Part 4

1.1K 141 8
                                    

Pukul 1 dinihari, So Eun baru selesai operasi dan ingin pulang. Namun langkahnya terhenti di lorong yang mengarah pada beberapa ruang rawat, salah satunya ruang rawat nomor 1603 yaitu ruang rawat Kim Bum. Kim Bum yang dulu tidak akan bisa tidur di malam hari jika sedang sakit kecuali ada yang menemaninya. Jika tidak ada yang menemaninya maka Kim Bum tidak akan tidur dan akan tidur di siang harinya.

Cklek

Sepelan mungkin So Eun membuka ruang rawat itu agar tidak mengganggu Kim Bum. So Eun berfikir mungkin Kim Bum sedang tidur di temani Min Ho atau.....Geun Young....atau salah satu teman wanitanya yang sering diberitakan di televisi.

"Kim Bum Oppa....." Bisik So Eun memanggil saat tidak menemukan Kim Bum di ranjangnya. Dan saat Ia berbalik ke arah balkon Ia terkejut saat mata tajam itu menatapnya.

"Apa yang Kau lakukan di sini?...." Suara itu berujar pelan tapi terdengar tegas.

"Ak.....Aku ingin melihatmu...." Jawab So Eun gugup dan takut Kim Bum mengusirnya.

"Kenapa....Kau tidak tidur?...." Tanya So Eun lagi masih dengan kegugupannya.

"Tidak ada yang menemani...." Jawab Kim Bum datar sembari melangkah tertatih mendekati So Eun yang berada di sebelah ranjangnya.

"Minho Oppa ?...." So Eun mencoba terus bersuara untuk menghilangkan kegugupannya.

"Anaknya sedang sakit...." Jawaban itu masih datar diikuti mata tajam yang semakin mendekat. Melihat langkah Kim Bum yang tertatih membuat So Eun ingin membantunya namun tubuhnya seolah terpaku karena tatapan tajam itu. Tatapan yang Ia rindukan.

"Geun Young?...."

"Dia bukan siapa-siapa?.....Aku tidak mempercayainya.... Aku tidak mempercayai siapapun...." Kini jarak Kim Bum dan So Eun tersisa satu meter saja. Tangan kiri Kim Bum kini sudah melingkari pinggang So Eun kemudian menarik So Eun mendekat. Secara perlahan Ia mendekatkan wajahnya pada wajah So Eun. Cukup lama Kim Bum menatap setiap inci wajah So Eun yang sering Ia kecup jika gemas dengan setiap tingkah konyolnya jika menghibur Kim Bum. Hingga saat ini hanya So Eun yang bisa membuat moodnya berubah hanya dalam beberapa detik.

Secara perlahan wajah Kim Bum semakin mendekat pada wajah So Eun yang entah sejak kapan sudah memejamkan mata gugup. Satu inchi lagi bibir mereka bertemu saat tiba-tiba ponsel So Eun berbunyi.

"Kyuhyun Oppa Calling"

So Eun membuka mata dan menatap Kim Bum sejenak sebelum menjawab panggilan dari suaminya itu. Kim Bum bergerak menjauhi So Eun menuju ranjangnya saat So Eun menjawab panggilan dari suaminya itu.

"Nde Oppa....."

"........."

"Oppa sudah di depan?....."

"......."

"Eum.....mianhe Oppa.....sepertinya Aku akan lembur....." So Eun menatap Kim Bum sejenak seolah mempertimbangkan jawaban untuk Kyuhyun.

So Eun sedikit merasa bersalah namun Entah apa yang Kyuhyun ucapkan sehingga berhasil membuat So Eun terkekeh dan membuat Kim Bum kesal dan.....cemburu?....

"Nado bogoshipo.....Saranghae"

"........."

"Sampai jumpa Oppa....."

Klik

Panggilan pun terputus namun So Eun masih sedikit terkekeh.

"Aku akan menemani Oppa...." Lirih So Eun merapikan selimut yang menutupi tubuh Kim Bum.

"Tidak perlu.... "

"Tapi Aku ingin....." So Eun berucap lirih namun tegas.

"Pergilah....suamimu sudah menunggu..." Ketus Kim Bum dengan mata terpejam.

"Oppa yakin?....." Kim Bum terdiam tidak menjawab. Melihat Kim Bum terdiam So Eun pun duduk di kursi sebelah ranjang sembari menggenggam tangan kiri Kim Bum yang tidak di perban. Sesekali Ia mengusap rambut Kim Bum, hal yang Kim Bum sukai jika sakit. So Eun masih sangat hafal dengan semua kebiasaan Kim Bum. Termasuk jika Kim Bum tidak menjawab maka artinya Kim Bum tidak bersungguh-sungguh.

"Terima kasih Oppa karena tidak membenciku...... Maaf karena cintaku tidak cukup kuat untuk menentang keinginan orang tuaku saat itu....." Batin So Eun bersuara.

"Aku ingin membencimu karena Kau tidak memperjuangkan cinta kita....tapi cintaku terlalu besar sehingga dengan mudah menghancurkan kebencian itu..... Walau Kau sudah memilihnya namun Aku tetap menunggumu.....Karena Aku yakin Kau lah takdirku......" Batin Kim Bum seolah menjawab.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang