Life.1: Klub Penelitian Ilmu Gaib Memanas!

69 1 0
                                    

Bagian 1[edit]

[BANG!]

Suara logam bertumbukan terdengar menggema sepanjang langit biru.

“Oke, biar kuambil yang satu ini.”

Aku dengan sukses menangkap bola kasti yang membubung dengan tangan bersarungku.

“Tangkapan bagus, Ise.”

Buchou tersenyum sambil mengacungkan jempolnya. Kami,Klub Penelitian Ilmu Gaib, tengah berlatih bola kasti di halaman belakang Gedung Sekolah Lama dimana tak ada rumput yang tumbuh. Bukan, ini bukan Pekerjaan Iblis.

“Minggu depan adalah ‘Turnamen Bola’ Akademi Kuou. Itu adalah pertarungan antar klub dan kita tak boleh kalah.”

Ujar Buchou dengan suara tegas. Ya, salah satu event terbesar sekolah. ’Turnamen Bola’, sudah dekat. Singkatnya, itu adalah event dimana kami memainkan Olahraga Bola, seperti Bola Kasti, Bola Sepak, Basket, dan Tennis. Pertandingan ini termasuk kontes antar kelas, antar gender,dan sudah jelas, ada juga antar Klub. Entah kamu tergabung dalam Klub atau tidak, itu adalah kontes Klub; Alaminya, Klub Penelitian Ilmu Gaib juga termasuk di dalamnya. Yang akan dimainkan antar Klub akan diumumkan pada hari H-nya. Meski jumlah anggota klub berbeda, pengaturannya sudah dibuat adil,setidaknya dari segi jumlah. Menurut pengumuman OSIS, beberapa Olahraga mungkin memerlukan lebih banyak pemain, jadi kami harus memastikan memiliki pemain cadangan. Dan hasilnya, kami memainkan Olahraga yang mungkin akan diselenggarakan. Hari ini kebetulan Bola Kasti. Memang, meski aku tak benci berlarian untuk senang senang, bagi orang sepertiku yang berlatih keras di pagi hari, staminaku habis sepanjang hari. Latihan pagi hari, Pelajaran di Sekolah, dan Pekerjaan Iblis di malam hari......jujur saja, takkan mengejutkan kalau aku akan tewas......menjadi Iblis adalah satu satunya alasan aku masih hidup sampai hari ini.

“Latihan memukul sudah beres sekarang. Kalau Bola Kasti, maka Koneko akan jadi pemukul keempat.”

“.......Paham.”

Memang alami bagi si gadis bertenaga raksasa, Koneko-chan, menjadi pemukul keempat. Tak perlu protes tentang itu. Bahkan kalau kami mengadakan voting, Koneko-chan akan menang.

“Sekarang! Kita akan mempelajari Knock[3]! Baiklah semuanya! Kenakan sarung tangan kalian dan menyebar!”

Buchou sangat bersemangat. Dia begitu enerjik dan bergairah sampai dia kelihatan seperti terbakar.

“Ufufufu. Buchou suka dengan hal seperti ini.”

Ujar Akeno-san sambil tertawa kecil.

“Kupikir aku paham. ’Onee-sama’ku benci kekalahan.”

“Ya, itu benar. Tentu saja, tak mungkin kita kalah kecuali kalau kita membuat kesalahan.”

Aku setuju. Sebagai Iblis yang pada dasarnya lebih kuat dari manusia, di hari Olahraga kami harus menahan diri. Alaminya, kami tak akan mendapat kesulitan. Disamping itu, kami harus mempelajari aturan dan fitur Bola Kasti. Itulah alasan Buchou menyuruh kami semua latihan.

“Meski otakmu sudah paham, tubuhmu juga harus.”

Ujar Buchou. Semangatnya sangat tinggi. Itulah Buchou kami, secara teori dan praktek. Tak peduli keunggulan fisik kami, hal itu perlu karena kami tak mengetahui apa yang akan terjadi.

“Ini, Asia! Terimalah!”

[KLANG!]

Buchou memukul bola ke arah Asia.

“Haaan! Auuu-auuuu-auuuu........ahh!”

Bola itu lewat sepanjang celah kaki Asia. Tak perlu dikatakan, keahlian Olahraga Asia dibawah rata rata. Kadang kadang, dia bahkan terpeleset tanpa sandungan apa apa.

High school dxd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang