Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : SasuFemNaru, Sasusaku
Rated : T
Genre : Romance, drama
Warning : FemNaru,typo (s) bertebaran'Aku senang'
.
.
.
Skip time (18.00)Sasuke memasuki rumahnya sambil mengucapkan "Tadaima" ucap Sasuke.
"Papaa..." kata Sarada lalu melompat dan memeluk Sasuke.
"Sarada.." kata Sasuke lirih.
"Apa papa tahu? Sarada punya dua teman yang menyebalkan. Satu bernama Boruto, pasti papa sudah tahu siapa dia kan. Dan satunya bernama Tomoe, dia itu sepupu dari Boruto tapi dia sangat menyebalkan" jeda sejenak "Mentang-mentang jika dia tidak memiliki ayah, dia mengaitkan semuanya dengan ayah ayah dan ayah" adu Sarada pada Sasuke.
Hati Sasuke sedikit terenyuh dengan perkataan Sarada. Hatinya sakit ketika tahu jika sebegitunya Tomoe kesepian karena ketiadaan ayah disampingnya.
"Aku membencinya" sambung Sarada lalu membuat Sasuke langsung menurunkannya.
"Aku sangat..." kata-kata Sarada terpotong karena Sasuke menyambarnya dengan secepat kilat.
"Sarada! Kau tidak boleh untuk membenci seseorang yang tidak membuatmu terluka!" jeda sejenak "Papa tidak pernah mengajarkanmu hal itu!!" bentak Sasuke pada Sarada dan berhasil membuat gadis mungil itu berkaca-kaca dan akhirnya menangis.
"Sasuke!" tegur Sakura pada Sasuke dan dengan cepat dia menggedong Sarada.
"Apa?! Belalah anakmu itu! Belalah dia!! Aku mendidiknya agar menjadi seseorang mandiri!!" bentak Sasuke.
"Tapi bukan begini cara nya!! Jangan samakan semua itu!! Aku tahu, aku tahu jika kau menikahiku hanya semata-mata untuk pelarian! Tapi bukan begini caranya kau memperlakukan anak dari darah dagingmu!!" bentak Sakura tak kalah kerasnya.
"Cih! Baiklah" kata Sasuke dan pergi menuju pintu.
Brakk!!
Pintu itu ditutup dengan kerasnya, sungguh malang nya pintu itu.
Poor you door...
.
.
.
Sasuke berjalan entah kemana, rasanya dia ingin berteriak meneriakkan nama Naruto, tapi jangan salahkan tenggorokannya yang sedari tadi tidak ingin bekerja."Haah..." jeda sejenak "Aku bosan" gumamnya dengan lesu.
.
.
.
Naruto's HomeSekarang, Naruto sedang duduk manis di teras rumahnya sambil membaca majalah fashion yang sangat sangat tidak dipahami oleh Naruto, dia hanya menuruti apa kata Hinata yang menyuruhnya untuk membaca majalah fashion itu.
"Oh, this is so boringgg...!!!" kata Naruto dengan bahasa inggrisnya yang fasih.
"Kaaa-saaaannnnn...!!!" teriak seorang gadis cilik yang tengah lari ketakutan.
"Tomoe? Kenapa kau berteriak seperti itu?" tanya Naruto seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Hah... T-tadi anjing lewat, dia hampir mengigitku, untung paman Kiba lewat dengan Akamaru bersamanya" jelas Tomoe panjang kali lebar.
"Haha... Kau ini ada-ada saja, mana mungkin anjing akan mengigitmu" kata Naruto.
"Huh? Kenapa?" beo Tomoe dengan matanya yang berkedip-kedip.
"Karena anjing itu yang akan takut padamu" jawab Naruto lalu menggelitik perut Tomoe.
"Ah, geli kaa-san, geli" ujar Tomoe merasakan geli di perutnya.
Trringggg...!!!
"Hm?" beo Naruto ketika melihat nama 'Menma kakakku tersayang' yang tertera di home ponselnya. "Sebentar" kata Naruto meminta waktu pada Tomoe, dan Tomoe hanya mengangguk lucu.
"Hey! What's wrong?"
/What's wrong what's wrong, palalu what's wrong/
"Iya iya, ada apa?"
/Gini, nanti ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padamu, dan jangan lupa ajak Tomoe bersamamu nanti malam/
"Emangnya kenapa?"
/Kepooo/
Tut... Tut...
Naruto mematikan sambungan teleponnya dengan kesal.
"Cih! Menyebalkan" gumam Naruto.
"Kenapa kaa-san terlihat kesal begitu?" tanya Tomoe.
"Tak apa, sekarang kau masuklah dan jangan lupa untuk mandi lalu kita pergi" suruh Naruto dengan lagak bossnya.
"Siap" ujar Tomoe seraya hormat ala tentara.
.
.
Pada waktu yang sama
.
.
Sekarang Sasuke sedang duduk di taman Konoha, dia sedang tidak ada misi apapun, atau mungkin Nanadaime Hokage menyuruhnya untuk beristirahat.Trriiinggg...
Entah darimana dia bisa mendapatkan ponsel itu, tapi yang jelas ponsel itu ada di sakunya.
"Hm?"
/Ah, diangkat juga/
"Terserah, apa maksudmu untuk menaruh ponsel ini disakuku?"
/Hehe... Lupakan saja itu, yang penting sekarang adalah kau harus ke kantor ku nanti malam/
"Ada misi untukku?"
/Tidak, ini semua menyangkut Naruto dan Tomoe/
"Ada apa dengan istri dan anakku?! Apa mereka baik-baik saja?!"
/Calm down, dasar... Kalo menyangkut Naruto ama Tomoe langsung ngegas aja, emang gak ada.../
Tut... Tut...
"Huh?" kata itu keluar dari mulut Sasuke ketika mendengar seseorang disebrang sana mematikan sambungan.
"Pulsanya habis tuh" jeda sejenak "Hokage apaan? Pulsa habis, mendingan gue yang jadi hokage" kata Sasuke dengan nada meledek dan sedetik kemudian dia tersenyum kecil.
.
.
Skip Time (19.00)
.
.
Sudah waktunya Naruto dan Tomoe pergi, mereka sudah siap dengan hati dan mental mereka (apaan sih? kek mau uji nyali aja)."Tomoe! Kau sudah siap?" teriak Naruto menggema diruangan bawah ketika memanggil nama anaknya yang sedang mengambil sesuatu dikamarnya.
"Sebentar, kaa-san"
Satu
Dua
Tiga
"SIAPPP!!!"
'Eanjir... Hampir aja jantung gue copot, ini anak buatan sapa sih? Teriak kek toa', eh iya deng dia anak gue' batin Naruto panjang kali lebar.
"Duh, cepetan kaa-san" kata Tomoe membuyarkan lamunan Naruto.
"Iya iya"
TBC
Hey yooo... Pakabar kalian semua?? Baikkan? Okay...
Maaf kalo pendek dan maaf jarang update gegara sekarang author sibuk banget. Udah mau pentas 17-an, tugas numpuk, dan author itu ketua OSIS. Parahkan?
Maafkan author yang malah keasyikan baca bukan update, maaf yaaa...^^
Keep writing Keep smile on your face
Don't like Don't read
![](https://img.wattpad.com/cover/104008694-288-k188525.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara dua cinta
RandomSakit tentu saja, sedih tentu saja, terluka tentu saja. Bagaimana tidak?, Naruto kembali bertemu dengan seseorang yang pernah menyakiti hatinya dan meninggalkannya dengan anaknya. Lalu pergi dan hidup dengan keluarga barunya Penasaran apa yang terja...