Sang namja yang menghampirinya itu tak direspon sama-sekali. Sesekali Seonho yang gemetaran itu mendongak sedikit. Memperlihatkan wajah merah padamnya yang manis.
"Hai, Ho! Apa kau sudah mengizinkan Euiwoong memberi nomormu padaku?"
Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan si kakak kelas, Seonho malah pergi sambil berlari kecil.
"Seonho!? Ada apa dengan mu.."
Nihil.
Lelaki itu berteriak di saat siluet tubuh Seonho sudah tak tampak. Jelas saja tak terdengar.
"Hahaha, kau menakutinya, bro!" Seorang sahabat yang tak tahu kondisi itu menepuk pundak temannya.
"Diam kau! Ayo pulang," kemudian sang pria memutuskan untuk pergi.
🔸
"Hah! Serius?!" Euiwoong bertanya seperti seorang maniak, tepatnya ia berteriak."Well, thanks Woong! Kau sudah menggiringku menuju ambang kematian," jawab Seonho dingin sambil menopang dagunya.
"Argh... tadi bukannya kau bilang bahwa dia sudah menelpon dan mengirimimu pesan? Kenapa kau tak menjawabnya?! Itu sudah cukup membuktikan bahwa dia serius! Aku sedikit bingung tentang kenapa kamu mengabaikannya," jawab Euiwoong panjang lebar.
Dia membenarkan posisi duduknya lalu lanjut menceramahi Seonho. "Walau dia bad boy, tapi menurutku kali ini dia pasti serius."
"Gatau, aku pusing Woong! Aku sedang kesal,"
"Huh! Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau kakak kelas itu sudah berhasil menarik perh..hhaa..ati..ian..mu," Euiwoong menjadi gagap. Seonho yang duduk disebelahnya tidak peduli, sebenarnya Ia sedang melamun.
Euiwoong berhenti berbicara saat sosok berkulit putih, tubuh sangat atletis, dan di sempurnakan oleh mata sayunya yang tidak pernah terlihat buruk ituberjalan menuju kearah mereka.
Dia datang sendiri, parahnya kelas sedang sepi sekarang. Hanya dihuni Euiwoong dan Seonho. Mereka bahkan belum sempat pergi ke kantin, dan sekarang--
Ahhh!
Euiwoong tidak begitu yakin. Apakah Seonho sadar bahwa ada orang yang ingin 'menemuinya' sebentar lagi.
Sang lelaki sudah berdiri di samping meja Seonho, laki-laki itu sedikit terbatuk. Membuat Seonho terbangun dari lamunannya, dan Euiwoong yang sadar akan kode itu akhirnya memilih pergi.
Meninggalkan Seonho sendirian.
Tidak,
lebih mengerikan lagi.
Meninggalkan Seonho sendirian 'bersama' pria yang namanya dikenal para siswa seantero sekolah.
Tentu saja ini bukan pertanda bagus bagi Seonho, lebih tepatnya ini bencana.
"Ih, hai," sapa Seonho. Lalu ia tersenyum singkat tetapi berhasil membuat namja itu tersenyum dengan lebarnya.
"Hai juga, maaf jika aku menggangu jam istirahatmu," ia membalas dengan ramah.
Senyuman itu... Ahhhgg! Seonho ingin menggigit jarinya sendiri.
"It's okay, Euiwoong pasti akan membelikan aku makanan. Lagipula aku sedang malas ke kantin," terang Seonho.
Pria itu hanya tertawa kecil, dia sangat menyukai Seonho yang seperti ini. Seonho yang selalu pura-pura kuat padahal yang terjadi sebaliknya.
"Mau ke kantin bareng? Sambil kita ngobrol," sang kakak tingkat membuka obrolan.
KAMU SEDANG MEMBACA
On And On ➖ GuanHo✔
Short Story"Sekarang hanya ada 2 kemungkinan. Dia berakhir padaku atau hanya kecelakaan takdir." ⚠️ Yaoi/BxB