4. Kepingan hati di ujung pelangi

7.1K 240 7
                                    

' gimana mungkin gue lupain Lo dan nyari cewek lain, sedangkan semua ruang di hati gue atas nama Lo Sinta'

( Alfath Firmansyah)


Mulmed di atas mr David 😆😘

"Hoaaam" Sinta menguap panjang saat cahaya matahari menerobos masuk kedalam celah matanya. Saat dia akan meregangkan tubuhnya, sesuatu yang terasa berat tengah melingkar memeluk erat perutnya.

Sinta mengerakkan tubuhnya menghadap ke arah sebaliknya dan dia menegang saat berhadapan langsung dengan tubuh David yang tengah tertidur dengan tangannya yang tengah memeluk erat tubuh Sinta.

Deg
Deg
Deg

Jantung Sinta memompa lebih cepat dari biasanya. Bayangkan saja, tubuhnya begitu rapat dengan David sampai-sampai dia tidak bisa bergerak. Wajah David begitu dekat dengan wajah Sinta, Sinta memperhatikan setiap inci dari wajah David yang tengah tertidur.

Rambut coklat dan bulu mata yang kecoklatan, hidung mancung, rahang tegas dan mata berwarna biru khas orang Eropa. Rasanya seperti mimpi , saat terbangun aku melihat orang setampan dirimu ada di sampingku dave. Sinta bergumam dalam hati.

Sinta terus menerus memandangi wajah tampan David. Dia masih tidak bisa percaya bahwa sekarang dia sudah berstatus sebagai seorang istri dari sosok pria sempurna bernama David Alexander Lemos.

Sinta terkesiap saat mendengar suara erangan dari mulut David, lalu tidak lama kemudian mata David pun terbuka. David tersenyum saat pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah Sinta yang tengah menatap kearahnya. Lengan kanan David yang sebelumnya dia gunakan untuk memeluk Sinta, kini beranjak naik mengelus pipi Sinta dengan senyuman yang tak pernah hilang diwajahnya. Sinta pun tersenyum tak kalah manisnya, hingga perlahan tapi pasti David mulai mendekatkan wajahnya.

Cup

Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir Sinta.

"Morning" sapa David masih terus memandang kearah Sinta .

"Mo-Morning" jawab Sinta yang masih belum pulih dari keterkejutannya.

"Sinta..." Panggil David.

"Ya ?"

" Nanti sore kita akan check out dari hotel dan pindah ke rumah saya"

"Baiklah" Sinta mengangguk setuju.

"Kalau begitu saya mandi dulu" David menyibak selimut lalu bergegas pergi menuju kamar mandi setelah sebelumnya dia sempat mengusap gemas kepala Sinta.

*****

" Kemarilah" ucap David saat

Sinta yang baru saja selesai mandi menjadi terlihat segar walaupun rambutnya basah kuyup karena baru saja dia berkeramas. Dia bergegas menghampiri David yang tengah duduk di sisi ranjang.

"Duduklah, biar saya keringkan rambutmu" David meraih handuk dari tangan Sinta lalu David mulai bergerak mengeringkan rambut Sinta.

"Dave" panggil Sinta yang hampir sama dengan gumaman karena saking kecilnya.

"Ya?"

"Kenapa kamu tiba-tiba menikahi ku padahal jelas-jelas kita baru saja bertemu"

David berhenti mengeringkan rambut Sinta .

"Karena orangtua ku ingin aku cepat-cepat​ menikah" ucap David seraya kembali mengeringkan rambut Sinta.

Jantung Sinta mencelos.

" Begitu..." Sinta bergumam lirih.

David yang menyadari ada nada sendu dari suara Sinta, berhenti mengeringkan rambut Sinta dan menyimpan handuk yang dia gunakan .

"Tapi...." David membalikkan tubuh Sinta yang awalnya membelakanginya menjadi menghadap dirinya.

Sinta menunduk dengan air mata yang sudah bersiap untuk mengalir ke pipinya. David menangkup wajah Sinta dengan kedua tangannya , sehingga wajah Sinta yang awalnya menunduk menjadi menengadah menatapnya.

"Tapi, saat pertama kali aku bertemu denganmu hatiku menghangat, entah mengapa aku nyaman berada di dekatmu, dan aku yakin bahwa saat itu aku benar-benar mencintai dirimu" David mengecup kedua kelopak mata Sinta yang basah karena air mata .

" So, I love you so much Sinta " ucap David dengan sepenuh hati.

Sinta bergeming, air matanya malah mengalir semakin deras. Rasa sesak yang sebelumnya dia rasakan menjadi hilang begitu saja, lalu tanpa aba-aba Sinta menghambur memeluk​leher David.

"Thank you .... Thank you for coming in my life, thank you for being loved me, and .... I love you Dave ..." Gumam Sinta di sela-sela tangisannya.

Dan begitulah mereka, pasangan pengantin baru yang saling mengunkapkan perasaan masing-masing di pagi hari yang cukup cerah untuk sebuah awal cerita dari kisah cinta David dan Sinta yang baru saja dimulai .

Beranjak dari kisah bahagia mereka, disisi lain ada hati yang patah karena sebuah kehilangan. Dan hati itu bernama Alfath Firmansyah.

***

David memilih menelepon layanan kamar untuk memesan sarapan. Mungkin menghabiskan waktu sarapan berdua dengan Sinta akan membuat mereka akan lebih saling mengenal mengingat mereka belum punya waktu untuk saling mengenal.

"Ingin sarapan apa?" David bertanya.

" Hmmm... Spaghetti bolognese dan kentang goreng saja "

David memberi tahu pesanan Sinta lalu kemudian telepon ditutup. Mengingat kamar yang mereka tempati adalah kamar jenis presiden suite ,David mengajak Sinta untuk ke ruang makan sembari menunggu pesanan mereka datang.

" Sinta ?" Panggil David saat mereka sudah duduk berhadapan dimeja makan.

"Iya"

"Mari kita saling mengenal. Mungkin dimulai dari saling mengajukan pertanyaan... Dan apa makanan kesukaanmu?"

Sinta tampak berpikir "hmm... Saya suka makanan yang bercita rasa asin dan gurih, apalagi kaya akan rempah-rempah seperti rendang, ayam goreng rempah dan lain lain. Saya juga sangat suka seafood. Kalau kamu Dave?"

"Sama sepertimu" jawabnya sambil tersenyum lebar.

Sinta sedikit tertawa dan sedikit terperangah. " Oh iya, berapa usiamu saat ini? Waktu kamu hanya bilang usia kita berbeda tujuh tahun"

"27" jawab David. Sinta hanya mengangguk-anggukan kepalanya, dia kebingungan harus bicara apa lagi. Sampai akhirnya pesanan sarapan mereka datang dan mereka menikmati sarapan itu dalam hening.

TBC

August ,31 2017

Holla semuanya 😆

Gimana ceritanya?
Kerasa gak feel nya ?
Gaje ga ?

Maaf ya kalo gak sesuai ekspektasi kalian. Pokoknya Hope you like dan Jangan lupa vote dan comment ya 😊

Bye bye






To Be My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang