2--

66 9 0
                                    

2--

MEET

"kantin yuk caa" ajak riva dan farrel. Gue memberi tanda titik pada catatan sejarah yang baru gue salin dari papan tulis sebelum akhirnya mengangguk dan beranjak berjalan kearah kantin dengan rifa dan farrel.Kita bertiga pun duduk di tempat biasa yang emang untuk kita dan khusus, setiap kita masuk ke kantin pasti tempat itu selalu kosong. "mau pesen apaan ca?" tanya riva. "ehm.. soto mie aja deh va, tolong yaa" jawab gue sambil meminum fanta yang baru aja gue ambil dari drink machine. "gue nitip batagor dong vaa" kata farrel yang duduk didepan gue. "males, pesen sendiri sana" jawab riva menjulurkan lidahnya sebelum pergi membeli makanan. farrel mendengus sebelum akhirnya pamitan untuk pergi membeli batagor favoritnya itu. Jadilah gue sendiri, nasib jomblo emang selalu keliatan. baru aja gue akan membuka tutup botol sebelum seseorang duduk disamping gue dan merangkul pundak gue layaknya seorang kekasih. "hai sayangkuuu" ucap orang itu rada lebay sih, ehm.. bukan rada lagi tapi emang lebay nya yang selangit dan ngga bisa ditandingi. "apaan sih gausah genit" ucap gue sambil menyingkikan tangan cowo itu. Cowo itu hanya terkekeh "gamakan yang?" tanyanya. gue memutar bola mata "berhenti manggil gue yang deh fan, lagian lo sehari aja ngga gangguin gue ngga bisa apa?" dengus gue, untung untung dan nih cowo, si efan ketua osis sekolah kalo ngga udah bonyok kali. "abisnya kalo lo marah lucu sih" alasan yang sama, dan selalu sama yang selalu ia kasih kalo gue minta untuk berheni gangguin gue. "wah caa, lo punya pacar dan ngga bilang bilabg sama gue? parah lo" Josh yang ngga tau darimana asalnya langsung duduk menyelip diantara gue dan efan. efan yang merasa keganggu mendorong lengan josh "dih apaan sih lo? ga kenal juga, ganggu aja" dengus efan. Josh menoleh kearah efan sambil menaikkan sebelah alisnya " oh! kita belom kenalan ya, gue Nate Joshua Atabra, abang nya caca yang paling cakep" Josh mengulurkan tangannya didepan efan yang tampak kaget begitu mengetahui bahwa orang yang barusan dimarahinya merupakan abang gue. gue terkikik geli melihat tampang cengo efan sebelum akhirnya menyambut uluran tangan josh "gue Refan pranama putra, calon adik ipar lo" jawab efan memperkenalkan diri dengan pedenya membuat josh mengrenyitkan dahinya dan sedetik kemudian tertawa terbahak bahak. gue mendengus sambil meminum fanta sedangkan efan menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti dengan sikap josh. "hai fann, eh ada kak nate" sapa riva yang baru saja dateng setelah memesan makanan dan duduk dihadapan gue. Josh mengatur tawanya lalu menyapa riva yang ditanggapi dengan senyum malu malu dari cewe dihadapan gue itu. "jahat banget sih lo va, gue ditinggalin, eh bang nate, fan" farrel juga yang baru aja nongol setelah memesan batagor tersayangnya dan duduk disamping riva, didepan josh. "woi rel, lama ga ketemu eh ngga sih, tadi pagi kayaknya udah ketemu ya" jawab farrel dan tos ala cowo dengan farrel. Josh sama farrel emang udah akrab pake banget pake telor spesial hehe gadeeng, walaupun mungkin umur farrel lebih muda 1 tahun dari josh, tapi mereka masa bodo aja sama masalah umur, menurut Josh yang penting farrel anaknya asik terus seru kalo diajakin main video game bareng apalai kalo game nya tentang bola, apalah itu pasti dua kucrut ini bisa lupa sama yang namanya mandi, makan apalagi tidur.

****

"mau kemana dek?" tanya farrel membuat caca yang baru aja akan melangkahkan kakinya keluar terhenti. "sency kak sama riva, mau ikut?" tanyanya setelah menghadap kebelakang dan melihat farrel dengan kaosh hitam polosnya dan celana selutut. "ehm.. boleh deh, lama ngga ke sency gue" jawabnya sambil berjalan beriringan dengan caca ke garasi dimana mobil mereka tersimpan. Tak lama, kedua kakak beradik itu udah duduk dengan tenangnya didalam black lambo milik josh yang melaju meninggalkan pekarangan rumah mereka melewati jalan macet jakarta.

"riva nunggu dimana?" tanya josh, kini mereka sudah sampai di mall kawasan senayan tersebut. "chatime, langsung kesana aja ya?" jawab caca. josh pun mengangguk dan pada akhirnya mereka berdua pun berjalan kearah chatime. caca dan josh baru saja melangkahkan kakinya memasuki tempat janjian mereka dengan riva begitu caca melihat tangan seseorang yang terlambailambai memanggilnya. caca menunjuk orang tersebut dan mereka jalan mendekat. "caaa" teriak si empunya tangan yang ternyata emang riva. "hai vaa" sapa caca sambil duduk disamping riva, dihadapannya terdapat seorang gadis mungkin seumuran dengan mereka dengan rambut coklatnya dan wajahnya yang manis. josh duduk disamping gadis itu karna memang hanya disitu lah satusatunya kursi yang tersisa. "hai bangg" sapa riva ke arah josh yang ditanggapi dengan senyum cool josh. "temen lo va?" tanya caca sambil matanya melirik kearah si gadis dihadapannya. "oiyaa, caa, kenalin dia flo, flo ini natasha tapi biasa dipanggil caca sih" ucap riva memperkenalkan temannya pada caca. "hai, gue flo" flo menjulurkan tangannya kearah caca yang langsung disambut oleh caca "natasham cuma panggil caca aja, nice to meet you" jawabnya ramah. flo tersenyum "nice to meet you too ca"

"kalo yang itu nate, abangnya caca" ucap riva kali ini memperkenalkan flo pada nate, hal yang sama dilakukan flo pada caca dan nate. "sorry guys, kalo gue ganggu, tadi gue cuma ngga sengaja ketemu riva, terus dia ngajakin duduk bareng sambil nunggu sepupu gue yang gatau kemana" ucap flo. "santai aja kali" jawab josh. "iyoi flo, santai aja gausah ngera--" "flo! aduh sori gue te-- caca?" suara yang bener bener caca hafal, bener bener ia tau, tapi tak lupa juga bener bener menimbulkan rasa nyeri di dadanya. ia mendongan berharap bukan wajah cowo itu yang muncul tapi sepertinya doa nya tidak bisa terkabul ketika matanya tak sengaja menatap mata biru itu lagi. mata yang dulunya bisa membuat ia terpesona setiap kalinya, mata yang mampu meluluhkan hatinya "rr--rri--rio?" panggilnya lirih. "kalian saling kenal?" tanya flo membuat caca menolehkan kepalanya kearah lain sambil menahan air mata yang mungkin akan keluar saat itu juga. Rio mengabaikan perkataan sepupunya itu lalu menarik tangan caca hingga gadis itu berdiri, begitu ia akan membawa caca pergi, josh menahan tangan kanan gadis itu membuat langkah rio terhenti. josh menarik tangan caca hingga pegangan rio terlepas lalu menatap tajam cowo bermata biru itu. "mau apa lagi lo?!" ucapnya dengan penekanan disetiap katanya. Rio berhenti "mau ngejelasin semuanya" ucapnya dengan tenang. caca mendongak menatap mata biru itu lagi "apa lagi sih yang mau lo jelasin, udah cukup semuanya!" ucapnya. rio balas menatap caca lembut "plis ca, kasih gu--" "gue pulang dulu va, flo" caca sengaja memotong ucapan rio dan menarik tangan Josh meninggalkan chatime menuju parkiran mobilnya.

a/n

maaf kalo masih abal hehe, masih pemula soalnya, maaf kalo ada typo, semoga kalian suka yaa.. Vomments dongg:)

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang