Part . 02

18 1 4
                                    


"Kalau dipikir-pikir ya Ra, Pak Sam itu orang nya sok Cool. Coba saja sifatnya lebih Friendly mungkin dia akan kelihatan menawan, tidak layaknya robot seperti itu" ucap Jenny.

Ini adalah waktu makan siang, dan dia sekarang sedang istirahat dengan Ratih di restoran jepang yang berada di seberang kantor tempatnya bekerja.

"Mbak Jen jangan bicara seperti itu, yang saya tahu Pak Sam itu orang nya perhatian. Tapi entah mengapa kalau dengan mbak Jen sifatnya berubah sinis seperti itu !" Telaah Ratih.

" Benar seperti itu Ra?"

"Iya mbak Jen, misalkan saja sabtu lalu Bu Lia yang bekerja di devisi marketing itu sedang kontraksi ringan pada kandungan nya Pak Sam rela mengantarkan ke rumah sakit, padahal karyawan lain ada, itu disebut apa kalau bukan care ?" Jelas Ratih panjang lebar.

" Ohh, menurut mu hal apa yang membuat Pak Sam bersikap sinis terhadap saya?"

"Saya pernah dengar bahwa Pak Sam menyinggung tentang penampilan mbak Jen! Mungkin mbak Jen harus berdandan sedikit agar terlihat cantik!"  Kata ratih sambil menerawang dengan jari telunjuk yang di ketuk-ketukan ke dagunya.

BRAKK

Suara gebraka meja terdengar di perjuru restoran, dan otomatis sekarang Jenny dan Ratih menjadi pusat perhatian.

"Mbak Jen apa-apaan sihh, malu tahu jadi pusat perhatian karna hal konyol yang mbak Jen buat." bisik Ratih sambil melihat kesekeliling nya sambil tersenyum manis,seolah memberi tahu bahwa semua baik-baik saja.

"Maaf reflek" Jennypun menunjuk kan cengiran kudanya.

"Kebiasaan ,kalau reflek seperti lelaki" jawab Ratih jengah.

"Kamu sih, kenapa bahas penampilan. Maksud kamu sekarang aku jelek begitu? Dan tidak menarik?"

"Bukan itu maksud saya. Hanya berpendapat saja mungkin Mbak Jen saatnya merubah penampilan !" Jawab Ratih.

Ada benarnya juga apa yang dikatakan Ratih. Mungkin dengan berpenampilan feminim sedikit merubah images brandalannya.

"Lima menit lagi jam istirahat sudah habis! Balik ke kantor yuk ?" Ajak Jenny.

"Oke."

Dan mereka berdua bergegas ke kasir untuk membayar makanan mereka tadi.

   ~~~<>~~~

Malam ini tidak ada yang spesial. Jenny hanya termenung dikamar sendirian .

Hawa dingin sangat kentara, seakan alam pun tahu bahwa suasana hati Jenny memang tidak sedang dalam keadaan baik.

Dia sekarang duduk di sepan meja riasnya, memandang pantulan dirinya di dalam cermin.

Banyak flek hitam,potongan rambut yang tidak modis sama sekali, hidung yang terdapat banyak komedo,wajah kumel.

Kesimpulan nya ,wajahnya memang tidak menarik sama sekali.

Semenjak dia putus dari Benny, bisa dikatakan Jenny sangat acuh dalam hal penampilan.

Hufft

Dan lagi, ingatannya kembali kepada sosok Benny. Sebenarnya ada apa dengan otak Jenny . Berbagai hal selalu ia sangkut pautkan dengan Benny.

Padahal sudah ratusan kali ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan melupakan sosok Benny. Tapi hasilnya nol besar, yahh jangan salahkan dia salahkan saja si bangsat Benny. Kebapa Dia harus membuat hidup Jenny jadi serumit ini. Dan Jenny sadar ia bukan lagi Jenny yang dulu, ia telah berubah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Future Or My Past (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang