Kedai Ramen Ichiraku lumayan sibuk malam ini. Itu hal yang wajar untuk ukuran kedai ramen yang sudah membuka cabang di banyak daerah seperti Ichiraku ini. Mulai dari kedai ramen kecil dan sekarang berubah menjadi besar serta memiliki banyak cabang. Teuchi dan putrinya Ayame, mereka pasti berjuang cukup keras untuk meraih kesuksesan itu.
Naruto bekerja pada Kedai Ramen Ichiraku yang pertama. Kedai ramen itu sudah mendapatkan banyak renovasi untuk memperbesar bangunannya. Malam ini, seorang pimpinan staff dari salah satu perusahaan baru di Tokyo sudah memesan tiga meja besar yang ada di kedai itu untuk merayakan perpisahannya dengan anak buahnya.
"Ayame-chan," panggil Naruto ketika mereka berdua mencuci mangkuk ramen secara berhadapan.
"Semalam, aku berada di Onsen...sendirian,"
"Lalu?"
"Seorang pria ikut masuk ke dalam Onsen tempatku berendam...dan aku merasa malu,"
"Malu? Kau baik-baik saja?"
Ayame mulai khawatir dengan kondisi psikologi Naruto. Untuk apa kau malu ketika sesama jenismu masuk ke dalam Onsen yang sama denganmu. Toh, tempat itu juga dibuka untuk umum.
"Un," Naruto mengangguk sambil tetap melanjutkan pekerjaannya, "Pria itu berambut hitam, potongannya terlihat seperti pantat ayam, tubuhnya putih dan dia mengenakan topeng Tengu,"
"Naruto-kun!" Ayame spontan menatap Naruto khawatir, "Kau baik-baik saja, kan? Apa dia melakukan pelecehan seksual terhadapmu? Bisa jadi orang itu stalker..."
"Aku baik-baik saja...orang itu tidak mengucapkan sepatah-katapun padaku," jawab Naruto, "dia juga tidak melepas topengnya...aku sedikit kecewa,"
"Hati-hati jika kau bertemu lagi dengannya," ujar Ayame. "lebih baik kau menjauh..."
"Tidak bisa," sahut Naruto, "beberapa minggu ini aku sering bertemu dengannya,"
"Ha? Dimana?"
"Didalam mimpiku."
Ayame langsung menatap Naruto kesal. Dia mendengarkan cerita pendek pemuda pirang ini dengan serius dan itu semua ternyata hanya mimpi. Bayangkan bagaimana kesalnya gadis ini.
Tapi Naruto memang selalu begitu pada Ayame. Menggoda putri pemilik kedai ramen itu adalah salah satu hiburannya saat bekerja. Sejak awal dia menjadi pelanggan favorite sampai dia menjadi karyawan kedai itu, dia sudah menganggap Ayame seperti saudaranya sendiri.
"Naruto-kun, kau menyebalkan,"
"Aku tahu itu,"
"Ayaaaaah! Setelah ini Naruto-kun pulang saja!" seru Ayame pada Teuchi yang sedang berada didekat kompor.
YOU ARE READING
Sweet Reunion
Fiksi PenggemarKehidupan tidak ada yang abadi. Tapi cinta sejati, tidak akan pernah mati. Siapa sangka bahwa perpisahan ratusan tahun yang lalu dipertemukan kembali pada zaman yang modern ini. Zaman dimana manusia menganggap hal-hal mistis hanyalah sebatas dongeng...