Shattered Reign

[7] Red, Redemption

LEA berhasil meyakinkan anggota inti pack untuk tidak mengubah apa pun yang terkait dengan upacara pengangkatannya esok hari, atau begitulah menurut perkiraannya.

Semua pihak—termasuk ayahnya yang keras kepala dan paling anti menarik ucapan—bahkan setuju dan tidak melakukan penyanggahan terhadap pernyataannya. Rapat kilat nan tertutup itu akhirnya berakhir kira-kira jam sembilan dan dilanjutkan latihan terakhir pengkiraran sumpah di atas panggung di aula bersama Nathan. Untuk menciptakan atmosfer upacara pengangkatan yang sesungguhnya, para tetua, segenap keluarga Aleczander dan Ezradio beserta selusin prajurit diundang masuk untuk menyimak latihannya.

Kehadiran keluarga besarnya—khususnya para tetua—di sesi latihannya ternyata ampuh untuk mendepak bayang-bayang kelam tentang pengkhianatan Seth yang belakangan ini menghantui pikiran Lea. Latihannya berlangsung tanpa hambatan dan menuai tepuk tangan sukacita dari keluarga besarnya. Para tetua, meski Lea mengendus keanehan dari gerak-gerik mereka saat menyaksikan latihannya, memberi Lea anggukan mantap.

Semua orang di pack sangat sibuk setelah itu dan Lea tahu-tahu menemukan dirinya sedang berada di dalam ruangan luas penuh set setelan seremonial bersama Anita, penata busana wanita kenalannya. Anita memiliki postur tubuh yang langsing dan kecil. Parasnya manis dan dia memiliki surai merah yang bergelombang dengan indah—Anita adalah tipe wanita yang mana para pria akan berlomba-lomba berada di sampingnya dan melindunginya dari marabahaya. Yah, perlu diketahui Anita sendiri memang memiliki banyak kekasih yang tersebar di setiap daerah di Bluemoon Pack.

Anita menyaut beberapa tunik berbahan beledu dengan warna yang bermacam-macam. Sebagai tambahan, Anita juga meminta Lea mengenakannya satu per satu (Lea menahan sekuat tenaga untuk tidak mendengkus malas). Pilihannya otomatis jatuh pada warna biru, warna yang melambangkan pack­­-nya, tapi pilihan itu ditolak mentah-mentah oleh Anita. Wanita itu menilai warna biru tidak cocok untuk Lea dan merayunya untuk mencoba warna yang lain.

Sang calon Alpha Female sudah secara bergantian mengenakan tunik berwarna perak, hitam, dan warna-warna lain yang menurutnya terkesan norak. Untungnya Anita berpendapat sama dengan Lea soal tunik-tunik itu dan tidak menyarankan Lea untuk memakainya. Sekitar beberapa menit kemudian, Lea akhirnya mengambil tunik terakhir dari tangan Anita dengan muak sembari melangkah ke bilik ganti.

Tunik yang satu ini berwarna merah gelap dan panjangnya hampir mencapai tumit kakinya. Lea mengenakan tunik itu dari bawah, memasukkan kedua lengannya ke dalam celah untuk bagian lengan dan menaikkan risleting yang menyatukan bagian dada depan tuniknya. Di kanan dan kiri dada, turun hingga ke pinggang, terdapat sentuhan motif selaras yang meliuk-liuk berwarna abu-abu.

Meraih surainya ke belakang, Lea menunduk untuk mengamati tunik yang dipakainya. Dia merasa cocok dan tidak cocok di saat yang sama. Tunik ini indah, tapi warnanya membuatnya merasa gelisah. Dia belum lupa akan mimpi buruknya di mana ia melihat dirinya sendiri, di atas balutan tunik putih keperakan, berdarah-darah sampai mati. Darahnya membasahi dan mengubah warna tuniknya sendiri semerah tunik yang sedang dikenakannya sekarang.

Lea memijat pangkal hidungnya. Dia tidak boleh memikirkannya sekarang, tidak di satu hari tepat sebelum upacara pengangkatannya. Seth tidak akan pernah tega melakukan perbuatan keji itu kepadanya. Mimpi buruk dan bayang-bayang itu terjadi di luar kuasa adiknya. Tidak semestinya Lea memercayai itu semua. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya—dia termakan bayang-bayang itu. Dia menyakiti Seth, dan sebagai akibatnya, hubungan mereka menjadi renggang. Seth tidak ikut menyaksikan latihan terakhirnya di aula. Lea tidak tahu di mana adiknya sekarang. Lea mengasumsikan Seth tidak sudi melihat wajahnya setelah konfrontasi tolol yang dilakukan Lea beberapa hari lalu.

Jika posisinya dibalik, Lea pasti akan melakukan hal yang sama seperti Seth. Dia melakukan kesalahan besar dengan meragukan kesetiaan adiknya—berpikir bahwa adiknya akan mengkhianatinya, padahal Seth adalah sosok yang selalu ada di sampingnya sejak awal ia dilatih dan dipersiapkan menjadi seorang Alpha Female. Lea merasa dirinya bodoh dan tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau dia tidak mendapatkan maaf dari Seth.