Terhitung tinggal lima menit lagi Pelajaran Bu Irna Akan segera berakhir, Namun tidak seperti murid lainnya yang sudah menyerah melambaikan tangan ke bu irna syillah masih berusaha fokus dan memecahkan Rumus pada buku paket Matematika dengan mulut yang berkomat-kamit dan kertas yang sudah penuh coret-coretan.
Bel pun berdering sangat nyaring, Syillah hanya berhasil mengerjakan delapan soal sisa dua lagi tentu ia tetap kerjakan namun mengasal karena lupa dengan rumus soal itu.
Tidak heran ia menjadi orang pertama yang mengumpulkan tugas di meja guru.
"Nanti jika semua temanmu sudah selesai, bawa semua paket kemeja saya! Jangan lupa!" pesan bu Irna, seperti biasa tanpa kalimat tolong setelah itu pergi meninggalkan kelas, ia hanya bisa menatapnya kesal. Moodnya seketika hancur gara-gara pelajaran yang tidak punya perasaan suka bikin kesal hingga galau itu, apalagi gurunya bu irna musuh sejak pertama ia masuk kesekolah ini, wajahnya yang judes hingga sikapnya yang cuek serta perintahnya yang sering tidak diawali dengan kalimat Tolong membuat dirinya jengkel apa fungsinya perangkat kelas jika mengumpulkan tugas saja masih ia yang disuruh-suruh.
"Kiww kiww,-" seperti dikelasnya sendiri lea memanggil Syillah kencang.
"Woy jomblo! Jajan Nyuk!"
Ia mengangkat kepalanya, memasang wajah tanpa ekspresi namun terlihat kusut. Kerudungnya pun kini sudah berantakan akibat menempelkan paksa kepalanya dengan meja.
"Bantuin gua bawa paket ke ruang guru!" katanya sambil memasang wajah yang melas.
-
Mereka melangkah turun melewati beberapa anak tangga untuk sampai ke ruang guru yang berada dilantai paling bawah tepatnya sih masih sejejeran sama Kelas 10 IPA bawah kelasannya lea sama Queen Syillah beruntung memiliki mereka berdua karena rela menjemput dirinya di kelas paling atas, dimana lantai yang paling dihindari siswa karena mereka harus melewati banyak anak tangga jadi kelas syillah adalah kelas yang paling disegani.
"Kelas gua wajib pramuka masa" teringat kembali pidato kak Ilham dikelas tadi tentang eskul tersebut banyak yang menyambut dengan senang, dan banyak juga yang tak suka sama seperti dirinya.
Lea dan Queen langsung mendongak ke arah syillah sambil menahan tawanya.
"dan gua paling tau! Seorang syillah sangat benci panas-panasan, ngeliat Abang gua ngobrol sama cewek lain aja lu udah kepanasan apalagi berdiri ditengah panasnya terik matahari, udah deh mending yu ngadep ke kak Ilham aja bilang lu gak mau ikut eskul itu!"
"Ngomong si gampang! Udah deh Kalian temenin gua, ayo kita item bareng-bareng lumayan kan hitamin kulit tanpa harus ke bali"
Queen menggelengkan kepala segera.
"Gua si NO!"
"Aku juga No!" balas lea.
"Okay, pertemana kita sampai disini saja. Bye!"
Lea dan Queen merangkul lengan syillah. "Jangan gitu dong syil, gua sama queen udah keburu ngambil eskul dance, lo tau sendiri kan jadwalnya sesibuk apa jadi kita gak bisa nemenin lo!"
"Kan bisa dibatalin"
"Engga segampang itu Bambang"
KAMU SEDANG MEMBACA
A.syillah
Teen FictionEkhem.. Gua Asyillah putri Gadis berhijab yang mempunyai dua orang kakak Rempong. Tujuan Hidup : • Memperbaiki diri menjadi yang lebih baik. • Atau mengejar Cintanya Doi wkwkwk Iya.. Dia Riza Muhammad, biasa di panggil Kak Riz. cinta pandangan...