2

4.3K 216 27
                                    

Loh, out of canon? Iya, sedikit ngawur biar jalan ceritanya tidak berantakan. Sasuke membunuh Danzo setelah itu tobat sebelum perang dimulai beberapa tahun lagi nanti. Anggap aja si Obito lagi mempersiapkan tim perang yang bagus. Huahaha. Cerita ini fokus pada drama romance jadi abaikan ketidaksesuaian waktu dengan cerita asli. Bah!

***

"Brengsek!" maki Sasuke sesaat sebelum hujan deras tiba-tiba mengguyur dua anak manusia yang baru saja menjejakkan kaki di perbatasan sebuah desa.

Namun hal yang paling membuat Sakura ingin mengumpat adalah kondisi dirinya saat ini. Dia hanya memakai terusan warna merah selutut yang sedikit transparan sedangkan hujan mengguyur tanpa aba-aba. Ia telah basah kuyup. Wajah sang Haruno memerah karena malu mengingat warna pakaian dalamnya kontras dengan terusan tersebut. Kini, ia pasti mirip gadis-gadis dalam khayalan Kakashi. Ugh!

"Bisakah kita mencari tempat menginap sebentar?" tanya Sakura pada Sasuke yang masih memandang langit dengan wajah tanpa emosi.

"Hn. Kita akan mencapainya dalam dua jam lagi. Sebaiknya kita bergegas."

Sebagai kapten tim, Sasuke memang berhak membuat keputusan namun bukan berarti ia bisa membuat keputusan yang menjengkelkan macam itu.

"Tidak bisa! Pakaianku basah dan aku perlu ganti baju. Aku tidak bisa mencapai klub dengan pakaian basah seperti ini!"

"Klub akan menerima wanita telanjang sekali pun. Alasanmu terlalu mengada-ada, Saku—"

Hening. Sasuke menatap pakaian Sakura yang basah dan menempel ketat pada kulit sang gadis. Memaksanya menelan ludah berkali-kali melihat kulit bak porselen itu terekspos di mana-mana.

Kau gila, Sasuke! Alihkan pandanganmu itu sekarang juga!

"Terserah kau saja! Aku tidak akan pergi sebelum berganti baju! Jika kau mau pergi, pergi saja! Itu lebih baik!"

Sakura enggan menatap Sasuke dan memilih meninggalkan Uchiha bungsu tersebut menuju ke penginapan terdekat. Langkah agresif gadis itu sangat kentara menunjukkan dirinya yang sangat malu memakai pakaian seperti itu sedangkan Sasuke mengikuti di belakangnya.

Seharusnya Sakura tidak meletakkan ransel ninja di depan tubuh untuk menutupi potongan rendah gaun selutut yang dipakainya. Seharusnya ia menutupi bagian belakang juga karena Sasuke berjalan di belakang dan terpaksa melihat bagaimana pinggul itu bergoyang ke kiri dan kanan dengan siluet tali spagheti warna hitam menghiasinya. Tubuh yang basah karena hujan membuat Sakura terlihat berbeda di mata Sasuke. Laki-laki itu menimbang kapan terakhir mereka bertemu sehingga ia sepertinya telah menghabiskan banyak waktu sendirian. Sakura benar-benar telah berubah errr...apa kata yang tepat untuk menggambarkannya? Seksi, ya mungkin kata itu.

"Tunggu!" Sakura mendelik saat menoleh ke arah Sasuke.

"Seharusnya kau berada di depan, Sasuke!" komentarnya marah menatap sang Uchiha.

"Kau tidak bertanya pendapatku lebih dulu," sahut Sasuke yang berjalan melewati Sakura.

"Kau tidak membayangkan hal yang aneh-aneh, bukan?" terka Sakura yang tidak yakin jika Sasuke mirip Naruto.

"Aku bukan Naruto!"

"Syukurlah!" Sang gadis merah muda menghela napas sebelum memperhatikan Sasuke yang berhenti beberapa langkah di depannya.

"Tapi, warna hijau akan lebih cocok dengan warna bola matamu."

Sakura terbelalak. Mulutnya terbuka lebar meski Sasuke sudah meninggalkannya menuju ke penginapan.

Another SasuSaku StoryWhere stories live. Discover now