Prolog

3.5K 239 10
                                    


Cerita ini mungkin hanya beberapa chapter saja tergantung saya juga, :D I'm not SasuSaku fans exactly. Ini hanya sekadar menanggapi permintaan salah satu pembaca saya. Mungkin abal, alay, gatot, etc lah. Saya mungkin kurang bisa mendalami chemistry SasuSaku, gomen!

Cerita ini dibuat saat perang mundur beberapa tahun sedangkan Sasuke telah tobat kembali ke Konoha. Akatsuki masih merajalela, Itachi belum mati. Ya, begitulah. Sedikit ngawur, tapi nikmati saja deh. Saya nggak mau membuat karakter mereka masih remaja sebab ada unsur mature di sini. Jadi, mungkin SasuSaku berumur diatas 18 tahun. :D :D

Kill me! Sangat slow update, tentu saya bakal memprioritaskan KakaSaku's story. Gomen!

***

Sakura masih mengenakan seragam rumah sakit saat berjalan menuju kantor Hokage. Ia sangat letih setelah berhasil melakukan operasi ketiga hari ini. Secangkir coklat hangat mungkin akan lebih menyenangkan diminum menjelang tidur bukan malah datang ke kantor Hokage.

"Tsunade-shishou," ucap Sakura begitu masuk ke dalam kantor Hokage.

Wanita bermata cokelat madu mendongak sedangkan Shizune bergerak tak nyaman di sampingnya. Di depan Sakura, sosok laki-laki berambut hitam memakai seragam dan topeng ANBU telah siap sedia. Sakura mengenali model rambutnya namun ia enggan berspekulasi. Mereka jarang berkomunikasi sejak laki-laki itu memutuskan bergabung bersama ANBU. Sedangkan kawan mereka yang lain, si rambut kuning memilih untuk menjadi pembimbing di Konoha. Naruto bilang menjadi guru seperti Iruka dan Kakashi-sensei adalah impiannya sejak dulu sebelum menjadi Hokage kelak.

"Aku memiliki sebuah misi untukmu, Sakura," ujar Tsunade mengaburkan lamunan Sakura.

Sakura menatap Tsunade dan berdeham pelan. "Misi solo?"

"Bukan! Aku menugaskanmu dengan seorang pasukan ANBU yang berpengalaman. Misi ini mungkin bukan misi yang sangat sulit namun aku sangat membutuhkan seorang ANBU untuk mengawasimu. Setidaknya ada orang yang bisa menjaga murid kesayanganku."

Sakura merasa tersanjung sekaligus tersinggung. Ia bahagia mendengar Tsunade menyebutnya sebagai salah satu murid kesayangan namun ia juga merasa sedikit tersinggung saat sang shishou meragukan kemampuannya sebagai murid Godaime Hokage.

"Jadi, misi apa ini, Shishou?"

Tsunade menangkupkan kedua tangannya menyatu sebelum menatap Sakura dalam. "Sebenarnya aku ingin meminta Ino melakukan hal ini, Sakura. Kurasa ia lebih berpengalaman di bidang ini daripada kau."

Sakura kembali mengerjap. Astaga! Dia bahkan kalah dari rival sejatinya, Ino.

"Aku membutuhkan seorang gadis yang berpengalaman dalam hal berbau dewasa. Maksudku, aku tahu kau sudah dewasa tapi yah...Ino pasti paham mengenai hal itu."

Sakura mengernyit. "Kupikir, aku juga berpengalaman, Shishou."

"Sayang, Ino menjalani misi yang lain dan hanya tersisa satu gadis dewasa di Konoha yaitu dirimu."

"Shishou, katakan apa yang harus kulakukan!" tanya Sakura tak sabar.

"Apakah kau pernah melihat laki-laki telanjang? Melakukan blowjob? Menggoda?"

"Errr..." matilah dia!

"Aku sudah menduganya," sahut Tsunade kalem.

Sakura menggeleng. "Bukan begitu! Aku pernah melakukan hal mature seperti itu. Aku sama seperti gadis lain. Berpengalaman. Aku tidak akan mengecewakanmu, Shishou."

Tsunade terperangah namun mengulum senyum. "Ah! Aku tak menyangkanya, Sakura."

Wajah Sakura merah padam namun ia bertekad tak akan kalah dari Ino apalagi di depan Tsunade-shishou.

"Baiklah! Misi ini membutuhkan seorang wanita penggoda yang akan mengorek informasi penting di negeri hujan. Jangan sampai kalian ketahuan sebagai shinobi Konoha. Aku tidak ingin menerima laporan misi ini gagal karena keteledoran. Mengerti!" Tsunade mengulurkan gulungan rincian detail misi mereka berdua.

"Ya."

"Jadi, kalian akan berangkat besok pagi. Sekarang, pulanglah dan beristirahat!"

"Baik."

Sakura pun bergegas meninggalkan kantor Hokage diikuti laki-laki ANBU di belakangnya. Setelah berjalan beberapa langkah, Sakura mendengar suara laki-laki itu yang membuat hatinya mencelos.

"Jadi, siapa laki-laki beruntung yang menerima servis blowjob darimu?"

Sakura berkeringat. Astaga! Suara itu membuat jantungnya nyaris copot. Sasuke!

***

Another SasuSaku StoryWhere stories live. Discover now