Wonwoo Story-I Will Get You part3

120 12 8
                                    

"It keeps happening even though I run away
I'm caught in a lie"
BTS_Lie

"Aish... sepertinya Wonwoo mulai mengerjai kita" kata Jeonghan setelah Wonwoo pergi.

"Ya, kau benar hyung. Ahhh aku sangat penasaran" balas Dino.

"Menurut kalian siapa pelakunya?" tanya Scoups.

"Aku yakin Wonwoo akan membuat plot twist, jadi itu pasti bukan aku, DK, Wonwoo, dan Jeonghan" jawab Jun dengan sangat yakin.

"Selama itu bukan aku, tak masalah. Aku pikir itu tiga leader" kata DK.

"Aku? Aku tak akan pernah melakukan hal seperti itu!" balas Scoups dengan cepat.

"Apa untungnya bagiku? Itu pasti bukan aku" kata Woozi dengan nada yang sedikit sombong.

"Ya, itu pasti juga bukan diriku karena aku terlalu suci" kata Hoshi membuat teman-temannya melemparkan gelas plastik ke arahnya.

"Ehem ehem. Aku datang~" kata Wonwoo di tengah keributan teman-temannya.

"Tak usah ehem ehem. Lanjut ceritamu ppalli" kata Jeonghan mulai meninggikan suaranya.

"Tunggu aku minum dulu yah~" balas Wonwoo.

"Tak usah minum-minum" kata Scoups mengambil botol air minum yang Wonwoo pegang.

"Tapi, aku haus" kata Wonwoo.

"Tak usah minum. Lanjut ceritamu sekarang!" balas Jeonghan.

"Aish baiklah... lanjutkan" balas Wonwoo.

_______________________________________

"Mungkin saja ada bukti di sana" pikir Sefa. Tapi, Sefa tak menemukan apapun. "Apa kau mencari ini, Sefa-ssi" kata seorang namja di belakang Sefa.

Namja yang sangat Sefa kenali suaranya. Ya itu adalah biasnya, JUN. "Darimana kau menemukan itu?" tanya Sefa. "Ahhh ini? Aku menemukannya di dekat gudang gedung ini. Aku melihatnya jatuh dari sepatu Wonwoo" balas Jun. "Sepatu Wonwoo? Jadi itu Wonwoo?" pikir Sefa. "Tapi ini apa? ini alat sadap kan?" tanya Jun.membuat Sefa berhenti berfikir. "Ya itu alat sadap" balas Sefa. "Kenapa kau menempelkannya di Wonwoo?" tanya Jun. "Itu karena..." Sefa ragu ingin menjawab apa."Kenapa? Kau takut? Bahkan padaku?" tanya Jun.

"Huft... kalau begitu bagaimana kalau kita bicara di kafe depan gedung ini agar kau merasa lebih aman, kita ke tempat yang ramai" kata Jun. "Ah.. baiklah..." balas Sefa. Sepanjang jalan keluar dari gedung Sefa masih terus berfikir.

"Apa yg harus dia katakan pada Jun? Apa Jun benar-benar orang baik? Apa Jun tak bekerja sama dengan mereka? Apa dia bisa mempercayai Jun?" itu semua yang Sefa pikirkan saat ini. Saking seriusnya Sefa berpikir,

"YA! Hati-hati" kata Jun sambil menarik tangan Sefa dan tak sengaja memeluk Sefa karena ada mobil.

"Aku bilang hati-hati, jangan melamun" kata Jun. Sefa saat itu salah tingkah. Tentu saja dia sedang bersama biasnya dan biasnya memeluknya. Seketika Sefa berfikir "Tak mungkin Jun jahat jika dia menolongku seperti itu" pikir Sefa, dan merekapun sampai ke kafe. "Kau ingin pesan apa?" tanya Jun.

"Terserah" balas Sefa.

"Baiklah aku akan memesankanmu hot chocolate agar kau bisa sedikit tenang, aku melihat dari tadi kau seperti memiliki masalah" balas Jun.

Sefa tak percaya Jun memperhatikannya seperti itu

Beberapa menit kemudian, Jun pun datang membawa minuman dan makanan untuk mereka berdua tapi Sefa masih takut, Sefa tak menyentuh satupun yang ada di depannya, dia benar-benar takut, dia tak tahu harus percaya pada siapa.

SEVENTEEN STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang