Fikha.
Padahal oksigen di ruangan ini masih luar biasa banyak, tapi entah kenapa aku tak bisa bernapas dengan normal. Di samping telapak yang berkeringat, tanganku melakukan pergerakan kecil yang tak menentu. Mataku memang mengarah ke depan, pada faktanya bola mataku terus bergoyah seakan ingin rontok dari kelopak.
Kulihat sejenak wajah lelaki yang duduk di sampingku. Wajahnya kurang lebih berada di situasi sama denganku. Namun, agaknya ia lebih bisa mengendalikannya. Kurasa.
Setelah membenarkan letak pecinya sesaat, ia menjabat tangan yang sejak tadi menjulur. Terdengar suara ayah mengucapkan beberapa kata yang tidak bisa kutangkap dengan baik. Tak lama kemudian, pria di sampingku kini ikut bersuara.
"Saya, Minhyun Adhi Baskara...." Intonasi rendahnya berjeda sebentar. "... terima nikah dan kawinnya, Rafikha Susanto binti Jisung Susanto, dengan mas kawin berupa perhiasan senilai 500 gram dan seperangkat sholat, dibayar tunai."
"Sah semua?"
"Sah!"
"Alhamdulillah!"
Usai memanjatkan doa, Mas Minhyun melirikku. Ia memperhatikan aku yang sedang meraih tangannya. Bibirku sedikit berkedut kala mencium ujung kulitnya yang dingin. Mas Minhyun membuat pergerakan kecil, setelah itu ia menarik pelan pinggangku menuju rengkuhannya.
Hingga detik ketika jarak di antara kami semakin menipis, tarikan napas Mas Minhyun sempat terdengar sebelum ia membubuhi keningku dengan sebuah kecupan singkat. Punggungku tegak dengan sempurna seketika suara teduh miliknya memantul dalam gendang telingaku. "Fikha, semoga aku bisa jadi suami yang baik buat kamu."
Wah, kira-kira apa yang akan terjadi di antara kami ya ke depannya?
jei proudly present,
your husband.cool, sensitive, and unpredictable.
book one of husband series.
first press: {3/12/17}
first revision: {4/5/20}
finishing: {8/8/20}ini dia minhyun versi ijab qabul
terima kasih buat pinjaman pecinya, kak iqbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AC
FanfictionRafikha nyaris menyerah akan cinta, tepat sebelum pria itu datang ke kehidupannya. Minhyun Adhi Baskara, pria elusif dengan puluhan sisi tertutup yang senantiasa memancing ketertarikan Fikha untuk membukanya. Terkait dengan pribadi sang suami, kehid...