Chapter 1 - Bandara

49 3 0
                                    

Alhamdulillah akhirnya aku masuk kuliah di tempat favorit ternama di Surabaya,tetapi sahabatku tidak satu kampus denganku sebut saja Naila Kanza oktaviani. Astaga kenapa kenalin Naila aku aja belum perkenalkan diri namaku Kamila Syifa Azzahra bisa di panggil Mila,aku dua bersaudara anak pertama dan aku punya adik cowok namanya Rigel Keifer Muzzaki bisa di panggil Rigel atau Zaki apa ajalah bodo amat hehe.

"Ping.." tiba-tiba ponselku berdering hm dari Naila ngapain malam-malam hubungi. Hash mungkin dia kurang kerjaan hehe.

"Apaan?" aku segera mengetik pesan darinya.

"Mila, besok ya jangan lupa kerumahku oke.." kerumah ngapain nih bocah ngajak kerumahnya ?

"Idih males,ngapain sih?"

"Ya elah nih bocah amnesia ta apa? Haduh besok anterin aku ke bandara!" oiya bandara,kenapa ngajak ke bandara karena lihat kata-kata aku sebelumnya kita tidak bisa masuk kampus bersama.

"Hm,cepat sekali sih kamu mau berangkat,," satu kata sedih yang bisa dapat gambarkan saat ini jelas sahabatku pergi jauh dariku.

"Iya, besok ya pagi jam 7.30 WIB kerumahku oke."

"Oke."

Akhirnya malam itupun aku harus sesegera cepat tidur biar nanti pagi gak kesiangan.
Alarm berbunyi menunjukkan angka 04.45 WIB, astghfirullah belum sholat subuh. Aku segera mandi dan berwudhu untuk melaksanakan tugas kewajiban seorang muslim karena sholat adalah tiang agama. Setelah sholat aku bikin sarapan untuk keluargaku sampai jam 7.00 WIB, aku segera ijin kepada kedua orangtua ku.

"Mah, Mila ke rumah Naila ya."

"Iya hati-hati di jalan, salam dari mama buat Naila kalau udah sampai sana jaga diri baik-baik oke.."

"Siap ma,Mila berangkat dulu ya. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

                                 ✈✈✈

Aku segera naik sepada motor kesayanganku dan menuju rumah Naila, hm bisa disebut juga aku ngebut karena ini sudah telat, pasti sampai sana si Naila gak berhenti ngerocos itu mulut haha.
Sampai disana pukul 7.45 WIB, tiba-tiba si Naila sudah nunggu di depan pintu neraka eh salah pagar. Dengan wajah dia yang bad mood,sebel,marah eh apa bedanya haha intinya itu wajah dia kayak mak lampire haha ups Mila jangan jahat dong sama sahabatmu sendiri hehe oke lanjut.

"Eh,jam berapa ini ? Maaf gak terima tamu!" aku menghampirinya

"Apaan sih, maaf kek telat perjalanannya juahu buanget haha.."

"Please gak usah ualay,oke.." eh perasaan tadi dia ikutan alay deh haha.

Tiba-tiba

"Eh, ada Mila masuk nak." wanita separuh baya inilah mamanya Naila.

"Iya tante, permisi nenek lampire haha.." ya namanya juga sahabat gak mungkin dong mulus gak pernah ada pertengkaran,pasti ada tapi ujung-ujungnya ya baik sendiri.

"Ih, Mila kurang di hajar kayaknya." dia langsung lari peluk aku.

Aku masuk di rumah Naila kayak di rumah sendiri. Bantuin persiapan dia buat ke Bandara dan tentunya disana. Kamu tau disana itu dimana? Haha maaf-maaf dari tadi disananya gak jelas ya hehe oke dia kuliah di thailand.

"Nih di minum dulu Mila tehnya,"

"Haduh tante jangan repot-repot hehe." aku minum teh nya, eh ada mak lampire ngoceh.

"Tadi bilangnya gak usah repot-repot tapi di minum juga dasar labil."

"Eh,buset ngerocos aja itu mulut haha."

Jam 10.00 WIB,papahnya Naila sudah datang dan membawa mobil. Akhirnya kita berangkat menuju Bandara Internasional Juanda,haduh lengkap banget ya hehe.

Kita turun dari mobil dan menuju ke Departure - Keberangkatan disana sudah ditunggu oleh guru sekolahku dan kakak kelasku yang cukup aku kenal namanya Yatna iya Yatna mungkin haha.

Ya, namanya juga jauh dari sahabat pasti gak rela tapi demi masa depannya yang lebih baik gak apa-apa. Aku memeluknya erat-erat dan tak terasa aku meneteskan air mata.

"Eh,Naila kamu disana jaga diri tau! Makan jangan telat! Jangan lupa sholatnya! Belajar yang bener jangan pacaran mulu! Kalau dah sampai jangan lupa hubungi ya Hehehe."

"Ih,Mila jangan nangis aku jadi ikutan nangis tau. Ya aku bakal jaga diriku,makan gak telat,sholat gak lupa,tapi pacaran ya insyaallah deh, iya Mila haduh aku berasa punya 2 Mama hehe."

"Haduh nih bocah nangis apa ketawa sih.."

"Eh, emang kamu gak?" kita ketawa bersama.

Aku melepaskan pelukan ku,disaat foto bersama.

Tiba-tiba

Ada rombongan anak pendidikan pilot,oke bagi cewek luar sana ini keren,idaman,dan apalah tuh sungguh tidak menarik. Aku menoleh sekilas pada satu anak laki-laki dari rombongan itu yang juga menatapku. Aku sudah gak ambil pusing sama mereka-mereka yang lewat. Disaat Naila pergi dan melambaikan tangan ke kita semua, jujur aku nangis tapi ku buru-buru mengusap air mataku biar Naila gak sedih lihat aku nangis kayak gini. Karena perasaan kita nyatu pasti tau kan apa maksudnya. Naila jauh dan semakin jauh akupun pulang dengan keluarganya,tetapi terlintas wajah cowok itu idih gak jelas hapus- hapus gak penting!

"Mila, makan dulu ya tante sama om dari tadi belum sarapan karena sibuk buat persiapan Naila berangkat tadi."

"Iya tante"

Kita turun di sebuah rumah makan soto solo ehm enak wkwk,pasti Naila kepingin foto ah makannya terus kirim deh ke kontak Mak Lampire hahaha ( ketawa jahat).

"Eh, gila di kirim begini an jahat huuu."

"Haha makan dulu ya bye, maaf jangan ganggu dulu oke."

Sudah gak di bales, mungkin sudah naik pesawat. Setelah sampai di rumah Naila.

"Tante, aku langsung pulang aja ya,soalnya mau ngurus ospek buat besok tante, biasa lah tante aneh-aneh buat ini dan itu hehe."

"Yasudah hati-hati ya,"

"Ya tante, assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Aku segera naik motor dan menuju ke rumah buat urus masalah ospek buat besok hingga malam dan tertidur.

#######
Jangan lupa vote dan comment ya bila suka sama cerita ini

Terimakasih ^^

The Difference Between Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang