Suasana yang lama dirindukan Cakka akhirnya kembali.
Cakka sudah tiba di Yogyakarta kemarin.
Karena harus menunggu jadwal penerbangan.
Kan kemarin beli tiket mendadak.
Beruntung masih ada meski malam-malam.Cakka bahkan tidak tenang karena meninggalkan Yonsik saat Yonsik tengah tidur.
Jadi kemarin Cakka akhirnya mengalah dan mengiyakan saja kalau dia tidak akan pergi.Cakka memiliki jalan keluar dengan cara pergi saat Yonsik tidur.
Bermain sepuasnya kemudian Yonsik tidur ditemani Cakka.
Setelah itu,Cakka pergi."Udah pulang,Kka?" Cakka mengangguk mengiyakan pertanyaan temannya.
Dia tinggal berdua dengan teman 1 SMA nya.
Ya bisa dibilang Cakka itu terlalu muda untuk lulus SMA.
Temannya berusia 18 tahun.
Keduanya akan melanjutkan kuliah di universitas yang sama."Gimana?" Cakka menggeleng lesu menanggapi pertanyaan Elang, teman Cakka.
"Lho...piye tho?" tanya Elang tak mengerti maksud Cakka."Ya gitu.... Gak ada yang berubah" ucap Cakka.
Elang memang tau semua tentang Cakka.
Mereka sudah tau cerita hidup satu sama lain karena tumbuh bersama."Berarti Ilhoon sudah sembuh?" tanya Elang lagi.
"Gak tau.Mungkin sudah, mungkin belum" ucap Cakka.
Elang menggeleng tak paham.Cakka mungkin masih mabok udara.
Karena jawabannya ngelantur gak jelas.
Elang memutuskan untuk keluar berjalan-jalan sakitaran kompleks..
Ilhoon merebahkan tubuhnya lesu.
Baru saja dia merasa senang bisa bertemu kakaknya.
Sekarang?
Dia harus kembali merasa kehilangan tanpa sebuah salam perpisahan seperti 12 tahun silam."Cakka...." gumam Ilhoon menatap langit-langit kamarnya.
Angin....
Terbangkanlah kesedihan ini....
Burung....
Sampaikanlah kesedihanku....
Tuhan....
Bawa dia padaku....
Buat dia tau kalau aku menginkannya disampingku...."Ilhoon hyung...." Ilhoon menatap Yonsik yang berdiri diambang pintu kamarnya dengan menangis.
Ilhoon meletakan pulpennya dan mendekati Yonsik.
Ilhoon mensejajarkan tingginya dengan Yonsik."Yonsik kenapa?" tanya Ilhoon mengusap-usap pipi Yonsik yang sudah basah.
Yonsik malah makin mengeraskan suara tangisnya.
"Cakka hyung pergi!!!" Ilhoon terisak tak mampu menahan kesedihannya.
Ilhoon tak tau kenapa dia selemah ini kalau sudah berhubungan dengan Cakka."Yonsik mau ketemu Cakka hyung...." rengek Yonsik masih menangis.
Ilhoon menunduk menyembunyikan wajahnya yang tengah menangis.
"Cakka hyung gak akan lama....dia pasti kembali lagi" ucap Ilhoon.
Itu harapannya.
Harapan yang memang hanya keinginan tak terkabulkan.
Ilhoon tak tau lagi harus bagaimana.
Dia sangat ingin tinggal dengan kakaknya.
Tapi takdir selalu berkata tak sejalan dengan doanya.🌚🌚🌚
Malam ini langit tampak mendung.
Rembuan bersembunyi dibalik awan yang hitam. Sang bintangpun tak mau hanya mewakilkan sinar rembulan.Cakka duduk termenung di balkon kamarnya.
Pikirannya melayang.
Mengkhawatirkan kedua adiknya.
Apa mereka baik-baik saja?Cakka khawatir karena tadi setelah dia sholat ashar Ayahnya menelpon dan terdengar suara gaduh.