🌹🌹🌹

997 88 6
                                    

"Seharusnya kalau Erika tau Arka bakal pergi ninggalin Erika, Erika gak akan maksa Arka untuk pergi ke keluar"

Erika menghapus air matanya, dadanya sesak penuh dengan penyesalan yang ada. "Arka bilang gak akan pergi jauh. Arka tau Erika ingin sekali melihat dunia ini lagi tapi bukan berarti Arka yang harus pergi!"

Tangisnya makin kuat ia menyalahkan dirinya sendiri, atas apa yang telah terjadi. "Erika sudah, bangun dari sana dan hapus air matamu"

"Maaf kan Erika, karna Erika.. Karna-" Arka mendekap tubuh kecil Erika saat tangis gadis itu susah untuk di kendalikan.

Arka terkejut saat Erika berteriak sambil memukul dadanya. "Ambil kembali kedua mata Erika, Ambil jika itu bisa mengembalikan Arka! Erika tidak ingin kehilangan Arka!"

"Hei, Stop. Aku tidak Kemana-mana, kamu lihat kan aku berdiri di depanmu, bagaimana bisa aku bisa pergi jauh jika yang kubutuhkan ada di depanku?"

"Benarkah? Janji jangan tinggalkan Erika!"

Arka mengangguk dan kembali mendekap Erika membuat gadis itu merasa lebih nyaman.

•~•~•~•~•

Flasback

"Arka! Erika jatuh!!"

Dengan cepat Arka berlari menuju suara Erika dan benar saja, gadis itu tengah mencoba bangun sambil mengibas bajunya yang kotor karna tanah.

"Lain kali hati hati, kamu luka?"

Erika menggeleng, ia kemudian menangis sambil membanting tongkatnya ketanah. "Semuanya gelap! Erika tidak bisa lihat, Arka juga tidak kelihatan! Erika benci mata ini! Erika benci!"

Arka memeluk Erika saat gadis itu kembali mengamuk dan marah-marah karna masih tak mampu menerima kebutaannya.

Kebutaan yang di akibatkan oleh kecerobohan Arka. Saat merayakan hari jadi Erika ke 20, Arka mengajak Erika ke puncak karna menyimpan hadiahnya disana.

Karna perjalanan yang jauh dan menggunakan motor membuat Arka sedikit lelah dan mengakibatkan kecerobohan.

Niat hati ingin menghindari mobil jeep yang sedang berhenti tapi naas sebuab pick-up menyambar dirinya dan Erika saat itu.

Arka sempat mendengar rintihan Erika sebelum kegelapan menghampiri dirinya.

Kecelakan itu sudah hampir 2 minggu berlalu dan Arka menyesal jika Erika kehilangan penglihatannya ia menangis meminta maaf pada Erika, dan Erika memaafkan walau berat menerima keadaannya.

Dan kini Arka kembali melihat Erika yang menyumpahi kedua matanya dan rasa sesal kembali menyakiti Arka.

"Erika jangan menangis, Arka janji akan menjadi mata untuk Erika"

Erika mengangguk keadannya mulai tenang dan Erika meminta maaf pada Arka atas amukannya.

*****

Arka tersenyum saat bayangan masa lalunya menghantui pikirannya. "Kenapa Arka tersenyum?"

Erika duduk di samping Arka yang sedang menatap senja dari atap rumahnya. "aku ingat kamu, ingat kenangan masalalu kita"

Erika tersenyum dan memeluk Arka dari samping sembari mengucapkan Terimakasih.

"terimakasih, karna sudah menjaga Erika, makasih sudah cinta sama Erika, makasih karna menemani Erika"

Arka tersenyum dan mengacak puncak kepala Erika. "Sudah tugasku Erika"

"Jika suatu saat nanti salah satu dari kita sudah berhenti menemani, carilah pasangan yang mampu membahagiakan paham?"

"Kenapa Arka bilang seperti itu? Arka mau berhenti menemani Erika? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERIKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang