1] SINGAPORE

160 2 7
                                    

Hey Guys! Enjoy my story :)

" Okay anak-anak, turunkan koper kalian masing-masing. Kita sudah sampai dan sebentar lagi Mr. Haris akan melakukan absen. So, hurry up!". Suara miss astrid -guru bahasa Inggris sekaligus tour guide- yang nyaring cukup untuk dijadikan alarm bagiku. Huft ternyata aku ketiduran. Kalau saja Dika tidak lupa untuk membawa portable charge untuk ponselnya, mungkin aku tidak akan ketiduran dan akan sibuk dengan ponselku.

yap, Im goin on a tour to Singaporeee yeay! Tour ini semacam Holiday program yang disiapkan oleh sekolahku khususnya untuk kelasku.

Udara pagi soetta terasa dingin bagiku. Aku segera memakai jaket dan mulai membangunkan Sheryl yang masih tertidur. Ya, mungkin dia masih mengantuk karena kami sudah harus berkumpul di sekolah jam 4 pagi! Sebelum turun dari bis, aku mengedarkan pandanganku untuk mencari Dika, dan mungkin dia sudah turun lebih dulu.

Dan benar, dengan style casual khas nya, kulihat Dika sedang berdiri dekat bagasi sambil menunngu giliran kopernya diturunkan oleh pak supir bis.

"Woy! cowok bukan? masa ngeliatin doang sih mba, bantuin turunin koper bisa kali" cerosos ku.

"Aduh gabisa nih kemaren abis meni pedi nanti kuku2 aku rusak lagi :(" ujar Dika dengan bibir menyerupai bulan sabit.

"Na?jis."

"Hahahaha yaelah man, masih setengah kekumpul nih nyawanya, udah nyuruh2 angkat koper, dasar ratu tega"

"Semerdeka kamu aja deh Dik." aku hanya bisa memutar kedua bola mataku dan mengambil koper yang sudah diturunkan.

Seketika aku mengingat kilas balik, satu tahun yang lalu, tentang aku dan Dika. Setahun lalu, ketika kami masih duduk di kelas 7. Disaat sekolah mengadakan English learning program di suatu english village, Pare. Disitulah awal perkenalanku dengan Dika.

♡♡♡

"Manda ya? yang ketua kelas 7A? hehe add back line ya ini Dika ketua kelas 7E :)"

Sms pertama dari Dika. Menjijikan bukan? Dika bahkan sering menghujaniku dengan sampah plastik jika ku ungkit tentang sms pertamanya itu. Cara dia menggunakan kata ketua kelas untuk menggambarkan kami sangat lucu jika diingat. Ditambah bahasa yang polos meminta untuk sekedar di add back.

♡♡♡

Dika berkata, bahwa di Pare itulah dia pertama melihatku. Dan semuanya berlanjut hingga kami bersahabat baik hingga sekarang.

Ya, hanya sahabat.

Jam menunjukan pukul 7.00 dan itu berarti 10 menit lagi pesawat kami akan take off. Kami segera meninggalkan waiting room dan mulai berjalan menuju pesawat. Kebetulan aku dapat sit 12 A, dan itu berarti dekat jendela pesawat. Dan Dika mendapatkan tempat tepat berada di sampingku. Yah, mungkin untuk flight kali ini akan sedikit terkontaminasi oleh ocehan Dika.

"Eh man, lu mau nonton apan?" ujarnya ketika kami sedang memilih daftar2 film yang akan kami tonton selama penerbangan.

"Dora and boots"

"Sejak kapan judul kartunnya Dora and boots lay? Lagian lu sok imut banget sih milih katogori kids segala"

"berisik lu mak. abis gue gatau mau nonton apa, lo aja deh yg nentuin biar kita nontonnya sama. btw, gue emang imut"

"coba aja gue bawa kapak man"

"ih aku takutt. Dika lo serem ah becandanya bawa2 kapak :( huhu nangis nih " ujarku mendramatsir.

"maksudnya kapak buat motong ni daging nih, susah banget dipotongnya gils, mana dingin lagi." ucap dika sambil terus berusaha memotong daging kare nya.

"lebay lo. iyalah dingin, namanya juga di pesawat. Ah lo ngakunya doang anak pramugari, ckck. ibumu pasti malu nak. kalau mau anget lo makan di mesir sana, isinya gurun semua, makanan lo pasti bakal anget terus"

"Jayus"

"Bodo"

"Gue mau nonton in time man, lu gaboleh protes."

"Bawel. itu kan film gue"

"Yang main namanya Amanda Seyfried, bukan Amanda Latisya si Alay"

"Dika minta dicium ya. Pake garpu"





Perjalanan kami memakan waktu kurang lebih 2 jam. Karena waktu singapore dan Indonesia berbeda 1 jam lebih cepat, jadi kami sampai disana pukul 10.10.

Kami sudah tiba di resort tempat kami menginap. Udara nya sejuk ditambah pemandangan pantai yang sangat cantik membuatku berpikir akan sangat betah berada disini. Kami menempati 3 room. Disebut room, tapi lebih cocok disebut minihouse. Aku dan Sheryl menempati room A, room khusus anak perempuan. Dan Dika tentu saja berada di room C, room khusus laki-laki.

Agenda pertama akan dimulai sekitar 10 menit lagi. Yaitu mengunjungi marina barrage. 

*LINE* nada dering funny line berdering dan terlihat dari layar ponselku. Ternyata Dika.

D: 'Jangan ngaret lay'

M: 'Mulainya 10 menit lagi plis d'

D:'kata siapa? Coba liat keluar'

Hiks. Ternyata semua orang sudah berbaris rapi di depan. Gosh malunya.

M : 'Oke bidadari turun'

D : 'mual gue bacanya'

Setelah mendapat tatapan maut dari Mr. Haris aku segera menuju barisan belakang, bersebelahan dengan Dika.

M: "eh, gue males sih bilangnya, tp makasi ya udh ngingetin gue"

D: "enak aja makasih doang. gue ngidam es potong nih"

M: "oke. gue beliin. tapi lu yg bayar"

Dika hanya terkekeh. Dika tuh kalau diliat dari deket emang ganteng sih, manis juga kalau senyum. Tapi kelakuannya itu lho, demi seluruh alam, ngeselin banget! ya meskipun aku sama dia sahabatan, tapi justru dia jadi sering banget isengin aku. Pernah, kita berantem di kamar mandi cowok gara-gara Dika ngerebut paksa buku diaryku. Pernah juga, Dika sengaja menukar celana olahraga ku yang berukuran S, dengan milik Boni, teman sekelas yang memiliki ukuran XXL! dasar gila.

Oke, bis kita udah dateng. Satu per satu anak mulai masuk bis dengan rusuh. Aku yang terbiasa mendapat giliran terakhir hanya bisa pasrah dan menunggu setelah semuanya masuk. Dika ingin menungguku agar bisa duduk bersamaku, namum dengan baiknya Daffa menarik tangan Dika agar duduk bersamanya. ya, Thanks Daffa. Daffa ini teman baik Dika juga, dan kami pun sering mengahabiskan waktu bertiga.

Ternyata masih tersisa Sheryl yang tetap menunggu sama sepertiku. Tanpa basa basi kugandeng tangannya dan segera memasuki bis itu. Namun miss Astrid mencegahku dan memintaku dan Sheryl untuk mengangkat beberapa barang keperluannya. Setelah meletakkannya di tempat miss Astrid duduk, aku dan Sheryl segera menduduki tempat kami. Kursi yang tersisa hanyalah dua Kursi baris kedua di depan, tepat di serong kiri pak supir. Karena kursi paling depan tentu saja untuk para pembimbing kami. Dika berada di barisan ketiga dari belakang dengan Daffa yang sudah.. Tertidur! Dasar pelor. Bahkan bis ini belum berjalan.

Marina Barrage, Here we go!

----------



love, amandazyn

Gotta Be You (SG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang