Klub Relawan †Chapter 3†

1.1K 43 17
                                    

Klub Relawan

Genre : Romance, Friendship, Mysteri, Drama, Comedy
Rate : T
Pair : NaruHina

© Naruto Dan Kawan"nya punya Kishimoto-Jiji

Waring : Ooc, Gaje, Tulisan berantahkan, Dll.
.
.
.

Chapter 3

Klub Relawan

Ruangan Klub Relawan tidak begitu besar juga tidak begitu kecil. Saat memasuki Ruangan ini Naruto tidak menyangka kalau ruangan ini begitu nyaman. Di ruangan ini juga terdapat Sofa, Sebuah tv, Komputer, Ac, Play Station, Dan yang lainnya. Pertanyaan yang ada di kepalanya adalah. Apa boleh sekolah di jadikan tempat seperti ini. Ruangan ini trasa seperti di rumah.

Jika kalian bertanya kenapa Naruto bisa ada di sini sepertinya kita akan Flashback sebentar.

Flashback On

Hinata hanya bisa terdiam tidak percaya saat melihat kekalahannya lagi stelah 1 setengah jam permainan di mulai.

Sebenarnya apa sih isi kepala si Duren bodoh ini ? Kenapa dia bisa begitu cerdas ? Sebernarnya IQ nya berapa ?

"Ayolah Cebol.. Sudah jelas di dalam kepalaku ini isinya otak, dan jika kau bertanya IQ ku berapa jawabannya 200" Kata Naruto menebak apa yang di pikirkan Hinata dan asal ngomong kalau IQnya adalah 200. Sjujurnya dia sendiri juga tidak tau IQnya berapa

"Kau bisa membaca pikiranku !?" Tanya Hinata memastikan. Apa mungkin dia Kalah Karna Naruto membaca pikirannya ?

"Tentu saja tidak, aku hanya menebaknya. Sama seperti saat bermain catur tadi. Aku selalu menebak kau akan memainkan bidak yang mana. Dan dengan mudahnya kau masuk ke perangkapku. Kau menari di atas telapak tanganku Cebol. Karna itu kau tidak bisa menang dariku" Jawab Naruto sambil mengeluarkan seringainya.

Hinata yang melihat seringai Naruto kembali bergidik ngeri 'Apa ini akhir dari Hidupku ? Akhir dari kesucianku ? Aku terlalu percaya diri melawan si Kuning ini.. Aaaakkhh..!!' pikir Hinata Frustasi saat milihat seringai Naruto.

"Baiklah.. Permintaan pertamaku adalah.."

Mendengar perkataan Naruto Hinata langsung memeluk tubuhnya, menyilangkan kedua tangan di depan dadanya sambil memasang wajah ngeri.

Bagaimana tidak!! Saat ini dia melihat Naruto sedang menyeringai seperti hewan buas melihati tubuhnya!! Bagaimana ini !!?

"Berhenti memanggilku Namikaze, Duren, Kuning, Dan sejenisnya" Naruto berhenti berbicara sebentar.

"Panggil Aku Naruto.. aku kurang suka hal-hal yang berbau formal" Lanjut Naruto sambil tersenyum.

Dia mengijinkan Hinata untuk memanggil namanya. Sebagai murid yang pertama kali meminta maaf kepada orang seperti Naruto. Naruto sangat tersentuh akan hal itu. Memang seharusnya semua orang seperti itu, seperti Hinata maksudnya. Bukannya seperti murid murid yang memuakan itu.

Dia sangat menikmati wajah ketakutan Hinata yang terlihat lucu itu. Sepertinya dia berhasil mengerjai Hinata. 'Dia Lucu juga. Kira-kira sudah berapa lama aku tidak tersenyum dan merasa terhibur seperti ini selama di sekolah ?' pikir Naruto.

Klub RelawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang