3--

76 8 0
                                    

3--

HALF A HEART

Caca mengambil gitar merah nya lalu duduk di balkon kamarnya sambil menatap langit. Gadis itu memangku gitarnya. ia masih ingat pertama kali ia belajar gitar dengan dia. ia juga masih ingat saat dia yang membelikannya gitar merah ini. ia juga masih ingat petama kali dia menyanyikan lagu untuknya. sekarang semua kenangan itu terulang kembali diotaknya seakan ngga mau untuk dilupakan. Kenapa otaknya meminta untuk tidak melupakannya? semantara gadis itu tengah berusaha untuk melupakan semuanya, karna semuanya merupakan masa lalu terburuknya, masa lalu yang menimbulkan sakit dihatnya, masa lalu yang sama sekali ngga mau membuatnya merasakan kebahgiaan abadi yang sesungguhnya, masa lalu yang membuatnya membenci satu kata, satu kata yang benar benar tak mau ia dengar lagi..

kebohongan

perlahan jari jarinya satu persatu memetik gitar merahnya menciptakan sebuah nada nada indah. gadis itu tersenyum nanar sebelum akhirnya ikut bernyanyi pelan diikuti air matanya yang sudah tak mampu ia bendung lagi...

and being here without you is like i'm waking up to

only half a blue sky

kinda there but not quite

i'm walking around with just one shoe

i'm half a heart without you..

i'm half a girl at best,

with half an arrow in my chest.

i miss everything we do

i'm half a heart without you

(half a heart - One direction)

dan benar, kini ia sadar, sebagian dari hidupnya, sebagian dari cintanya sudah hilang, dengan satu kata itu. semuanya udah berubah, semuanya udah ngga sama lagi. everything has changed.

****

"astaga?! lo adek gue kan?! apa jangan jangan lo zombie?! zombie keluarlaaah!!" teriak josh layaknya cewe sambil menekan nekan jidat gue. "apaan sih lo?! yaiyalah gue adek lo! masa zombie" jawab gue sambil menahan tangannya yang hendak menenak nekan jidat gue. "keluarlah wahai zombie zombieee" ucapnya kini telapak tangannya berada diatas kepala gue. "JOSHH! astagaa! lo kesurupan ya? ini gue, Natasha melodia atabra" caca nyaris berteriak membuat josh menatapn gadis itu horror lalu sedetik kemudian ia tertawa "tampang lo kenapa dek? kayak zombie nya wewegombel dah lo" ejek josh. "emang parah banget ya?" tanya gue lirih membuat tatapan josh yang tadinya ngejek gue jadi melembut "mata panda lo parah banget, mending hari ini ngga usah masuk dulu deh, lo istirahat dulu" ucap kak josh. "tapi gu--" "gaada tapi tapian" kak josh memotong ucapan gue sambil menarik tangan gue balik ke kamar. gue menghela nafas panjang sebelum menuruti ucapannya.

****

Gue menyelimuti tubuh caca lalu menghela nafas pendek sebelum mata gue menangkap gitar merah, gitar kesayangan caca yang tergeletak ditengah tengah balkon kamarnya. gue berjalan kearah pintu kaca yang membatasi kamar caca dengan balkon lalu membuka pintu tersebut dan mengambil gitar kesayangannya, dulu. gue membawa gitar itu dan menaruhnya ditempat biasa, sudut kamar caca. Udah pasti, gue udah nebak dari kemaren kalo abis ketemu cowo itu pasti caca gini lagi, tapi untungnya ngga separah dulu. gue mengecup dahi caca yang udah tertidur lalu pergi meninggalkan kamarnya untuk ke sekolah.

****

Gadis yang tengah tidur di kasur ungu nya itu perlahan membuka matanya dan mengerjap pelan lalu turun dari kasurnya menuju kulkas kecil yang memang ada didalam kamarnya. setelah meminum beberapa teguk air mineral dingin yang baru saja dia ambil dari dalam kulkasnya, gadis itu pun mengganti pakaiannya yang masih menggunakan seragam sekolah nya menjadi baju santai sehari hari. ia pun melangkahkan kakinya keluar dari kandangnya, dan menuruni satu per satu anak tangga rumahnya menuju meja makan. "siang non.. mau saya siapkan makanan?" sapa salah satu pelayan dirumahnya ramah. "iya bi, tolong ya" pinta caca ramah lalu duduk di kursi makan. Emang udah biasa ia makan sendiri bila dirumah, kedua orang tua caca merupakan orang tua yang super duper sibuk dan tak jarang pergi keluar kota maupun negri untuk mengurusi usaha mereka yang udah tersebar dimanamana. tak lama setelah ia makan suara josh yang meyapanya terdengar dari belakangnya diikuti kecupan kecil di pipi kanannya. "haii, udah baikan?" sapa cowo itu. caca tersenyum simpul "better" jawabnya singkat dan menghabiskan susu cokelat favoritnya. "oya ca.. tadi riva, farrel sama efan nyariin lo tuh, lo ngga ngabarin mereka ya?" josh mengambil nasi dipiringnya serta beberapa daging asap dengan saos barberque. caca cengengesan mendengar perkataan abangnya "gue lupaa" jawabnya. "satu lagi, ada kabar baru disekolah, gue ngga yakin lo suka kabar ini" ucap josh lagi. caca menaikkan sebelah alisnya "apaan emangnya?" tanyanya membuat josh menghentikan aktivitas makannya dan menatap adik semata wayangnya itu serius."yakin lo mau tau?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang