O8. Another Incident

701 78 5
                                    

***

"yeoboseyo?" SinB mengangkat telfon yang ia terima "ah! MoonBin! Aku sudah melihat debut stagemu"

Wonwoo sekali lagi memperlihatkan tampang jengkelnya. Ia bahkan hanya mengaaduk-aduk minuman yang ada didepannya.

SinB melirik sedikit ke arah Wonwoo "ah iya aku sedang ada diluar dorm. Nanti aku kita bicara lagi"

"lagi?" gumam Wonwoo jengkel.

"Oppa kau baik-baik saja?"

"hmm baik" Suara Wonwoo terdengar pelan tak seperti biasanya. Ia juga masih belum mengalihkan pandangannya dari minumannya.

Rupanya SinB paham dengan apa yang sedang menimpa Wonwoo sekarang, dengan ide jahilnya SinB mulai berakting "ah.. baiklah sepertinya aku harus menghubunginya lagi" ia melirik ke arah Wonwoo.

Wonwoo tampak sangat jengkel, kali ini ia menatap SinB tajam. "aku akan membayar ini" ia beranjak dari tempatnya.

SinB hanya mampu melihat reaksi Wonwoo tanpa melakukan apapun. Wajahnya berubah menjadi sedih ketika melihat tingkah Wonwoo semakin aneh. Ia pun memutuskan untuk menunggu Wonwoo diluar.

Wonwoo yang baru saja kembali dari kasir kaget saat melihat kursi yang sudah kosong. Ia berusaha mencari SinB dan berhenti saat melihat bayangan gadis itu dari jendela.

Tanpa pikir panjang Wonwoo langsung mengahmpirinya keluar. Sesampainnya diluar Wonwoo hanya berdiri disebelah SinB tanpa berkata apapun. Wajahnya masih tampak kesal, ia juga hanya menunduk dan melihat ke arah lain.

SinB yang menyadari keberadaan Wonwoo langsung menatapnya bingung. "Oppa kalau kau ada masalah ceritakan saja padaku"

Wonwoo masih melihat ke arah lain dan memilih untuk diam.

"ya! Oppaa!" SinB berteriak kesal karena tingkah Wonwoo yang membuatnya jengkel. "ish baiklah aku akan pulang" SinB mulai melangkahkan kakinya kedepan namun langkahnya terhenti. Tangannya merasakan cengkraman kuat yang menahannya untuk pergi. SinB menghela nafas dalam-dalam "Oppa apa yang ka-.."

Wonwoo menarik SinB sampai jatuh ke pelukkannya. Wajahnya masih tampak dingin dan masih belum mengeluarkan suara. Ia hanya mendekap SinB erat seakan tidak mau ia pergi.

SinB yang kaget akan hal itu memilih untuk diam, ia merasa nyaman dan tidak ingin melepasnya.

"bisakah kau tidak bicara dengan nada seperti itu pada laki-laki lain dihadapanku?" Wonwoo mulai berbicara dengan nada sedikit dingin.

SinB kaget mendengarnya, ia pun tersenyum kecil "oppa cemburu?"

"hmm" Wajah Wonwoo memerah.

SinB mencoba mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Wonwoo "oppa kau cemburu ya?"

Wonwoo melepaskan pelukannya "ya.. ya pokoknya jangan seperti itu" katanya terbata-bata..

"hmm.. katakana dulu padaku kenapa?" SinB mulai memaksanya untuk berkata sejujurnya dengan menatap mata Wonwoo.

Wonwoo tak mampu menatap mata SinB terlalu lama, ia pun mengambil langkah mundur "iya.." dengan suara yang sangat pelan.

"apa?"

"iya.. aku cemburu"

"coba lebih keras"

"iya aku cemburu." Kata Wonwoo tegas.

SinB tertawa pelan melihat reaksi Wonwoo "hihi, baiklah oppa aku tidak akan melakukan itu lagi. Oppa lucu sekali, kita kan bukan couple kenapa kau cemburu"

Kata-kata SinB membuat Wonwoo sedikit terpukul. "akan aku resmikan.." kata Wonwoo pelan.

"hhmm? Kau mengatakan sesuatu?"

ROUGHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang