Lady tremain dan kedua putrinya berjalan mengendap-endap. Sesampai di depan kamar berpintu besar yang penuh ukiran indah, mereka menghentikan langkah.
"Drizella, coba intip! Pastikan Ella sudah tertidur nyenyak." Bisik lady Tremain.
Gadis bertubuh tambun itu segera membungkuk, mengintip dari lubang kunci.
Di dalam kamar, Ella tertidur sangat pulas. Bunga mawar dan bunga krisan tersusun manis di dalam vas kaca yang berkilauan tertimpa cahaya lampu. Aroma semerbak bunga dan hangatnya kamar utama, yang dulu ditempati ayah dan ibu Ella, membuat Ella tertidur sangat nyenyak.
Setelah mendapat tanda "aman" dari Drizella, mereka membuka pintu pelan-pelan. Dengan jalan berjinjit-jinjit, mereka berharap tidak membangunkan Ella dari tidurnya.
Anastasia mulai mencari-cari sesuatu di laci meja rias. Lady Tremain menyisir meja besar di sudut ruangan tempat Ella mengurus dokumen-dokumen perusahaan peninggalan ayahnya. Drizzela meraba-raba helai demi helai tumpukan baju Ella di dalam lemari.
Hampir lima belas menit mereka beraksi. Tampak tanda lelah dan kecewa di wajah mereka. Benda yang mereka cari tidak mereka temukan juga.
Sesampai di kamar mereka yang penuh debu dan dingin, meledaklah amarah Lady tremain.
"Kita harus segera menemukan kunci itu. Aku sudah tidak tahan hidup seperti pembantu Cinderella." Lady Tremain mondar-mandir memikirkan suatu rencana.
"Benar, Ibu. Ini sudah sangat keterlaluan. Seharusnya Ella yang tidur sini, bukannya kita." Anastasia turut menumpahkan kekesalan hatinya.
"Seharusnya Ayah memberikan kunci itu kepada kita. Bagaimana dia tahu kita akan menyingkirkan Ella begitu Ia tiada." Drizella mendengus sambil meremas gaunnya.
Di kamarnya, Ella masih terbuai mimpi. Senyum manis yang tersungging mengisyaratkan Ia tengah bermimpi indah. Satu tangannya memeluk guling empuk dan nyaman. Sementara tangan lainnya mendekap dadanya. Di sela-sela jarinya nampak kilauan cahaya yang terpantul dari liontin yang tersemat di kalung Ella. Liontin indah berbentuk kunci terbuat dari emas dengan bentuk hati pada pangkalnya. Sebuah kunci kebebasan dan kebahagiaan Ella.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINDERELLA STORIES
Short StoryCerita Cinderella tidak hanya tentang sepatu kaca dan pangeran tampan. Cerita Cinderella juga tentang impian harapan.