Part 3

1.2K 132 4
                                    

So Eun pov 

Saat ini Aku sedang memeriksa pasienku, tepatnya Kim Bum Oppa, cinta pertamaku. Sebelum memasuki ruangan ini Aku sudah berusaha menenangkan jantungku saat salah satu pasienku ternyata Kim Bum. Sudah lima tahun berlalu dan kami tidak pernah saling bertegur sapa. Itulah yang membuatku gugup, apakah Dia akan bersikap biasa atau bersikap cuek karena membenciku. Dan semua terjawab saat ini...Dia membenciku....

"Apa yang Anda rasakan?...." Aku berusaha bersikap tenang.

"Tidak ada...." Jawabnya datar masih memejamkan mata.

"Kepala Anda sakit?...." Tanyaku lagi agar dia bersuara. Jujur Aku merindukan suaranya yang datar namun terdengar lembut. Bolehkah disaat Aku sudah....menyakitinya.

"Tidak...." Kembali suara datar yang terdengar. Entah kenapa So Eun ingin menangis saat ini. Bertemu dengan cinta pertama yang Ia sakiti setelah 5 tahun lebih sungguh pertemuan yang emosional.

"Bisa Anda  buka mata Anda .... Saya harus memeriksanya...." Ujarku. Setelah 5 detik yang terasa sangat lama bagiku akhirnya mata tajam itu terbuka dan menatapku dengan tatapan tajam tak bisa terbaca..... Aku berusaha tenang dengan mencoba memeriksa matanya menggunakan senter kedokteran. Aku berharap dengan penerangan senter Aku dapat melihat arti tatapannya namun sepertinya tidak.

Setelah memeriksa matanya Aku pun mencoba memeriksa tangannya yang diperban. Tangan yang dulu selalu menggandengku, mengusap kepalaku, menarikku kepelukannya. 

"Mungkin perban ini sudah bisa dilepas dalam 3 hari...." Ucapku menatapnya, Dia tidak menjawab namun tetap menatapku.

"Kaki Anda juga hanya cidera ringan.... Akan segera pulih...." Ucapku lagi. Aku pun kemudian menginterupsikan apa saja yang harus dilakukan perawat dan kapan saja harus mengontrol Kim Bum-ku. Kim Bum-Ku?....Sudah lama Aku tidak menyebutnya seperti itu. 

Tidak lama kemudian Aku pun pamit masih dengan tatapannya yang mengikutiku. Dia tidak berubah, matanya bisa terbuka sangat lama untuk mengikuti setiap pergerakanku, dan tatapamnya yang seperti itu selalu membuatku gugup. Dulu Dia melakukan itu jika berfikir Aku membohonginya atau menyembunyikan sesuatu darinya. Dia akan menatapku terus hingga Aku menyerah dan mengatakan yang sebenarnya. Dan jangan lupakan jika Aku memeluknya terlebih dahulu untuk menutupi rasa maluku ketika Dia menatapku intens. Oh...Aku merindukan itu....Tapi bolehkah?....Aku wanita yng sudah menikah.....

So Eun Pov End

                             ~oO0Oo~

"Wowww....." Setelah So Eun keluar dari kamar inap Kim Bum, hanya satu kata itu yang bisa Minho ucapkan. Kemudian Ia pun menyipitkan matanya yang sudah sipit dan menatap tajam Kim Bum yang kini lebih memilih kembali memejamkan matanya.

"Apa ini rencanamu?...." Tanya Minho menyelidik.

"Apa Kau gila?....Untuk apa Aku merencanakan kecelakaan beruntun yang melibatkan 5 mobil dan mungkin saja ada yang meninggal...."  Ujar Kim Bum datar. Minho mengangguk-angguk namun masih berfikir.

"Lukamu sepertinya tidak terlalu parah sehingga harus dirujuk dari Klinik....Dan Kau juga tidak terkejut saat So Eun masuk ruangan ini...." Ujar Minho masih berusaha menggali informasi. Memang tempat kejadian kecelakaan itu jauh dari rumah sakit ini sehingga semua pasien awalnya dibawa ke Klinik terdekat dan hanya pasien yang lumayan parah saja yang dirujuk ke rumah sakit besar. 

"Diamlah....Aku mau istirahat....." Minho hanya mencibir.

"Sudahlah.....Aku harus pergi untuk mengurus schedule mu yang berantakan karena kecelakaan ini....istirahatlah...." Minho mengusap gemas kepala Kim Bum. Setelah kepergian Minho, Kim Bum pun membuka matanya dan kembali mengingat bagaimana Ia bisa mengalami kecelakaan. Semua karena sesuatu hal yang Ia lihat mengacaukan konsentrasinya menyetir dan disaat bersamaan beberapa mobil di depannya berhenti mendadak. Ia yang tidak konsentrasi pun terlambat menginjak rem sehingga Ia menjadi mobil ketiga dalam kecelakaan beruntun itu. 

Hal yang Ia lihat itu jugalah yang membuat Ia meminta di rawat di rumah sakit ini, Ia ingin memastikan sesuatu.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang