Prolog - Penyesalan ((katanya))

95 5 2
                                    

"Kapok kapok kapok kapok kapok kapok kapok kapooooookkk, kyaaaaaaaa!!!!!"

Seisi markas kaget karena gak ada angin gak ada hujan, Kellina tiba-tiba masuk dengan seenak jidat ditambah teriak-teriak cempreng. Diikuti oleh Firdaus, cowok dengan gaya supel yang wajahnya keliatan abis ditagih hutang sama rentenir. 

"Berisik woe!!" Teriak Sintya yang nampak sedang sibuk berkutat dengan novel cintanya.

Kellina menoleh ke arah Sintya dan mendelik. Kellina meleos begitu saja ke ruang utama. Dia melemparkan tas kecilnya entah kemana dan langsung duduk di sofa yang kondisinya alakadarnya. Semua yang ada di sana kebingungan dengan tingkah Kellina yang tiba-tiba kayak kerasukan macan biskuit ((( :v ))). Ditambah dengan kondisi Firdaus yang biasanya sama-sama sableng dengan Kellina kini nampak frustrasi.

"Kalean kenapa? Kok tiba-tiba sedih gini gua liatnya ya? biasanya kan suka kesel kalo liat kalian :'(("

Ucap Pratama, cowok yang di squadnya katanya paling mesum. 

"Diem lah lu Pret." Ucap Kellina jutek.

*Pret adalah panggilan pendeknya Pratama*

"Kamu kenapa Lin?? Kog sedih??"

Seorang cewek berhijab yang paling keibuan menghapiri Kellina dengan tangan yang tebuka lebar (posisi siaga memeluk Kellina) dan mulut yang monyong sedih :((. Hidungnya kedat kedut, ceritanya ngisep ingus karena nangis.

"Kellina putus gaes" ucap Firdaus sambil menepuk bahu Airyin. Cewek yang tadi hidungnya kedat kedut pura-pura nangis.

.

.

"HAAAAHHHH????!!!"

Seisi markas yang berjumlah 5 setengah orang langsung heboh menghampiri Kellina yang nampak sedih. Firdaus gak dihitung karena dia udah keburu pw (*posisi wuenak) di sofa biru yang udah lecek. Pratama, Sintya, Airyin, Bayu (dihitung setengah sama temen2nya), dan Rehan semuanya menghapiri Kellina.

"Seriusan lu??"
"Kok bisa putus sihh??"
"Njay, nangid :v"
"Gegara apa putusnya??"
"Yaaahhh.. sabar ya Lin... Mungkin gua bisa jadi pengganti nya awokwkkw" *tertampar Kellina*
"Lin, PP dongse :3" (*pajak putus)

Tanpa aba-aba Kellina langsung dihujani pertanyaan dan pernyataan (?) yang membabi buta, Kellina menggosok-gosok mukanya sambil menggerutu dalam bahasa Yunani kuno (??) dan menggeleng-gelengkan kepalanya. 

"aaaaaAAAA!!! Males ah!!". Kellina berteriak.

"yahh, lu maunya senengnya mulu sihh -,- ya kalo putus sih itu udah resiko kali Kel"

Ucap Firdaus nyelonoh dengan panggilan khasnya, Kelly. 

"Bener tuh kata Daus, Lin. Lu begimana sih??"

Jawab ustadz Bayu (?).

"Udaahh!! Gua kapok!! Gua gak mau pacaran pacaran lagi!!"

Teriak Kellina di depan squadnya sambil mengucek-ngucek rambut sebahunya. Dia mengaku kapok berpacaran setelah putus dari pacarnya. Teman-temannya merasa kasihan dan prihatin padanya melihat keadaan Kellina yang berubah drastis 180 derajat. Namun satu-satunya orang yang tahu kalau Kellina cuma membual hanyalah Firdaus, sahabat masa kecil Kellina.

"Dah, lu mah bullshitter Kel. Kemaren udah bilang kapok. Berarti ini adalah kapok lu yang kedua kalinya -,-"

"Diem lu Firda!!!"

Kellina meneriaki Firdaus yang asal ngomong tanpa difilter; sama seperti Firdaus sebelumnya, Kellina memanggilnya dengan sebutan khas, Firda.

"Kalem Lina, kalemm...". ucap Pratama

"Iya, Lin. Gils jadi galak lu gara-gara ginian doang". Ucap Sintya.

"Abis gua pusing... Gua harus gimana nih?? Haduuhh...". Gerutu Kellina.

"Dih anjay dibawa pusing masalah ginian doang.". Gumam Sintya.

"Yalu kan kagak tau rasanya! Pathetic lu bisanya baca novel roman aja mulu, pacar gapunya" Kellina mendelik.

"Udah jan berantem woe" Rehan akhirnya bersuara.

Seisi markas langsung hening karena Rehan yang paling tua dan pendiam akhirnya bersuara. Sintya mendelik pada Kellina. Begitupun Kellina yang membalas delikannya sambil mendecak. 

"Masalah beginian gak usah dijadiin bahan berantem woe, masa' squad berantem gegara si Lina putus doang??" ust. Bayu ikut berkomentar.

"cup cup cup, udah Lin. Kan masih ada aku disini, yeeeay" Airyin loncat loncat girang. Gila emang dia.

Kellina menyangga kepalanya dengan kedua tangannya dan cemberut. Bukannya ngasih solusi malah pada nyusahin hidup njay, batinnya.

"Salah lu sendiri dikit dikit suka sama cowok. Dikit dikit naksir cowok. Harusnya lu kenali dulu kelakuan  cowoknya kayak gimana... huff."

Firdaus yang bisa membaca pikiran Kellina hanya lewat ekspresi wajahnya saja langsung memberi solusi, tanpa berpikir panjang. Kellina mengangguk pelan. Dengan wajah yang agak sayu, dia menyadari kesalahannya. Dan dia pun menemukan siapa orang yang dia pikir tepat untuknya.

Seseorang yang juga menyadari apa kesalahannya.

.

.

---

Yooo~ Reader udah beres bab prolog nya, hehe. Maaf kalo misalkan ceritanya gaje, soalnya nggak bikin storyboard nya dulu #pathetic :((. Abisnya... ide buat bikin cerita ini muncul tiba-tiba tanpa ada hujan maupun angin (?). Jadi yowes langsung jha tulis daripada keburu lupa, h3h3h3.

See you di chapter berikutnya ya~ h3h3...

*Jangan lupa vote, sekalian follow juga ea, h3h3h3. Comment pedas juga gapapa, supaya saia bisa koreksi, h1h1h1h ((kok jadi berangka gini))

lanjuutt-->

#LamaUpdate

Double-FriendzoneWhere stories live. Discover now