Chapter 11 'I NEED YOU'

494 72 44
                                    


(~* Happy Reading *~)

Chapter 11

"Jadi?"

" ... apa?"

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Myung Soo memutar bola matanya malas melihatku, "Hari itu sudah coba kujelaskan padamu, Gyu."

Aku menunduk dalam mendengar ucapan Myung Soo. Yah ... aku ingat hari itu, hari pertama setelah aku kembali ke Seoul. Hari itu Myung Soo mencoba mengatakan semuanya padaku, tapi karena pikiranku hanya tertuju pada eomma, jadi ku pikir aku tidak membutuhkan ucapan Myung Soo yang ku kira hanya basa basi, "Maafkan aku."

Dia berdecak, "Hanya itu yang bisa kau katakan padaku."

Ku dongakkan kembali kepalaku, menuang kopi susu pesananku ke dalam cangkir, ku teguk beberapa kali sebelum melanjutkan ucapanku, "Tentu saja. Tidak ada hal lain yang bisa ku lakukan untuk saat ini. Hari itu sudah lewat dan tak bisa terulang lagi."

Dia tersenyum miring penuh cibiran padaku, "Sama halnya dengan apa yang Woo Hyun lakukan padamu sekarang, Dokter Kim."

"Maksudmu?"

"Yang bisa Woo Hyun lakukan untuk saat ini hanya mengucapkan kata maaf padamu," Aku tertegun mendengar ucapannya," Kau menyangkalnya, kau masih mencintainya, Gyu."

"Aku tidak mencintainya."

"Jangan mencoba menghindari perasaan itu, Gyu."

"Aku tidak mencoba menghindar, aku a-aku hanya ...."

"Hanya mencoba lari dari kenyataan, begitu?" Lagi-lagi aku terdiam, "Cepat atau lambat Woo Hyun akan tahu kalau Dokter Kim yang selama ini merawatnya adalah Kim Sung Gyu, orang yang ia tunggu kedatangannya selama lima tahun."

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Mengaku pada Woo Hyun."

"Ini terlalu cepat bagiku."

Tangan Myung Soo terkepal mendengar ucapanku, " Apalagi yang kau tunggu, Gyu? Apa kau masih menunggu Woo Hyun mengetahuinya dari orang lain?"

Aku menggelengkan kepalaku, "Aku akan mencari waktu yang tepat, Myung Soo."

"Waktu seperti apa yang kau cari, eoh?! Kau menunggu Woo Hyun benar-benar kacau bersama dunia keduanya, huh!" Aku mengangkat sebelah alisku, "Jika dia terus seperti ini, dia akan meninggalkan kita."

"Tunggu, dari mana kau mengetahui tentang dunia kedua Woo Hyun?"

"Eomma Kim." Aku meremas rambutku kasar menyadari hal itu, setiap hari selalu kuceritakan tentang Woo Hyun pada eomma tentang perkembangan dan apa saja yang terjadi antara kami, dan eomma pastilah menceritakannya pada makhluk yang sekarang berada di hadapanku ini. "Eomma Kim juga bilang padaku kalau kau sudah memaafkan Woo Hyun," Aku menghentikan pergerakan tanganku, "Tapi kau masih merasa sakit, kau tidak bisa membencinya."

"Baguslah kalau kau sudah mengetahuinya."

"Memang bukan itu yang kupermasalahkan padamu, Gyu. Aku hanya ingin kau cepat mengaku, itu saja."

"Itu saja kau bilang?" Aku menarik napas, "Dengar, itu bukan hal yang mudah untukku, Myung Soo. Aku sudah melangkah sejauh ini, aku rela hidup di negeri orang tanpa sanak keluarga untuk menuntut ilmu agar bisa mengubah statusku. Kau tidak tahu seberapa tajam lidah Woo Hyun ketika mengataiku sebagai rakyat jelata pengemis cinta, mengolok-ngolokku karena statusku sebagai siswa peraih biasiswa di WHS." Selesai sudah unek-unek yang sedari dulu ku pendam dalam-dalam. Sekarang perasaan sakit itu sudah keluar dalam bentuk ucapan lirih penuh penekanan pada sahabatku.

WIWAM (whether it was a mistake?) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang