Walau bagaimana pun aku tidak dapat kabur lagi dari makan malam bersama para tamu terhormat kerajaan ini. Berbarengan dengan para pangeran, kami menuju ke ruang makan istana.
Kami memasuki ruang makan istana, seketika para tamu undangan lain melihat ke arah kami. Aku tidak tahu apa yang salah tapi aku gugup sekali, kenapa mereka semua melihat ke arah kami. Oh aku tau, para pangeran yang disampingku ini tentu sangat menarik perhatian para tamu kerajaan lainnya.
Aku menjadi gugup sekali dan Prince Kira tersenyum senang di atas kegugupanku ini, sedangkan Prince Francis yang juga melihatku gugup, dia tersenyum kepadaku menandakan bahwa semua akan baik-baik saja. Senyuman hangatnya benar-benar menenangkan hati, dia benar-benar sangat terlihat tampan dan menarik. Aku juga membalas senyumannya yang menawan itu. Pada saat aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, aku malah melihat Prince Kira. Raut wajahnya terlihat tidak senang. Hmmm.... Aku menjadi tidak percaya diri lagi hadir di makan malam kerajaan ini.
Hal tak terduga kemudian terjadi, Pada saat Prince Davion berjalan menuju meja makan dan diikuti oleh Prince Ivan, aku terdiam dan tidak berani melangkahkan kakiku. Prince Kira yang tampak dingin itu, menaruh tangannya di belakang pinggangku dan mendorongku untuk ikut berjalan. Hal ini dilihat oleh Prince Francis, akan tetapi dia hanya tersenyum bingung saja.
Kami menuju meja makan, King William dan Queen Marine juga memasuki ruangan makan. Kami memberikan hormat dan dipersilahkan duduk. Makanan pembuka disajikan kepada kami, mereka asyik mengobrol tentang kerajaan, kekuasaan dan lain sebagainya. Aku begitu tegang hingga sama sekali tidak mengerti maksud mereka.
"Oh ya, aku mendengar Adrian tengah membangun istana? Bukankah itu sangat konyol? Dia ingin membuat dirinya menjadi seorang Raja. Bukankah wilayah dia awalnya merupakan wilayah Kerajaan Kaj? Tanya salah satu tamu kerajaan.
"Dia sudah memberhentikan proses pembuatan istananya." Jawab King William yang dari wajahnya tersenyum menjadi tidak tersenyum.
Aku kaget ketika tamu itu menyebutkan soal Adrian dan istananya. Melihat raut wajah King William, dia tampak tak senang dengan pertanyaan tersebut. Rasa tegangku tambah tinggi, aku bahkan berkeringat dingin sekarang. Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa seperti ini, aku harusnya bisa mengendalikan diriku sendiri, tidak ada yang perlu ditakuti, kecuali terungkapnya kebohonganku.
"Semoga saja dia benar-benar menghentikan pembuatan istananya itu, bahkan anak perempuan satu-satunya dia juga ada di sini." Kata tamu kerajaan lainnya.
Astaga yang benar aja, omongan dia benar-benar to the point dan menyinggung. Aku yang tadinya tegang menjadi emosi, harusnya tamu itu tidak mengatakan hal seperti itu ke King William, sangat tidak sopan.
"Kenapa kita tidak meninggalkan masalah berat seperti itu untuk sebentar saja? Kita sedang makan malam, biarkanlah kita semua menikmati suasana makan malam yang indah ini." Kata Queen Marine.
Ya benar, tamu itu merusak acara. Aku kagum sekali dengan Queen Marine, dia cepat tanggap dan dapat menenangkan King William serta membuat situasi menjadi tenang dan menyenangkan. Dia juga sangat cantik dan anggun.
Acara makan malam akhirnya selesai, para tamu tidak langsung meninggalkan ruangan. Selanjutnya kami menikmati anggur merah (wine) sambil berbincang-bincang. Aku berjalan ke arah King William dan Queen Marine, aku lebih tenang jika bersama mereka. Aku merasa aman dan dilindungi oleh mereka. Banyak tamu yang berbincang dengan King William, dia juga memperkenalkan aku kepada tamu itu. Tak banyak orang yang senang melihatku. Aku juga tidak tahu kenapa. Aneh sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance in Arcania
FantasyPrincess Angela from the Kingdom of Arcania. Seorang perempuan rakyat jelata yang hidup di desa kecil penuh dengan kekejaman. Di desa ini, semua diperlakukan tidak adil, yang kaya semakin kaya yang miskin diperbudak. Untuk bisa keluar dari desa ini...