SEQUEL - 3

15K 180 2
                                    

Suatu hari, Panji diajak ikut dugem di sebuah disko oleh BIMO, teman waktu acara syuting dan yang juga sudah cukup lama dikenalnya.... Waktu Panji datang ke Disco itu, dilihatnya disitu sudah ada BIMO dan datang ditemani oleh THOMAS. Mereka sedang asik ngobrol. ”Hey Panji, kemana aja elu?” seru Thomas dengan gembira. ”Lagi banyak kerjaan lembur nih, hotel lagi penuh” jawab Panji. ”Gue denger lu udah PUTUS sama DONNA ya?” tanya Bimo. ”Iya bro, kita udah putus!. Tapi pisah baek2 kok” Panji tidak memberitahu alasan putusnya hubungan mereka. Panji sendiri tidak tahu apa2. Donna hanya memberi alasan bahwa dia ingin konsentrasi kuliah dan minta putus dulu. Panji tidak mempersalahkan hal itu. ” Reno kemana bro?” tanya Bimo. ”Dia ambil cuti. Ke Manado” kata Panji Lalu dengan serunya mereka ngobrol dengan ramai membicarakan berbagai macam hal. ”Ji, lubang pantat elu udah sembuh?” Bimo bertanya pada Panji: ”Errr..., Udah..., gue gak apa2 kok” Panji ”Kalau elu gimana Bim?” tanya Panji pada Bimo. ”Tau nih... Pantat gue kerasa masih keganjel kontol si Martin” sahut Bimo. ”Tapi THOMAS sih malah jadi DOYAN KONTOL!. Kayak cewek aja dia” sambungnya tekekeh sambil mengerling pada Thomas "Enak aja!, emangnya gua cewek?" kata Thomas melotot. "Bukan cewek sih!, Emang Cowok, tapi cowok yang doyan kontol gue, hehehehe," goda Bimo sambil ngakak. "Sial lo," kata Thomas sambil berpaling melihat ke arah Panji. ”Iya sih Ji..., terus terang aja GUE KETAGIHAN... Kontol Bimo enak banget!” timpal Thomas dengan terus terang ”HAAHHHH..???” ”SERIUS LU...??” Panji terkejut tak percaya oleh keterus terangan temannya itu ”Kok elu bisa2nya sih jadi doyan disodomi?” tanya Panji penasaran. "Nah, elo sendiri juga kok bisa?" kata Thomas balik bertanya "Enggak ahh..!. Gue kan hanya sekadar CARI DUIT," jawab Panji membela diri. "Hehehe.. Cari duit sambil mendapat kepuasan birahi juga kan?" tanya Bimo menyindir. ”Iya lah, gue liat elu juga KEENAKAN dikentoti kontol gede si Reno” tambah Thomas sambil ngakak tertawa. Panji tidak berkomentar. Dia malah melamun, dan tiba-tiba pikirannya teringat pada RENO.... "Hei.., elu mikirin apa Ji?" sergah Bimo tiba-tiba. Tiba2 Thomas bertanya: ”Elu KANGEN sama RENO ya?” "Ooh, nggak... nggak..., buat gua cuma sekali itu aja deh. Gue KAPOK” sahut Panji kaget. Kedua temannya menatap tak percaya, lalu mereka menghentikan pembahasan soal kejadian syuting waktu itu. Sebetulnya Panji bingung, tak mengerti arah pertanyaan Thomas. Tapi akhirnya, Panji menganggap Bimo dan Thomas hanya sekedar BERCANDA. Tidak mungkin mereka betul2 jadi doyan seks sejenis, pikir Panji. Akhirnya mereka menghabiskan malam itu dengan bercengkrama dan minum2 sampai mereka bertiga mabuk parah... Karena sudah terlalu malam untuk pulang, akhirnya Panji dan Thomas ikut pulang dengan Bimo dan akan numpang nginap di tempat kost Bimo. 
 --------------------------------------

MEMERGOKI BIMO DAN THOMAS 

Lewat tengah malam, Panji tidak begitu pasti, dia terbangun oleh suara berisik.... Terdengar suara rintihan dan desahan halus dari arah tempat tidur di sampingnya. Kantuk dan kepala pusing akibat mabuk minuman masih sangat memberati mata Panji. Cahaya dalam kamar remang2 tapi cukup untuk melihat situasi kamar. Saat Panji melirik ke tempat tidur di sebelah. ….Degh..!!. Apa yang kemudian Panji lihat langsung mengagetkan dirinya. Panji terpana!. Kepalanya masih pusing karena pengaruh minuman alkohol, tapi jantungnya berdegup cepat dan keras. Dalam keadaan remang2 Panji melihat di tempat tidur sebelah dua tubuh manusia yang sedang bergumul dan berpelukan dalam keadaan telanjang bulat, tapi...., tapi.... yang membuat Panji amat terkejut karena dua manusia yang sedang memacu birahi itu ternyata THOMAS... dan... ooooh!, dengan, BIMO...!. Bimo terlihat menindih tubuh telanjang Thomas gagah tapi terletang tak berdaya dengan kedua kaki yang terangkar lebar dan Ooooooh, tepat ditengah selangkangan Thomas tertancap batang kontol Bimo yang amblas jauh kedalam lubang dubur Thomas sedang digempurkan keluar masuk dengan bengis sampai Thomas merintih rintih dengan tubuh yang menggelepar. Benarkah Bimo temannya itu, sedang menyetubuhi Thomas yang sama sama berjenis kelamin lelaki?. Benarkah Bimo yang Panji kenal sebagai lelaki normal yang doyan cewek sedang menggauli Thomas yang gagah?. Ternyata Bimo dan Thomas tidak bercanda saat bercerita bahwa mereka sudah doyan seks sejenis. Panji bertanya-tanya dalam hati: Apakah perbuatan sejenis mereka itu akibat terpengaruh oleh adegan syuting yang mereka lakukan waktu itu?. Ataukah Thomas telah menjebak Bimo, temannya ke dalam percintaan sejenis dan Bimo tak mampu menolaknya? Sementara suara berisik di tempat tidur sebelah semakin tak terkendali. Dan rintihan Thomas serta desahan berat Bimo semakin jelas di kuping Panji. Panji melihat Bimo sedang mengayun-ayun kontolnya yang berukuran gede ke lubang dubur Thomas sambil mencium mulut Thomas dengan penuh nafsu. Sementara Thomas memegangi dan meremas rambut Bimo untuk memastikan bibir-bibir mereka bisa tetap saling berpagut dan melumat. Suara kecupan saat bibir yang satu terlepas dari bibir yang lain terdengar terus beruntun lalu bibir Thomas terlihat membuka menerima air liur yang diludahkan Bimo kedalam mulut Thomas. Sementara ayunan kontol Bimo yang semakin menghunjam-hunjam lubang anus Thomas semakin membuat ranjang itu menjadi lebih berisik lagi. "Bimo, Biiiimmm.., enaakk Bimo.... teruss Bim.... oocchh.. hhmmm.. Bimoooo.." , Duh, rintihan Thomas yang sedemikian menikmati derita birahinya membuat Panji keheranan. Dan desahan Bimo sendiri nggak kalah hebatnya. Sebagai lelaki normal yang sehat sempurna tentu kandungan libidonya sangat menumpuk. Bukan tidak mungkin juga Bimo lah yang memulai dan melemparkan bujuk rayu pada Thomas. Panji melihat dada Thomas yang bidang dengan pentilnya yang berwarna kecoklatan mengeras. Itu pasti ulah Bimo yang melumat-lumat, menyedoti dan menggititi pentilnya hingga kuyup oleh ludahnya. Panji melihat bagaimana ketiak Thomas yang terbuka dan berbulu saat memegangi kepala dan meremasi rambut Bimo. Pasti lidah dan air ludah Bimo juga sudah melumati dan menjilati hingga basah kuyup pada ketiak Thomas yang sangat sensual itu. Kontol Bimo sepertinya semakin sesak menembusi lubang anus Thomas. Dia tarik keluar pelan dengan dibarengi desahan beratnya dan rintihan Thomas, kemudian mendorongnya masuk kembali dengan desahan dan rintihan mereka lagi. Bimo lakukan itu berulang-ulang dan desahan serta rintihannya juga. Kemudian tusukan kontol Bimo makin dipercepat. Mungkin kegatalannya pada kelamin- kelamin mereka makin menjadi- jadi. Bimo tidak lagi melumati bibir Thomas. Dia turun ranjang dan mengangkat kedua kali Thomas keatas sampai terbuka lebar. Dengan cara itu Bimo bisa lebih dalam menghunjamkan kontolnya lebih dalam ke lubang dubur Thomas. Dan akibatnya, kenikmatan yang tak terperi melanda Thomas sampai rambutnya acak-acakan dan kepalanya terus bergoyang ke kanan dan ke kiri menahan siksa nikmat yang terperi. Racauan terus keluar dari mulutnya. Mereka sudah sangat lupa diri. Mereka sudah tidak lagi memperhitungkan kehadiran Panji yang kini berada di tempat tidur samping mereka. Oooh!, ini bukan sekedar penyimpangan!. Panji sungguh sungguh bingung, bagaimana Thomas yang begitu gagah dan jantan diatas ranjang ternyata jadi begitu tak berdaya diperlakukan seperti perempuan dan disetubuhi bagai seekor hewan oleh Bimo. Dan yang fatal, justru Thomas terlihat begitu menikmati setiap gempuran batang kontol Bimo yang gede sampai dia merintih rintih kenikmatan bagai seorang pelacur jalang. Kenikmatan nafsu birahi telah menghempaskan mereka ke sifat kebinatangan yang tak mengenal lagi ada rasa iba, martabat, hormat dan menghargai norma-norma hidup sebagaimana mestinya. Mereka sudah hangus terbakar dan berubah sifatnya menjadi gumpalan nafsu setan gentayangan. Panji sengaja pura2 batuk dan menggerakkan tubuh. Dia berharap dengan tindakannya itu mereka akan berhenti. Tetapi mereka seperti tak peduli, malah birahi mereka terus berkejar-kejaran dengan nafsu setan di kasur sebelah. Pani tahu mereka dalam keadaan tanggung. Puncak nikmat sudah dekat dan nafsu birahi untuk memuntahkan segalanya sudah di ubun-ubun. Mereka pasti berpikir, biarkan saja Panji menonton percintaan mereka. Dan ketika saat tiba di puncak klimaks, akhirnya suara-suara di kamar itu benar-benar gaduh. Ooooggghhhhh... Thomas dan Bimo berteriak histeris saling bersahutan saat mereka secara bersamaan memancarkan air maninya dan mereka meledak dalam klimaks kepuasan seks penuh gairah...... Panji masih tetap menatap saat Thomas memeluk Bimo, menyembunyikan kepalanya ke dada bidang Bimo sambil menyusupkan wajahnya kedalam ketiak Bimo dan menjilati keringat Bimo disitu. Panji dapat mencium semburat aroma yang menerjang ke hidungnya. Aroma itu adalah aroma keringat dan sperma yang berlumuran di tubuh mereka dan pada selangkangan Thomas. 
 --------------------------------------

Ketika sudah pulang ke rumahnya, sambil melamun di kamarnya, Panji memikirkan FAKTA yang baru diketahuinya tentang BIMO dan THOMAS. ”Apakah Bimo temannya, dan Thomas bener2 jadi kecanduan seks sejenis?, dan sekarang doyan bersodomi? ”Apakah setelah kejadian syuting film itu, mereka jadi PASANGAN-HOMO?” 
-------------------------------------- 

Padahal Bimo dan Thomas adalah cowok-cowok macho yang tadinya normal..., apalagi Bimo adalah lelaki yang GILA- PEREMPUAN. Sudah tak terhitung cewek yang Bimo gauli dan memek yang dia puaskan dengan kontolnya. Ah, sejuta pertanyaan itu tidak mampu dijawab oleh Panji. "Gila! Gila!" rutuk Panji dalam hati. Berjumpa dengan BIMO keesokan harinya, Panji jadi rada-rada grogi. Entah kenapa. Mata Panji jadi mencuri pandang ke arah selangkangan Bimo. Panji takjub kalau ternyata tonjolan di selangkangan Bimo yang tertutup celana itu, memang terlihat begitu menonjol. ‘Kok aku jadi mikirin itu sih?!. Kenapa aku bisa mikirin kontol punya cowok lain sih? Ada apa denganku ini?’ pikir panji Si Bimo sih bersikap wajar. Ia tetap cuek aja seperti biasanya. Bimo tak merasa ada yang aneh dengan kejadian malam itu. Sepertinya ia tak perduli kalau Panji memergokinya bercinta dengan Thomas. Kayaknya, buat Bimo, itu hal yang lumrah saja. ======================== ==== 
Bagian-11 

Gara-gara mememergoki percintaan sejenis antara kedua temannya itu, Panji seperti jadi orang linglung dan teringat pada kejadian-demi-kejadian yang dia sendiri RASAKAN dan ALAMI saat pengambilan adegan Syuting film antara dia dengan Reno. Semua itu terlanjur sudah terjadi!, tanpa bisa terelakkan lagi!. Panji menyesal tapi diam-diam, Panji harus MENGAKUI bahwa pengalaman pertama melakukan hubungan seks sejenis dan bercinta dengan Reno memang terasa berubah jadi KENANGAN yang tak terlupakan. "Jangan-jangan gue juga BISA terperosok dalam kenikmatan nafsu sejenis?" batinnya. Selama beberapa hari, Panji dipenuhi oleh perasanyaan menyesal karena telah melakukan ikut dalam adegan syuting di Film Gay tersebut. Panji dihantui perasaan takut... dia jadi khawatir, gundah, gelisah dan dia berubah jadi orang yang pendiam. Amat pendiam. Kalau sedang libur, Panji malah mengurung diri di kamarnya. Diamnya Panji rupanya disadari sepenuhnya oleh Ibu dan Adik2nya. Mereka bertanya-tanya dan KHAWATIR melihat perubahan sikap Panji yang amat drastis. 
-------------------------------------- 

Sore itu, Panji baru saja selesai Sholat Maghrib. Dia berdoa dengan mengadahkan tangan. Suaranya terdengar lamat-lamat sehingga tidak bisa terdengar. Tapi di akhir doanya, dengan pelan, bisa terdengar doanya. “Tuhan, tolong saya, saya menyesal... saya takut jadi Homo...“ . Panji menutup matanya rapat- rapat. Mendadak dia merasa gelisah dan sangat sedih. Tak terasa air matanya mengalir. Panji MENANGIS seperti kanak2. Tiba2 pintu kamar diketuk oleh Ibu dan Adik2nya sambil memanggil-manggil namanya. “Panji.., Panji....“ Ibunya mengetuk ”Kak... Kak Panji...” Dimas, Adik bungsu Panji mengetuk pintu juga. ”Kak Panji buka pintunya....” Giliran Dhika, Adiknya ikut memanggil. Kembali Ibunya mengetuk pintu kamar Panji Panji dengan cepat menghapus air matanya dan membuka pintu. Ibunya, dengan Dimas dan Dikha, adik2nya dengan kuatir menunggu di depan pintu. “Kamu kenapa, Nak?. Seharian tidak keluar kamar” Ibunya bertanya khawatir “Sakit Kak?“ Tanya Dikha “Orang lagi Sholat kok digedor-gedor?“ . Jawab Panji “Sholat kok nangis?” Tanya Dimas, adik bungsunya “Nggak, kok”. Panji kaget karena ketahuan habis menangis. ”Bohong, keliatan gitu kok bekasnya” . Kata Dimas lagi dengan lugu ”Nggak, ini cuman terlalu khusyuk aja kali Sholatnya” elak Panji. ”Jangan-jangan Kakak dikerjain sama orang ya??”” Tanya Dikha menyelidik ”Apaan, sih? Nggak!, Gue gak apa-apa. Sumpah”. Ibu dan adik2nya memandang Panji dengan tidak percaya. ”Saya kebawa emosi tadi berdoanya Mah. Itu aja kok” kata Panji. Akhirnya Ibunya menengahi. ”Ya sudah. Sudah. Kalau ada masalah bilang lho Nak, Jangan disimpen sendiri.” ”Eh, kalo Kakak diapa-apain sama orang, bilang Dikha ya?. Biar Dikha hajar tu orang. Siapa yang ngerjain Kakak? Dimana rumahnya??” Sergah Dikha yang kebetulan Atlet beladiri KARATE di kampusnya dan pernah jadi JUARA pertandingan Karate antar universitas se DKI. ”Gua nggak diapa-apain orang kok”. ”Terserah Kakak deh. Tapi awas kalo Dikha sampe tau ada orang ngapa-ngapain Kakak!, Dikha bocorin kepala tu orang” . Ibu dan Adik2nya pergi Panji menutup pintu kamarnya. Banyak pikiran. Dia tidak berani mengungkapkan kegundahan hatinya pada mereka. Ibu dan Adik2nya terlalu mencintai dirinya ==================== 

Persahabatan Dua Cowok StraightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang