Cari Perhatian

20 4 0
                                    

Tak terasa satu bulan sudah Kainan berada di sekolah ini dan itu berarti satu bulan pula dia berada dalam satu kelas yang sama dengan cewek cantik yang duduk di bangku deretan sebelah. Namun keadaan tak ada yang berubah sejak awal hingga saat ini, cewek itu tetap cuek dengan kehadirannya. Benar benar berbeda dengan cewek agresif yang berada di kelas yang sama. Caca yang juga merupakan salah satu siswi cantik di kelas XI IPS 2 selalu terlihat menempel pada Kainan disetiap jam istirahat. Seperti yang terlihat saat istirahat pertama pagi ini, Caca duduk dibangku Kainan dengan Genta yang berada disampingnya dan Kainan pindah berada dibangku belakang Caca ditemani Tio,  keempatnya bercengkrama dan terlihat akrab. Caca merupakan salah satu siswi cantik dikelas dengan sifat yang lebih ramah kelewat ramah malah jika dihadapan para cogan alias cowok ganteng sampai sampai lebih terkesan ganjen dan hal itulah yang membuat Caca tidak begitu disukai beberapa murid perempuan di kelasnya karena keramahannya memang hanya ditujukan kepada kaum adam. Caca akan terlihat geram dan marah apabila ada cewek lain yang dekat dengan Kainan entah apa alasannya dan hal itu disadari oleh anak anak satu kelas.

Entah kenapa Kainan merasa gelisah saat dideretan bangku sebelahnya sepi dan kosong tanpa kumpulan anak anak cewek yang biasanya berkumpul dan ribut dengan canda tawa, kekosongan itu membuatnya merasa sepi. Aneh kenapa gue ngerasa ada yang kurang ya saat nggak liat tuh cewek. Batinnya sambil terus memainkan permainan di ponselnya. Kainan sebenarnya tidak benar benar berkonsentrasi dengan ponselnya hanya saja dia malas untuk membalas obrolan cewek didepannya. Tiba tiba Kainan bangkit dan berjalan keluar kelas.

"mau kemana lo? " Genta mengernyitkan keningnya melihat Kainan yang pergi begitu saja.

"toilet." jawabnya sambil lalu. Kainan berjalan menyusuri lorong ketika tanpa sengaja dia melihat sosok yang selalu dipikirannya sejak dirinya pindah ke sekolah ini. Kainan tertegun mengamati sosok indah yang berjalan dengan angkuh diiringi tatapan para siswa siswi tanpa dihiraukan objek yang ditatap. Hingga tiba tiba sosok itu tersenyum manis kearah seorang siswa yang tak lama kemudian keduanya terlibat obrolan akrab. Kainan mengepalkan kedua tangannya untuk menahan gejolak aneh yang ia rasakan,  kemudian dirinya berjalan melewati keduanya yang tidak perduli dengan kehadirannya.

***
Bel tanda masuk telah berbunyi dan para murid sudah memasuki kelasnya masing masing demikian pula dengan anak anak kelas XI IPS 2.

"Ical pulpen gue mana? " tanya Ladya ke arah cowok  berambut kriting yang duduk tepat didepan Kainan.

"Duh gue lupa lagi,  bentar ya gue cari dulu." Ical panik sambil mengaduk aduk isi tasnya. "eh bantuin nyari dong! " Ical menoleh ke belakang berbicara dengan Kainan.

"Apaan sih? " tanya Kainan datar.

"pulpen nya dia ilang." jawab Ical masih mencari hingga ke kolong bangku dan meja. "eh La, kalo misalkan nggak ada gimana? " tanya Ical takut takut ke Ladya.

Ladya cemberut seraya berkata "nggak mau tau,  pokoknya harus ada!"

"Yah kalo misalkan nggak ketemu gimana dong? " tanya Ical lagi.

"Bodo. Pokoknya. Harus. Ada. Titik." Ladya menjawab dengan penekanan disetiap katanya.

"eh bantuin dong Kai. " Ical kembali memelas ke Kainan.

"ck. Emang kayak gimana sih pulpennya? "

"yang ada putih putihnya gitu diujungnya. "

"Ya udah ganti aja sih." sungut Kainan.

"masalahnya pulpennya tuh mahal bege." balas Ical yang sekarang kembali membongkar isi tasnya.

Kainan mendengus seraya mencari ke bawah bangku dan mejanya serta matanya melirik ke arah Ladya, terlihat cewek itu cemberut yang membuat wajahnya terlihat menggemaskan. Diam diam Kainan tersenyum dan membatin lucu banget sih tuh muka jadi pengen nyubit.

Tak lama kemudian terdengar suara "yess, ketemuuu... " sorak Ical dengan mengacungkan pulpen di tangan. "ternyata di tas gue La, eh tapi gue pinjem lagi ya?"

"ya udah pake aja. Tapi awas lo ilang lagi." sambar Ladya. Ical menyatukan ibu jari dan telunjuknya membentuk O seraya tersenyum. Kainan yang memperhatikan keduanya tiba tiba tersenyum penuh arti.

***
Keesokan harinya di pelajaran kedua Kainan mencoba menjalankan rencananya. Dia menarik napas sesaat,  tersenyum lalu "Ladya Ladya.." panggil Kainan ke cewek di bangku sebelah.

Ladya memalingkan wajahnya ke arah Kainan "ada apa?"

"pinjem pulpen dong." jawab Kainan sambil nyengir.

Ladya membuka pencil case nya untuk mencari benda yang dimaksud. "ah ini dia." gumamnya sambil menyerahkan ke Kainan. Dengan tersenyum Kainan menerima pulpen tersebut.

Mungkin setiap hari gue bakal pinjem pulpen ke elo La, kalo ternyata hanya ini caranya supaya bisa ngomong sama lo. Batin Kainan menerawang. Dan sejak hari itu Kainan selalu meminjam barang apapun kepada Ladya untuk menarik perhatian cewek itu. Bagaimana dengan Ladya?
Tidak ada yang berubah, tetap cuek seperti biasa bahkan tidak perduli sekalipun Kainan selalu cari perhatian kepadanya. Dasar cewek nggak peka. Gerutu Kainan dalam hati.

Sebelas IPS DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang