisa bernafas lega setelah sekian lama.

Dan ketika aku benar- benar berhadapan dengannya. Pantas jika dia tak akan bisa seperti dulu. Rasa kecewanya mungkin sangat dalam padaku. Atau mungkin perasaannya padaku sudah hilang. Ya aku memakluminya. Itu wajar. Tapi aku baru sadar jika mungkin, dibalik sikap dinginnya dia, aku sedikit berharap dia masih merindukanku. Walau sedikit.

Dan menyadari, Jungkook yang manis, Jungkook yang imut kini telah berubah menjadi Jungkook yang dewasa. Dia benar-benar sudah besar. Seketika aku merindukan wajah polos dan lucunya dia. Tapi keadaan yang menamparku dan menyeretku pada kenyataan yang sekarang. Kenyataan bahwa Jungkook kini mungkin membencinya.

Sampai suatu ketika aku bertemu kembali dengan Yoongi Hyung. Aku sedikit merasa terhibur, walaupun perasaan bersalah masih mengganjal.
Dan untungnya aku dekat dengan Taehyung. Sedikit banyak dia tahu tentangku. Tapi tidak dengan Jungkook. Sampai akhirnya entah bagaimana dia tahu tentangku dan Jungkook.

terakhir
kepada sahabatku tercinta. Terima kasih karena Tuhan mungkin sudah mengirimkan kalian untukku disaat hidupku sedang terpuruk. Dan aku ingin berterima Kasih pada Tuhan, karena masih mempertemukanku dengan Jungkook.

Jungkook-ah aku hanya berharap, Tuhan tak memisahkan kita lagi untuk kedua kalinya. Setidaknya sampai ajal menjemput.
Aku merindukanmu seperti bunga yang merindukan musim panas.

The truth untold Jimin End

 JIKOOK SHIPPER // Spring in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang