"I've been hiding it
I tell you something
Just to leave it buried
Now I can't endure it anymore"
BTS_Stigma"Ahhh, sepertinya aku harus minum dulu" kata Wonwoo tiba-tiba menghentikan ceritanya.
"YA! Kenapa kau menghentikannya seperti itu, cepat lanjut!" kata Jeonghan.
"Benar, lanjutlah hyung... ppalli aku penasaran! Kalian juga kan hyung?" kata Dino lagi diikuti dengan anggukan oleh teman-temannya.
"Hahaha... sabar aku minum dulu" balas Wonwoo.
"Ehem... oke ayo kita lanjutkan ceritanya" kata Wonwoo setelah selesai minum. Dan ceritapun dilanjutkan.
_____________________________________
Dan seketika Sefa berhenti, apalagi ini? Apa maksudnya? Jadi alat sadap ada di salah satu sepatu mereka? Di antara tiga orang itu? Sefa tak ingat sepatu siapa itu! Tapi Sefa harus profesional. Sefa melanjutkan pekerjaannya dan setelah selesai Sefa bertanya pada satpam yang telah dia ajak kerjasama.
Sefa bertanya apa semua Carat sudah lewat? Dan satpam itu menjawab ada satu orang yang tak lewat. Setelah mendengar hal itu, Sefa berlari kembali ke ruang fansign. Dan ruangan benar-benar kosong. Sefa lanjut mengecek ruangan lainnya, dan benar-benar tak ada siapapun disitu. Orang yang lewat hanya staf yang Sefa kenal.
"AKHHHHH" suara teriakan terdengar jelas di telinga Sefa. Teriakan seorang yeoja, tapi Sefa tak tahu siapa yang sedang bersama yeoja itu. Yeoja itu hanya tak henti-hentinya berteriak minta tolong, minta diselamatkan. Sefa ingin menolongnya, sangat ingin tapi Sefa tak tahu harus bagaimana dan harus kemana.
"Bukannya kau sudah memutuskan untuk menerimanya?" tanya seorang namja, yang Sefa tak kenali suaranya. Namja ini seperti memakai alat pengubah suara, suaranya terdengar palsu jadi Sefa tak tahu siapa itu.
"AKH! MAAFKAN AKU! aku minta maaf, jebal lepaskan aku" kata yeoja itu.
"Ooo tak semudah itu sayang~ karena kau yang telah menyetujuinya" balas namja itu.
"Tapi... tadi... bukannya... maksudnya ini aku adalah lucky fans kan?" tanya yeoja itu ragu-ragu.
"Ya, kau lucky fans, benar-benar lucky" kata namja itu lalu tertawa dengan nada yang sangat menakutkan.
"Tapi kau siapa? Kenapa kau mengikatku? Kenapa kau menyayat wajahku?" tanya yeoja itu sambil menangis.
"Itu tanda sayang... itu sayatan dengan kasih sayang" balas namja itu dan tertawa lagi.
"Hentikan, ku mohon itu sak.. AKHHHHH"ucap yeoja itu
"Hentikanlah teriakanmu" balas namja itu.
"YA! LAKUKAN ITU LEBIH CEPAT. KITA HARUS PULANG" teriak Jeonghan.
"Ooo arraseo... ara.. tunggu sebentar" balas namja itu.
"Sepertinya kita sudahi saja sampai sini main-main kita, jadi pilihlah satu dari dua permen ini. Salah satunya adalah permen mematikan, dan aku akan memakan permen yang tak kau pilih." kata namja itu.
"Jadi, salah satu dari kita akan mati?" tanya yeoja itu.
"Yup.. ahh kenapa semua Carat sangat pintar yah.." balas namja itu.
"Tapi... kamu siapa?" tanya yeoja itu.
"Aku? oke aku akan membuka topengku" balas namja itu
"MWO! JADI KAMUUU" teriak yeoja itu
"Ssttt jangan terlalu sering berteriak, sayangilah tenggorokanmu" balas namja itu
"Tapi kenapa kau melakukan ini?" tanya yeoja itu.
"Kenapa? karena bosan, hanya menjadi idol itu terlalu membosankan" balas namja itu cuek, "jadi pilih satu, ppalli" lanjut namja itu.
Dan suaranya tiba-tiba hilang, Sefa bingung, benar-benar bingung.
Sefa mengecek headsetnya. Itu masih berfungsi tapi kenapa hening tak ada suara sedikitpun. Hanya dua kemungkinan yang Sefa fikir.
1. Dia ketahuan
2. Dia BENAR-BENAR ketahuan
"AKHHH aku bisa gila bila seperti ini" pikir Sefa. "Jadi selama ini yang melakukannya adalah Seventeen" pikir Sefa. " Jadi mereka yang membunuh, ah tidak... mereka yang membuat Carat bunuh diri satu persatu" pikir Sefa lagi. "Tapi siapa namja yang memberikan permen tadi?" pikir Sefa
"Akhhh bodoh kenapa aku bahkan tak ingat sepatu siapa itu" pikir Sefa lagi.
Dan beberapa jam kemudan Sefa melihat Seventeen lewat, sudah waktunya Seventeen untuk pulang. Dan Sefa segera mengecek ruang tunggu Seventeen. Sefa berlari secepat mungkin ke sana, tapi nihil tidak ada siapa-siapa di sana. "Jadi bukan ruang tunggu" pikir Sefa. Tapi Sefa melihat sepatu-sepatu yang Seventeen pakai tadi di fansign telah tersusun rapi. Sefa mengecek sepatu itu mencari apakah alat sadap itu masih ada.
"Mungkin saja ada bukti di sana" pikir Sefa. Tapi, Sefa tak menemukan apapun. "Apa kau mencari ini, Sefa-ssi" kata seorang namja di belakang Sefa.
________________________________
"Tunggu sebentar aku harus ke toilet" kata Wonwoo lagi-lagi menghentikan ceritanya.
"YA! Kau mau kemana? Beritahu kami siapa pelakunya. Kami penasaran!" kata Jeonghan sambil menarik leher baju Wonwoo dari belakang tepat sebelum Wonwoo meninggalkan tempatnya.
"Hyung aku harus ke toilet, sepertinya aku minum telalu banyak. Lepaskan aku hyung jebal" balas Wonwoo.
"Tapi siapa pelakunya hyung? Bukan aku kan?" tanya DK.
"Bukan aku jugakan?" tanya Jun.
"Aish molla aku ingin ke toilet dulu" balas Wonwoo dan bergegas meninggalkan teman-temannya.
Wonwoo story part2-end
P.S: haduh wonu kebelet tuh XD
hayoloh siapa pelakunya :v
yang udah tau jan spoiler~
vote and comment juseyo (~^o^)~
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN STORY
FanfictionBersama sahabat di depan api unggun adalah waktu yang tepat untuk saling berbagi cerita. Cerita siapakah yang paling menarik? Judul: SEVENTEEN STORY Author : nonimahalia Genre: All Genre Cast: - S.coups Seventeen - Jeonghan Seventeen - Joshua Sev...