PERTEMUAN

12 4 5
                                    

Ella melahap sarapannya pagi itu dengan cepat. Sebuah roti lapis berisi daging yang sangat tipis dan beberapa helai selada. Tak lupa Ia mengemas sebuah roti lapis lainnya dan sebotol air minum.

Hari itu Ella sangat antusias. Ia hendak pergi ke hutan kecil di pinggir kota. Setiap tengah bulan Lady Tremain dan kedua putrinya selalu menghadiri pertemuan komunitas "Royal Wannabe" yang dilakukan berpindah-pindah dari rumah ke rumah. Kali ini pertemuan di adakan di rumah keluarga Gauthier yang terletak di kota Strasbourgh. Sebuah kota indah yang yang terkenal.dengan kemegahan dan keindahan cathedralnya.

Ella tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emasnya. Ia juga ingin melepaskan penat karena terus menerus bekerja untuk ibu tirinya.

Bersama dua sahabat kecilnya, Gus dan Mayo, Ella menyusuri sungai kecil di Pinggir hutan. Ia berlompatan dari satu batu ke batu lain dengan riang gembira. Ia tidak peduli sedikitpun akan kedua sepatunya yang begitu kotor dan penuh dengan lumpur.

Di tengah keasyikannya bermain, terdengar suara erangan samar entah dari mana. Gus dan Mayo mencoba mencari asal suara dengan memanjat pohon. Sedangkan Ella berusaha menajamkan telingan dan memeriksa di setiap rimbunnya semak belukar.

Ternyata dari balik semak dekat pohon sycamore tua yang sangat rimbun daunnya, ada seorang pemuda yang tergeletak tak berdaya. Wajahnya sangat pucat, dengan bibir yang bergetar-getar dan berwarna kebiruan. Seluruh tubuhnya menggigil kedinginan. Entah apa yang terjadi dengan pemuda itu.

Tanpa pikir panjang, Ella menghampiri Pemuda itu. Sayang sekali tidak ada yang bisa Ia berikan untuk menghangatkan pemuda itu. Ia segera mengumpulkan daun sycamore yang hampir mengering dan menutup hampir seluruh tubuh sang pemuda dengan dedaunan. Ia juga memberikan makanan bekalnya padanya.

Gus dan Mayo mencicit memberitahu Ella ada orang yang lewat. Ella berteriak meminta tolong. Seorang lelaki kekar mendekat dengan menunggang kuda. Tampaknya lelaki itu mengenali sang pemuda. Ia buru-buru membuka tasnya dan menarik sehelai kain dari dalamnya. Ia membungkus tubuh lemah itu dengan kain. Ella membantu membersihkan timbunan daun dari pemuda itu.

Setelah berterimakasih, lelaki itu membawa sang pemuda pergi. Baru beberapa langkah mereka pergi, Ella menghentikan mereka. Rupanya Ella melihat sang pemuda bertelanjang kaki. Ia bersihkan sepatu kotornya dengan dedaunan kering. Meskipun masih nampak kotor dan kumal, Ella memakaikan sepatunya pada sang pemuda. Sang pemuda memandang Ella dengan tatapan yang dalam. Ia sangat berterimakasih pada Ella. Sebelum berpisah, sang pemuda bertanya nama dan alamat Ella untuk mengembalikan sepatu Ella suatu saat nanti.

" Yang Mulia, anda sudah sehat?" Tanya Alfonzo pada pangeran yang sedang berkeliling di taman kerajaan.

"Aku baik-baik saja. Berkat gadis cantik yang telah menyelamatkan aku saat berada di hutan. Cepat siapkan kuda terbaikku dan antarkan aku ke desa di pinggir hutan itu." Jawab sang pangeran.

"Yang Mulia hendak mengembalikan sepatu gadis itu?" Tanya Alfonzo lagi.

"Tidak, Alfonzo. Aku hendak melamar gadis cantik yang baik hati itu." Jawab pangeran.

CINDERELLA STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang