Wonho memasukkan angka sandi apartemen yang diketahuinya dari kakak perempuan Hyunwoo, lalu masuk dengan langkah pelan. Hawa di dalam sana dingin, wajar sekali karena sudah berhari-hari ruangan ini tidak dihuni oleh siapapun.
Kesan pertama yang muncul di benak Wonho ketika pertama kali melihat-lihat ruangan di dalam sana adalah nyaman dan rapi. Tentu saja, dia tahu betul Hyunwoo adalah orang yang sangat terorganisir dan dapat diandalkan. Dia bisa membayangkan Hyunwoo duduk di sofa hitam dekat jendela itu, lalu Changkyun muncul dari balik pintu dapur, berlari kecil dan melompat riang ke pelukannya. Lalu mereka tertawa, mulai bercumbu, dan bercinta.
Wonho meremas kepalanya sendiri, kuat-kuat. Dia adalah laki-laki paling brengsek di dunia, yang sudah membuat kebahagiaan mereka berdua terenggut begitu saja. Semua tidak akan kembali seperti semula meskipun Wonho berusaha, dia tahu betul itu. Karena, bagaimana pun, Hyunwoo tidak akan pernah kembali lagi untuk membuat kekasih manisnya tersenyum.
Dia tidak pernah tahu betapa berartinya Hyunwoo di hati Changkyun. Beberapa hari setelah pemakaman diadakan, Wonho menghabiskan waktu untuk menunggui Changkyun di rumah sakit dan mencari informasi ke luar. Dari beberapa kerabat dan teman-teman Hyunwoo, Wonho akhirnya tahu bahwa Changkyun tidak punya siapa-siapa lagi dalam hidupnya. Saat masih remaja, ayahnya pergi duluan karena sakit keras, lalu ibunya menyusul beberapa tahun kemudian karena kecelakaan. Dia mengalami masa remaja yang keras sampai akhirnya bertemu Hyunwoo yang mau membantunya dan membuat hidupnya lebih baik.
Wonho menggigit bibirnya kuat-kuat.
Hyunwo tidak berhak mati. Orang yang lebih berhak menerimanya adalah Wonho sendiri. Laki-laki jahat yang berharap untuk merusak rencana pernikahan orang lain sebaiknya mati saja.
Sekarang apa yang harus dia lakukan?
Changkyun sudah pernah kehilangan kedua orang tuanya, sekarang dia harus kehilangan Hyunwoo juga. Wonho tidak mau membuat Changkyun terluka lebih dari itu. Hyunwoo bahkan memberinya pesan untuk tidak membiarkan Changkyun menangis dan Wonho tahu dia harus menepatinya.
Wonho menjatuhkan tubuhnya ke sofa, lalu menghembuskan napas keras-keras.
Ini tidak akan mudah.
.: I Cant Reach You :.
Shin Hoseok | Lim Changkyun
Story by iKyun
Monsta X belongs to Starship Entertaiment
.
warns: boys love, typo, ooc, au.
don't like? don't read.
Beberapa hari setelah sadarkan diri dari koma, keadaan Changkyun semakin membaik. Dia mulai terlihat ceria meskipun belum boleh pulang dari rumah sakit. Semua alat geraknya baik-baik saja, hanya menderita luka ringan yang sudah mulai sembuh. Namun, trauma kepala yang berat menyebabkan kerusakan pada kornea mata dan pendengaran Changkyun. Changkyun masih bisa mendengar, tapi dia benar-benar tidak bisa melihat lagi. Wonho bersyukur keadaan itu tidak menganggu Changkyun sama sekali, dia kelihatan bahagia bisa pulang ke apartemen dalam waktu dekat.
"Hyung, hyung ... ototmu mengecil," Changkyun berujar seraya tertawa kecil. Dia meraba-raba lengan atas Wonho. "Kau tidak ke gym akhir-akhir ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unreachable [WonKyun]
FanfictionWonho memegang tangannya, memeluknya, mencium dahinya dengan sepenuh hati, meskipun Changkyun memanggilnya dengan nama orang lain.