Part 4 Merlyn

10 2 0
                                    

Sorry Guys baru bisa update, soalnya banyak tugas akhir-akhir ini. Maklum udah kelas xii.

Ini pertama kali aku update setelah lama banget absen, jadi kalau bahasanya balik jadi kaku kaya dulu harap maklum ya.

Oke langsung aja aku mulai ceritanya. Selamat menikmati.

⭐️⭐️⭐️

Berkata itu mudah tapi melakukan itu sulit.
Cinta itu indah tapi jatuh itu sakit.

⭐️⭐️⭐️

Author pov

"Ngapain lo kesini?"
"bukan urusan lo, mending lo minggir!"
"gue gak akan minggir sebelum lo jawab pertanyaan gue"
"........."

Tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Elfan. Dengan perasaan yang marah dan kesal Zia langsung pergi dari kantin itu.

Tak kalah dengan Zia, Elfan yang ditinggalkanpun begitu marah dan kesal.

"siapa dia Dom?" kata chiko.
"cantik juga tuh cewek" sambung Novan.
"kenalin kekita napa fan"
"........"

Pertanyaan kedua sahabatnya itu membuat amarah Elfan semakin memuncak. Tanpa menjawab pertanyaan konyol kedua sahabatnya itu, Elfan langsung pergi meninggalkan mereka. Sama seperti yang dilakukan Zia kepada Elfan.

Chiko dan Novan pun memutar bola matanya dengan jengah atas apa yang dilakukan Elfan pada mereka. Namun meski Chiko dan Novan kesal pada Elfan, mereka tetap mengikuti kemana Elfan pergi.

⭐️⭐️⭐️

Elfan pov

Aku terus berjalan meninggalkan kedua sahabatku yang konyol itu. Jika aku terus bersama mereka, mungkin aku akan membunuh orang lagi karena frustasi.

Aku tidak marah pada mereka, tapi  terkadang aku bingung dengan mereka yang selalu bertanya tanpa melihat situasi dan keadaan.

Bagaimana aku bisa berteman dengan orang-orang konyol seperti mereka, meski kekonyolan itu hanya ada saat kondisi tertentu.

Kuingatkan sekali lagi pada kalian jangan tertipu dengan ketampanan dan kekonyolan mereka karena mereka itu sama denganku. Mereka tidak akan segan mengotori tangan mereka jika ada yang mengusik ketenangan mereka. Tapi tentu saja aku lebih tampan dan kejam dari mereka. Jadi berhati-hatilah.

"Elfan tunggu kami!!!" kata Novan.

Sungguh menyebalkan kenapa mereka harus mengikutiku sih. Apa mereka tidak punya pekerjaan lain selain mengikutiku.

"Kenapa kau pergi meninggalkan kami?" ucap Chiko.
"ayo kembali kekantin pesananmu belum dimakan"
".................."
"apa kau marah pada kami? Ayolah, kami hanya bercanda"
"..................."

Tanpa menjawab perkataan chiko dan novan, aku kembali meninggalkan mereka. Aku tahu mereka hanya bercanda, tapi entah mengapa aku tetap kesal pada mereka. Jadi kuputuskan untuk menenangkan diri.

Elfan pov end

⭐️⭐️⭐️

Zia pov

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel Fall In Guardian EmbraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang