ATALA // 2

312 15 3
                                    

Atala meyza domani yang sering tipanggil tala ini adalah anak dari pasangan tama adipati domani dan meyza alka domani, memiliki paras yang cantik dan anggun membuat tala slalu digandrungi oleh kalum adam,bukan hanya cantik tala juga terkenal akan kebaikan dan kcerdasannya itu yang menjadi nilai plus untuk tala.  Meskipun banyak kaum adam yang menyukainya tetapi tidak ada yang berani untuk mendekati atala karena Atala adalah kekasih veron deandro abraham  yang terkenal possesive dan arrogan tetapi tampan.

..........

Berlari sekencang-kencangnya tidak mempedulikan bahwa dia sudah banyak menabrak dan menyenggol bahu seseorang bahkan dia tidak mepedulikan segala umpatan orang-orang terhadapnya 'atala' ya orang yang sedang berlari itu atala setelah mendapat pesan singkat dari veron dia segera pergi untuk menemuinya, veron memang benar-benar gila menyuruh tala untuk ketaman dalm waktu 2 menit bahkan dia tau kalau dari kantin menuju taman sangatlah jauh karena letaknya sangatlah belakang,bahkan pelari profesional pun sulit menempuh waktu sependek itu.

Sepanjang lari tak henti-hentinya tala mengumpat veron yang seenak jidatnya itu dan dia juga baru sadar kalau ini adalah hukuman untuk dirinya karena membuat veron menunggu ,dalam sejarah veron tidak suka menunggu apabila ada orang yang sudah membuat veron menunggu maka orang itu akan diberi hukuman dan sekarang itulah yang sedang dialami tala,
Sesampainya ditaman tala melihat sosok orang yang sedang berdiri membelakanginya, tala berhenti sejenak berusaha mengatur nafasnya yang naik turun,merasa nafasnya sudah lebih baik dia berjalan mendekati orrang tersebut,begitu dia berdiri persisi diblakangnya tala berusaha untuk bicara namun.

"Kamu telat 10 detik" dingin,begitu orang tersebut mengatakan membuat tala berdiri takut dengan kepala yang ditundukan, merasa tidak ada jawaban veron membalikan badan dan melihat tala sedang menunduk dan veron tidak suka itu dengan kasar dia mengangkat dagu tala tanpa menghiraukan rintihan sakit dari tala.

"Kamu dengar apa kan tadi?" Tala hanya mengangguk membuat veron menggeram kesal

"Kamu bisu?kalo aku lagi ngomong itu jawab bukan cuma angguk-angguk ajah"

"maaf" hanya itu yang keluar dari mulut tala,dia begitu takut bila meelihat veron marah

"Kamu tahu kesalahan kamu?"

"I......iiya"

"Apa?" Tanyanya dengan manik mata menatap tala

"Aku buat kamu nunggu dikantin"

"Lalu?" Tala hanya terdiam karena dia benar-benar takut sekarang karena veron begitu intens menatapnya

"Ko diam hmm" veron meju satu langkah mebuat tala meneguk slavinanya,tala terus mundur begitu veron mendekatinya sampai dia harus terpojok karena dia membentur kursi taman veron menyungguhkan smiriknya membuat tala ketakutan begitu sampai dihadapan tala veron mejatuhkan tala dikursi taman dan menjejerkan posisinya dengan tala.

"Kamu benar-benar tidak tau apa kesalahan kamu selanjutnya?" Tala terdiam dan selanjutnya menggeleng,

"Ok kalau kamu ngga tau akan aku perjelas"veron diam sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya dia menatap tala dikedua maniknya

"Pertama ya kamu benar,kalau kamu udah buat aku nunggu dikantin,kedua bukannya kamu minta maaf keaku kamu malah enak-enakan makan dikanti bar..." belum selesai veron bicara tala sudah memotongnya membuat veron menatap tidak suka

"Aku laper ron makannya aku kekantin"

"Siapa yang suruh kamu motong omongan aku?" Tala hanya diam menunduk

"Inget aku paling ngga suka kalau omongan aku ada yang motong termasuk juga kamu,hari ini kamu buat banyak sekali kesalahan dan buat mood aku buruk,ok aku ulangi lagi pertama kamu buat aku nunggu dikantin,kedua kamu bukannya minta maaf keaku malah makan dikantin,ketiga kamu juga udah buat aku nunggu ditaman dan yang keempat kamu udah mulai berani motong omongan aku" ucapnya dengan nada dingin

"Tapi ron akukan cuma telat 10 detik" tala berusaha membela dirinya tapi

"Kamu bilang cuma? CUMA TALA?" Ucapnya dengan penuh emosi

"Inget ya aku itu paling ngga suka nunggu walaupun itu CUMA 10 detik " ucap veron dengan menekan kata 'CUMA' begitu bicara seperti itu veron langsung pergi meninggalkan tala yang duduk dengan ketakutannya.

Tala begitu membenci dirinya yang selalu lemah bila dihadapan veron,dia tidak berdaya bila veron marah terhadapnya dia tidak bisa membela dirinya sendiri karena ketakutannya terhadap veron dan juga rasa cintanya yang terlalu besar kepada veron, 'cinta pandangan pertama' begitulah yang dirasakan tala saat pertama kali dia bertemu dengan veron di SMA ABRAHAM saat itu juga tala slau mencari tahu tentang veron dari mulai akun sosial medianya bahkan dari goaip para siswi, sampai akhirnya tala bisa dekat dan jadian dengan veron itu adalah hal yang bagaikan mimpi bagi tala namun semuanya itu real ,rasa cinta tala terhadap veron semakin besar membuat dia tidak bisa membenci veron walaupun perlakuan kasar yang terus dia terima dari veron tapi dibalik sisi arrogan dari cowok tersebut ada sisi mainis juga dari diri veron yang membiat tala mencintainya ya walupun hanya sedikit sisi manisnya itu selebihnya pahit. Sudah terlalu lama tala duduk dikursi taman dengan kesedihannya akhirnya tala bengkit dan bergegas menuju kelas karena jam istirahat sebentarlagi akan habis.

..........

Dingin itu yang sedang dirasakan oleh tala,saat ini tala sedang duduk dihalte bus sepulang sekolah veron langsung datang kekelas atala untuk mengabari kalau dia tidak bisa pulang bersama dikarenakan ada rapat basket yang tidak bisa ditinggalkan jadi dia harus membiarkan tala pulang sendiri. Jam sudah menunjukan pukul 3 sore sudah satu jam tala menunggu bus yang tak kunjung datang ditambah dengan cuaca yang tidak begitu mendukung,angin yang bertiup kencang membuat udara menjadi dingin sepertinya akan turun hujan, tidak beberapa lama titik-titik air mulai turun dari mula-mula kecil tapi lama kelamaan manjadi besar tala hanya bisa menggosok-gosokan kedua tangannya sendiri untuk meredakan rasa dinginnya,dari kejauhan tala melihaat ada sebuah bus yang akan.melintas membuatnya bernafas lega.

Sudah terbebas dari halte sekolah sekarang dia harus terjebak dihalte depan komplek,duduk termenung sambil memikirakn bagai mana cara dia agar sampai dirumah karena hujan masih sajah turun bahkan semakin derasnya, tala tidak mungkin berlari memerobos hujan bisa-bisa besokanya dia sakit dan veron akan sangat marah kepadanya ,kalau dia menunggu hujan reda akan sangat lama bahkan mungkin sampai malam disaat dia sedang memimirkan itu tiba-tiba ada yang menepuk pundak tala dengan keras membuat tala teronjak kaget.

"Astaga" pekik atala karna kekagetannya sbegitu dia menegok kebelakang yang dilihat adalah lelaki dengan mata coklat, hidung mancung,alis tebal dan bibir tipis  'tampan' itu yang tergambarkan dari sosok lelaki itu.

"Eh sorry sorry udah buat lo kaget" ucapnya sambil menggaruk tenguknya yang tidak gatal

"Huh siapa lo?dan ngapain lo ngagetin gwe?" Tanya tala karena dia baru pertama melihat melihat soaok lelaki tersebut,seketika lelaki itu menatap tala dari ujung kaki sampai ujung rambut dan dia 'terpesona'.

"Heh malah nglamun" tegur tala karena melihat lelaki itu melamun.

"eh,hehe oh gue penghuni baru dikomplek sebelah dan ya tadi gue liat lo lagi sendiri disini sambil nglamun gue takutnya lo kenapa-napa akhirnya gue samperin deh,tapi sorry bukan maksud gue buat lo kaget" tala hanya mengangguk dengan penjelasan lelaki itu yang panjang lebar,

"Hmm lo ngapain sediri dihalte sambil nglamun"

"Siapa yang ngelamun?"

"Ck.ya lo lah siapa lagi?" Tala tidak merespon omongan lelaki itu dia malah asyik memandangi hujan yang entah kapan akan berhenti,merasa tahu apa yang dipikirkan perempuan yang belum dia kenali namanya  dia menyodorkan payung yang digunakan tadi kepada atala,tala memandang lelaki itu heran

"Lo pake ajah payung gue"

"Hah"

"Gue tau lo denger tadi gue ngomong apa"

"Tapi,terus lo pulangnya gimana?"

"Gwe cowok apa ajah bisa lagian rumah gwe deket sini ko,udah pake ajah dari pada lo ujan-ujanan nanti sakit,yaudah gue duluan yah dah"

belum sempat tala membalas omongan lelaki tersebut dia sudah lari menerobos hujan,bahkan dia belum tau siapa nama lelaki itu dan belum mengucapkan terimakasih dan tala memandang punggung lelaki itu yang kian menghilang dan tersenyum "terimakasih" gumumnya dan pergi menunggalkan halte.

.
.
.
.
.
.
Hehe sory yah kalo gaje
Jangan lupa vote ,komen juga dong butuh kritik dan saran dari kalian :) thanks

ATALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang