3. I'm yours

7.2K 267 8
                                    

" saya terima nikahnya Sinta Almeria binti Anton Firdansyah dengan emas kawin lima belas gram logam mulia dibayar tunai"

"Sah!!!" Riuh tepuk tangan para tamu undangan saat David mengucapkan ijab Kabul dengan lancar.

Semua orang berdoa setelah selesainya ijab Kabul. Di arah lorong menuju ballroom hotel tempat dilangsungkannya pernikahan, Sinta berjalan anggun menuju David sambil memegangi buket bunga ditemani Lauren ibunya. Sinta tampak berbeda, dia tampak begitu cantik dengan gaun pengantin yang super mewah dan riasan wajah yang tak kalah mewah walaupun wajahnya tertutupi oleh veil.

"Silahkan kedua pasangan untuk saling memasangkan cincin." Ucap seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai Mc.

David mengambil kotak beludru berwarna biru dari tangan ibunya. David membuka kotak beludru itu lalu mengambil satu cincin untuk dipasangkan di jari manis Sinta, dan begitu pun sebaliknya.

Semua tamu yang mayoritasnya adalah teman sekolah Sinta menjadi sangat riuh saat kening Sinta di kecup David dengan cukup lama. David melepaskan bibirnya dari kening Sinta lalu beralih dengan merangkul pinggang Sinta agar lebih dekat dengannya saat seorang fotografer ingin mengabadikan momen mereka.

Setelah selesai berfoto, David menuntun Sinta untuk duduk di sofa pelaminan. Semua tamu undangan mulai dari teman-teman sekolah Sinta dan kolega bisnis David yang berada di Indonesia pun mulai berbaris untuk mengucapkan selamat.

" Happy wedding ya Ta, ternyata gue harus nyerah" ucap teman Sinta yang bernama Alfath .

Sinta sempat mengernyit bingung saat Alfath berkata sambil memandangnya dengan penuh rasa kecewa, sebelum akhirnya Sinta tersenyum dan menjawab ucapan Alfath.

"I-iya, makasih ya Al" Alfath mengangguk lesu lalu kemudian berjalan menjauh.

*****

Jam dinding besar yang ada di ballroom hotel sudah menunjukkan pukul 10 malam. Acara resepsi pernikahan David dan Sinta sudah selesai dan semua tamu undangan sudah pergi.

"Kalian istirahatlah, mommy masih ada urusan dengan pihak WO." Titah Sonia.

David mengangguk lalu mengajak Sinta untuk pergi istirahat di salah satu kamar hotel.

Piiipp

Pintu kamar hotelnya terbuka. David menggenggam tangan Sinta lalu mengajaknya masuk.

" Istirahatlah, aku akan pergi mandi" ujar David sambil berjalan melepaskan jasnya dan Sedikit melonggarkan dasi yang saat ini terasa sangat mencekiknya, sebelum akhirnya dia hilang di balik pintu kamar mandi yang tertutup.

"Apa yang harus aku lakukan?" Sinta bergumam sendiri lalu mengarahkan pandangannya ke sekeliling ruangan untuk mencari spot yang cocok baginya, hingga tatapannya berhenti pada meja rias berbentuk elips.

"Aku harus membersihkan wajahku" Sinta meraba wajahnya lalu berdecak kesal saat mendapati tangan yang dia gunakan untuk mengucap wajahnya menjadi berwarna putih kekuningan karena bedak dari makeup nya.

Sinta berjalan menuju meja rias itu lalu mendudukkan bokongnya di kursi berwarna putih yang terbuat dari busa lembut itu, dia memperhatikan setiap benda yang ada di atas meja rias itu lalu mengambil kapas dan cairan pembersih wajah. Sinta memejamkan matanya lalu mulai mengusapkan kapas yang telah dibasahi oleh pembersih wajah itu menuju kelopak matanya. Sinta mengusap kelopak matanya lalu mulai mengusap seluruh wajahnya.

Ckleeekkk

Sinta berhenti mengusap wajahnya dan membuka matanya untuk melihat asal suara itu. Mata Sinta terpaku pada sosok David yang baru saja selesai mandi hanya mengenakan handuk dibatas pinggangnya sehingga segi empat yang tercetak jelas di perutnya jadi tontonan gratis . Sinta mengalihkan pandangannya dari David lalu kemudian menyimpan kapas yang telah selesai dia gunakan.

"Emmm, Dave... Baju untuk ganti ada dimana ?" Tanya Sinta tanpa melihat kearah David.

"Ada di dalam koper itu" jawab David sambil menunjuk koper merah marun yang ada di dekat pintu. Sinta mengangguk lalu berjalan menuju koper itu, dia membuka koper itu kemudian mengambil kaos putih berlengan pendek dan celana bahan berwarna coklat karamel. Setelah itu, Sinta bergegas pergi menuju kamar mandi.

Selang 30 menit berlalu, Sinta keluar dari kamar mandi dengan rambut panjangnya yang dicepol tinggi. David yang sudah mengenakan baju kaos polo berwarna coklat tengah berbaring di atas ranjang, lalu menepuk sisi ranjang meminta Sinta ikut berbaring di sampingnya. Sinta mengangguk lalu melangkah dan merebahkan tubuhnya di samping David.

5 menit

10 menit

20 menit.

Tak ada yang berbicara diantara mereka. David maupun Sinta tidak berniat untuk memulai pembicaraan dan malah sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga Sinta yang sudah sangat merasa lelah pun akhirnya tertidur. David menolehkan kepalanya ke samping tempat Sinta berbaring karena merasakan sebuah pergerakan. Disana, Sinta berbaring memunggunginya dengan nafas yang teratur. David tersenyum tipis lalu bergerak mendekati tubuh Sinta, David menyingkirkan anak rambut yang menjuntai menutupi wajah cantik Sinta.

"Good night my Wife... I love you" gumam David lalu mengecup singkat pipi gembil Sinta.

David terkekeh kecil saat melihat wajah risih Sinta saat dicium olehnya. David mengusap pipi Sinta lalu kembali menciumnya sebelum akhirnya David pun ikut berbaring sambil memeluk erat tubuh Sinta.

"Have a nice dream my future" gumam David untuk terakhir kalinya sebelum memejamkan matanya.

TBC

Holla semuanya!!!

Aem kambek nih wkwkwk 😂 ada yang kangen?

Gimana ceritanya? Maaf ya kalo gaje banget dan masih banyak kekurangan. Makasih ya udah Care dan bikin aku semangat lagi, makasih juga udah buat aku bisa lebih menghargai karya aku.

Hope you like danJangan lupa vote dan comment ya 😊 karena vote dan comment kalian amat sangat berharga 😚

Segitu aja 😄 see you Next time dan tetap tunggu kelanjutannya ya 😘

To Be My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang