Senang atau sedih?

11 5 0
                                    

Sesampainya dikelas, suasana di kelas sudah sangat ricuh, ada yang mengadakan konser dadakan, ada yang pesta makanan, ada yang menonton oppa oppa korea, ada juga yang ngerumpi. Saat ye na dan min ra sedang berbincang bincang, tiba tiba sehun menghampiri meja mereka berdua . "Hei ye na-ah" "ada apa sehun-ssi?" Tanya ye na pada sehun, "apa kau sedang ada masalah dengan jimin?" Pertanyaan sehun ini cukup membuat ye na dan min ra terlonjak kaget. "Aniyoo, memangnya ada apa?" Tanya ye na "hyaaa sehun-ssi jangan sembarangan bicara kau" omel min ra pada sehun. "Tidak, aku hanya bertanya, tumben sekali saat jam kosong seperti ini dia tidak menghampiri mu, tapi dia malah berbincang dengan perempuan di lapangan basket, aku rasa dia anak baru, karena aku tidak pernah melihat dia sebelum nya" jelas sehun panjang. "Ooh mungkin iya dia sedang menemani anak baru di kelas nya,yasudah tidak apa" ucap ye na enteng. Ye na sangat percaya sekali dengan kesetiaan jimin, dia bersikap seperti itu bukan karena tidak cemburu, tapi dia yakin jimin kekasih yang baik. "Ah yang benar saja, kau membiarkannya, kita harus lihat kesana ye na" ajak min ra . "Tidak usah, lebih baik kita disini saja ,kita lanjutkan pembicaraan kita tadi" tolak ye na. "Baiklah" jawab min ra pasrah.

Selang beberapa jam, bel istirahat pun berdering, sebagian isi kelas sudah berhamburan keluar, tapi tidak dengan ye na, dia masih menunggu jimin , tadi pagi mereka sudah janjian untuk istirahat bersama. Sedangkan min ra sudah kekantin bersama sehun, tadi min ra sudah mengajak ye na, tapi ye na menolak karena ingin menunggu jimin. 15 menit istirahat berlalu,tapi jimin tak kunjung datang, perut ye na sudah tidak bisa diajak berkompromi, cacing cacing di perutnya sudah berdemo minta makan *lah cacingan(?)
"Hyaa aku lapar" ucap ye na keras kemudian menenggelamkan wajahnya diantara tangan nya yang ia lipat. "Kau tidak istirahat?" Suara seorang namja itu membuat ye na mendongak kan kepalanya untuk melihat siapa namja yang berbicara dengannya. Ternyataa "kyaa jungkook, kau mengagetkan ku" ujar ye na. Jungkook hanya terkekeh dan duduk di sebelah ye na. Jungkook adalah temen baik ye na dan jimin sejak SMP,dan sekarang jungkook sekelas dengan jimin. "Mengapa kau tidak istirahat? Bukan kah perut mu perut karet? Yang harus selalu diisi?" Tanya jungkook pada ye na dengan sedikit ledekan yang membuat ye na marah "hyaa kau ini, selalu saja meledek ku :'v tapi memang benar sii, aku sudah sangat lapar, aku menunggu jimin, tapi dia tak datang datang" ujar ye na dengan wajah melas nya. "Tak usah memelaskan wajahmu nona kim, kau sudah terlihat melas tanpa harus memelaskannya" ledek jungkook lagi "kau ini, menyebalkan!" Ujar ye na sambil memukul bahu jungkook. "Ahahah sudahlah hentikan, ayo kekantin bersama ku" ucap jungkook sambil menarik lembut tangan ye na."tapii jimin.." "Sudahlah, kau tidak kasihan dengan cacing di perut mu itu?mereka pasti sangat kelaparan" ujar jungkook. Kemudian ye na pasrah dan pergi ke kantin bersama jungkook.

Ye na POV~
Aku mengutuk jimin dengan sumpah serapah dalam hati ku, tidak tau kah dia urusan makan ku tidak bisa di tunda. Aku bingung mengapa ia tak kunjung datang. Saat sampai di kantin, aku mengedarkan pandanganku ke seluruh sudut kantin, yaa tujuanku hanya satu,menemukan sii mochi menyebalkan itu. Sampai akhirnya jungkook membuyarkan pencarian ku "Kau mau pesan apa? Biar aku yang pesankan,kau tunggu saja disini :)" tanya jungkook pada ku "aku ingin batagor dan es jeruk saja" jawabku "sudah itu saja?" Aku menganggukkan kepala, jungkook langsung pergi memesan makanan. Saat aku kembali mengedarkan pandanganku, aku terpaku pada satu titik . "Apa aku tidak salah lihat?" "Mungkin kaahhh diaa ......"

Lanjut tydak ya?

Hi mochi! Bye mochi! ~ PJMWhere stories live. Discover now