1

2.6K 119 3
                                    

London 08.30 AM

Setitik es mencair dan berubah menjadi Air. Menyerap dibawah tanah dan masuk melalui pori-pori tanah.

Bunga Dadelion mulai bermekaran saat matahari pagi menyapa seluruh Makhluk Hidup yang ada di dunia. Sedikit demi sedikit bunga itu kehilangan keindahanya akibat Angin pagi yang menyapu semua nya. Perlahan pecahan bunga dadelion terbang mengikuti Arah angin dan menghilang.

"Ayah.. Milly udah buatin sarapan nih.. Ayah gak mau keluar dari kamar?" Teriak Gadis kecil meletakkan beberapa piring dan mulai melepaskan celemek masak nya

"Kebiasaan Ayah selalu telat bangun Huh.." kesalnya bertambah saat Ayahnya tidak keluar dari kamarnya

Dengan rasa kesalnya ia langsung mengetuk pintu kamar ayahnya dengan kuat.

Tok.. Tok..

"Ayah.. Bukain pintunyaa.."Teriak gadis itu.

Sudah 15 menit tidak ada tanda dari kamar Ayahnya.

" Hahhh.. Aku harus mencari kunci cadangannya."

Gadis itu berlari untuk mengambil kunci cadangan agar pintu kamar Ayahnya terbuka.

Ceklekk...

"Ayah... Aku sudah meneriaki mu agar keluar dan sarapan bersama.." ucap Gadis itu kesal.

"Makanlah.." balas Ali yang masih memandang arah luar jendela

Gadis itu mengepalkan tangannya berusaha agar emosi nya bisa ia tahan.

"Ayah!! Milly berusaha membujuk Ayahnya untuk kesekian kalinya.. Apa ayah gak menghargai Milly sedikit pun.." Teriak Milly dengan emosi nya.

"Milly kita sudah membicarakan ini sebelumnya.. Kau bisa makan dengan tenang.." Ali tak bergeming sedikit pun ia masih setia dengan posisinya itu.

"Hahh... Aku membencimu!!!.." Teriak Milly dengan lantang saat meninggalkan kamar Ayahnya.

Ali terkejut mendengar perkataan Anaknya yang membuat hatinya makin rapuh dan sakit.

"Lihat lah Sayang.. Anakmu membenciku. Apa kau akan makin membenci ku? Aku tidak bisa membenci siapa pun selain dirimu.. Aku masih yang sama Aku yang Mencintaimu.." Gumam Ali lirih memeluk pakaian terakhir yang dikenakan oleh Alm.

-----

"Nek lihatlah Ayah yang sekarang.. Aku tidak ingin bersama nya lagi." Kata gadis kecil itu memakan sarapanya dengan tenang

"Ayah mu masih menyimpan luka besar dihatinya. Jadi, apa salahnya kau merubah sedikit hidup nya itu."

"Nek.. Aku tidak mengerti.. Mengapa Ayah selalu melakukan hal yang sama setiap hari nya?. Apakah ayah tidak merelakan kepergian bunda. Ini sudah 5 tahun nek! Aku tidak akan menahan sikap Ayah seperti ini."

"Nenek tau apa yang kamu katakan. Apa salahnya kamu mengajak seseorang disini untuk merawat Ayah mu Hm.."

"Maksud nenek.. Aku harus menyewa Pengasuh untuk Ayah ku?.. Nek.., Ayah bukan bayi yang harus di asuh lagi.."

"Milly.. Lihatlah keadaan Ayah mu sekarang.. Apa kau tega membiarkan begitu saja ayah kandung mu hidup tanpa warna?. Dengar kata nenek.. Carilah pengasuh wanita yang mampu membuat Ayah mu kembali seperti dulu.. Nenek yakin.. Setelah itu ia akan kembali seperti dirinya dulu. Cobalah.."

"Apa nenek yakin? Banyak diluar sana wanita yang menilai Pria dari hartanya. Aku takut Ayah tidak menyukai nya."

"Cobalah dulu.. Biar waktu yang menjawab. Ahh.. Nenek lupa menyiram bunga tulip Ayahmu.. Nenek pergi dulu ya.."

She Is mine My little Girls (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang