Daisy's Side

22 5 5
                                    

Author POV

Setelah 3 minggu, Daisy, Namira dan Rangga selalu bersama. Sampe-sampe malem minggu pun mereka kumpul bareng. Kegiatan ngedate Namira Rangga keganggu karna Daisy selalu ikut, ya mau gimana lagi temen Daisy cuma Namira doang.

Line
Swag (3)

Daisy : Assalamualaikum

Rangga : Waalaikumsalam

Daisy : Cungkring mana Ngga?

Rangga : lagi ke toilet dia

Daisy : posisi?

Rangga : kantin. Buruan sini, lama bgt

Daisy : sabar cuy, otw ni

.
.
.
At kantin

"lama banget si lu" ucap Namira sambil ngambil sedotan di depannya

"sorry, tadi ada urusan dikit" duduk disebelah Namira lalu nyeruput es teh milik Namira.

"main nyeruput aja lu, beli sendiri sana" ngambil es teh yang diseruput Daisy

"Mbang, cari pacar sono. malem minggu ini gue mau ngedate sama Rangga" ujar Namira agak kesal

"gue ogah nyari, biar dateng sendiri aja. iya iya yang mau ngedate. tenang aja gue ntar kerja kok jadi ngga ikut kalian ngedate" jawab Daisy

"lah kerja? biasanya kan libur" ujar Rangga bingung

"iya mulai hari ini gue tukeran shift sama karyawan baru. sekarang gue kerja hari sabtu-selasa" jawab Daisy

"oh gitu" jawab Rangga dan Namira bersamaan.

Memang mulai hari ini Daisy harus kerja dari Sabtu-Selasa karena perubahan shift. Daisy bersyukur dia bisa menghabiskan weekend dengan bekerja jadi dia ngga perlu bingung lagi kalau weekend mau ngapain.

Biasanya kalau weekend dia pergi maen sama Namira. Sebenarnya Daisy juga ngga enak kalau ganggu kegiatan ngedatenya si Namira. Tapi mau gimana lagi dia juga pengen refreshing.

.....

Zero's Cafe

Hari ini jadwal Daisy bekerja. Dia merapikan bajunya dan memakai apron cokelat setelah menaruh tas nya di loker khusus pegawai cafe. Ia berjalan menuju tempat kasir. Yap betul, Daisy adalah seorang kasir di Zero's Cafe.

Dia langsung memasang senyum nya untuk menyambut pelanggan yang datang ke cafe tersebut.

"Selamat sore, apa yang ingin anda pesan?" tutur Daisy dengan ramah

"Americano satu" jawab seorang pria yang memiliki tubuh tinggi, berkulit putih dan matanya yang sipit. oh jangan lupa juga dia sangat keren dengan kemejanya yang dibiarkan terbuka melihatkan kaos hitam bergambar logo batman.

Daisy melihat pria itu kagum. Dan dia langsung mengetik pesanan pria tadi dengan gugup.

"Oh ba..ba..iklah. Satu Americano. 20 ribu rupiah" ucapnya dengan gugup.

"Ini. Lain kali jangan gugup seperti itu ya" ujar pria itu sambil memberikan uang 20 ribu rupiah ke Daisy. lau meninggalkan Daisy yang masih salah tingkah.

Ya tuhaan, kenapa gue jadi gugup begini. ketahuan lagi kalo gue gugup. dasar bodoh lu Daisy. -batin Daisy

....

Ini sudah pukul 22.00. Daisy berjalan kaki pulang ke flatnya. Memang Daisy mencari pekerjaan yang tidak jauh dari flatnya itu jadi bisa menghemat uangnya. Letak antara cafe dan flatnya cuma berbeda dua kompleks jadi tidak terlalu jauh untuk sekedar jalan kaki.

Saat berjalan melewati taman di tengah komplek. Daisy melihat ada kucing warna putih dengan matanya yang indah bewarna biru. Kucing itu sejenis kucing persia dengan hidung yang pesek. Karena Daisy suka kucing maka ia mendekati kucing tersebut.

"Hai manis, kamu kenapa sendirian disini. Apakah kamu ada yang memiliki? kalau tidak ada kamu jadi milikku saja ya" monolog Daisy sambil menggendong kucing tadi. Daisy terkejut saat berbalik dia mendapati ada seorang pria berdiri tepat didepannya.

Itukan cowok tadi -batin Daisy

Haii! gue balik ni. akhirnya gue bisa ngelanjutin ini cerita yg udah karatan di draft gue😅

Terima kasih sudah membaca💕

Somewhere Between Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang