"Aku ga sanggup untuk melanjutkan perjalanan cinta kita Ka, aku gak mau pacaran sama cowo yang penyakitan seperti kamu. Maaf, bukannya aku tidak menerima takdir. Tapi aku mau kita berpisah, hubungan kita sampai disini aja ya Ka."
Ucapan Kayla terus bergerak didalam fikiran Arka, dimana satu tahun yang lalu Kayla tau jika Arka mempunyai penyakit. Dan mulai saat itu, Arka mencoba menjadi laki-laki yang dingin dan pemalas karna dia berfikir dia hidup untuk siapa?
"Lo harus bisa berubah Ka, hidup lo masih panjang. Jika lo sukses nanti pasti banyak cewe yang ngedeketin lo."
"Lo gak seharusnya mengikuti jalan yang gak bener Ka, lo pasti bisa berubah. Lo lupain semua masa lalu lo, lo pasti bisa."
Ucapan Aletta selalu diingat oleh Arka, Aletta membawa pengaruh baik untuknya. Tapi jika Aletta tahu bahwa Arka memiliki penyakit parah, apakah Aletta tetap ingin berada disamping Arka?
***
"Nanti pas balik, tunggu gue di kantin ya. Gue mau ngomong sama lo."ucap Arka
"Gue? Mau ngapain ka?"tanya Aletta
"Udah, nanti ke kantin aja ya."jawab Arka
.
.
.Bel pulang sekolah berbunyi, semua anak-anak keluar dari kelasnya masing-masing.
"Let,mau bareng ga?"tanya Selly
"Gue dijemput Sel, duluan aja."
"Yaudah,see you."
Aletta pergi kekantin untuk menemui Arka yang (mungkin) sedang menunggunya dikantin.
Saat sampai dikantin, Aletta tau untuk apa Arka menyuruhnya untuk pergi kekantin. Aletta melihat Arka sedang memeluk Rachel. Tanpa satu katapun Aletta langsung berlari meninggalkan kantin. Arka pun yang mendengar suara hentakan kaki langsung menengok kebelakang dan mendapati kertas yang terjatuh ditempat Aletta berdiri tadi.
Arka Juandra,
Disaat yang lain menganggap kamu remeh, maka kamu harus bangkit dan buktikan pada mereka jika kamu bukanlah orang yang lemah. Cobalah buka mata duniamu dan tunjukan pada mereka yang merendahkanmu jika kamu bisa berhasil tanpa bantuan mereka. Terima Kasih ka! Kamu sudah mau mendengarkanku.
Yang menyayangimu:
Aletta Nadira!Arka menatap tulisan itu dengan penyesalannya, apakah Aletta pergi karna melihat Arka berpelukan dengan Rachel?
"Andai lo gak meluk gue, mungkin Aletta sekarang udah jadi cewe gue Chel."ucap Arka kepada Rachel
"Lo pilih dia Ka?lo liat gue! Gue kurang apa buat lo?gue janji, gue akan bahagiain lo!"ucap Rachel sambil menangis memeluk Arka, lalu Arka melepaskan pelukan Rachel
"Lo gak kurang Chel, tapi sayangnya cinta gue bukan buat lo. Mungkin suatu saat nanti akan ada laki-laki yang beruntung mendapatkan lo."ucap Arka sambil memegang tangan Rachel
"Tapi gue mau laki-laki itu lo Ka!"
"Tapi cinta gue bukan buat lo Chel, gue gak mau jika nanti kita jadian. Cinta gue buat lo karna paksaan."ucap Arka yang meninggalkan Rachel
"Tapi kenapa dari awal lo malah ngedeketin gue Ka? Kenapa?"teriak Rachel sambil menangis, Arka mendekati Rachel sambil memeluknya.
"Gue menganggap lo teman Chel, maaf kalau lo anggap gue lebih dari teman."ucap Arka
"Lo giniin gue hanya karna Aletta? Cewe yang jelas-jelas sok suci?apa kelebihan dia Ka?kenapa lo bisa suka sama dia?padahal dia tampil biasa. Sedangkan gue banyak laki-laki yang mendekati gue Ka!"
Arka menghembuskan nafasnya pelan,
"Kelebihan dia yang engga pernah ada di diri lo hanya satu, dia ga pernah ngerendahin orang Chel. Dia yang buat gue semangat dan karna itu gue ingin dia menjadi pacar gue."
Ucapan Arka begitu menohok bagi Rachel, Rachel merasa hidupnya sudah lebih dari cukup.
"Mungkin kali ini lo menang Let, tapi liat nanti kedepannya! Gue akan merebut Arka dari lo!"batin Rachel
Rachel mengeratkan pelukannya pada Arka,dan Arka pun berusaha melepaskan pelukan itu secara perlahan-lahan.
Mungkin,semua ini salah Arka dia sudah membuat dua wanita sekaligus mencintai dia.
Meski awalnya ia memilih Rachel namun lama kelamaan dia hanya ingin Aletta yang berada di sisinya. Aneh mungkin baginya namun semua ini nyata.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love.
FanfictionMencintai dua orang sekaligus membuat Aletta bingung menghadapi semua ini, dia tidak ingin kehilangan Arka maupun Aldo. Tetapi seiring berjalannya waktu kebahagiaannya mulai meredup digantikan dengan tangisan duka. Akankah dia bisa bahagia? Dengan...