Chapter 1 - Feelings

31 5 1
                                    

Di pagi hari yang cerah, matahari mulai menampakkan sinarnya dan bertugas menggantikan bulan untuk menerangi bumi yang indah ini. Ah ya hari ini adalah hari yang mungkin tak ditunggu oleh siapapun yaitu hari senin. Hari dimana rutinitas kembali ke awal, seperti biasa Reysa selalu di bangunkan oleh sang mama tercinta.

"Reysa sayang ayo bangun, kamu kuliah kan hari ini?" ucap mama reysa

"Iya ini Reysa udah bangun. Kuliah kok ma hehe." jawab reysa menatap mamnya sambil nyengir

"Yaudah cepet mandi, siap2 habis itu sarapan. Mama sama yang lain nunggu di meja makan ya sayang." ucap sang mama dan segera berlalu dari kamar Reysa

Sedangkan Reysa hanya mengangguk lalu bergegas kekamar mandi.
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Reysa sudah selesai mandi dan bersiap2 untuk sarapan di lantai bawah. Sesampainya di meja makan sudah ada Papa, mama dan sang adik.

"Pagi pa, ma" ucap reysa seraya duduk di kursi

"Pagi juga sayang" jawab papa mamanya serempak

"Gue gak disapa nih kak?" tanya lian sang adik

"Eh iya lupa gue kalau ada lo" ucapnya seraya tertawa

"Jahat loh mah kak emang" ucap lian sambil mendengus

"Ya maaf sih orang lupa juga, kan..." belum sempat reysa menyelesaikan ucapannya sang mama sudah menengahi

"Udah gak usah ribut pagi - pagi. Lanjutin itu makannya, keburu siang ntar kalian pada telat loh" ucap sang mama

"Siap ma hehe" ucap reysa dan lian bersamaan

Seusai sarapan Reysa pun berpamitan pada sang mama dan segera berangkat kuliah, diikuti Liand yang berpamitan lalu berangkat kesekolah barunya. Sedangkan papa reysa sudah terlebih dahulu berangkat kekantor karna ada meeting mendadak.

Sesampainya di kampus Reysa lalu memarkirkan mobilnya diparkiran setelah itu turun dari mobilnya tak lupa menutup kembali dan mengunci mobilnya. Baru beberapa langkah Reysa menuju koridor kampus, tak lama kemudian ada yang menyamai langkah kakinya sambil menyapa.

"Pagi sayang" sapa gerald sambil merangkulnya

"Pagi juga ganteng hehe" ucap reysa menoleh kearahnya sembari tersenyum

"Kamu ini pagi - pagi udah sok romantis aja" ucap gerald sambil mengacak - acak rambut reysa

"Ih rambut aku jangan diacak - acak ntar berantakan. Rapiin ih." ucap reysa cemberut

Sedangkan gerald hanya tertawa sambil merapikan kembali rambut reysa yang sudah berantakan.

"Yang hari ini kamu sibuk gak?" tanya gerald dan kembali berjalan bersama reysa

"Enggak kok. Kenapa emangnya?" jawab reysa

"Mau jalan gak? Gk ada tugas juga kan." ucap gerald lagi

"Aahh mau banget, sekalian mau cari novel. Hehe gk ada kok." ucap reysa gembira

"Oke deh kalau gitu ntar pulang ngampus aku anterin kamu pulang. Sekalian ijin sama Papa mama kamu." ucap gerald

"Iya, tapi kan aku bawa mobil sayang." ucap reysa menatap Gerald

"Ya gapapa ntar kita naik mobil masing - masing ke rumah kamunya. Setelah dapat ijin, kita jalan pakai mobil aku." ucap gerald sambil mengelus puncak kepala reysa

"Yaudah oke, ntar aku tunggu kamu di parkiran aja ya." ucapnya tersenyum manis

"Sip sayang. Gih sekarang kamu masuk sana sebelum dosennya dateng." ucap Gerald sambil mengelus pipi chuby reysa

"Lah, udah sampai aja ternyata hehe." ucapnya yang baru menyadari kalau sudah sampai di depan ruangan

"Keasikan jalan sambil ngobrol sih kita haha. Jadi gak sadar kan kalau udah sampai sini." ucap gerald memperhatikan sekitar ruang belajar reysa dan tersenyum ramah pada teman - teman reysa yang menyapanya

"Iya nih keasikan ngobrol haha. Yaudah kamu keruangan juga sana. Ntar di cariin sama temen - temen kamu." ucap reysa

"Biarin ajalah. Mereka juga pasti tau kok kalau aku kesini dulu nganter bidadari aku." ucap gerald tersenyum jail

"Gausah gombal pagi - pagi. Udah sana keruangan, lagian aku juga mau masuk ini." ucap reysa tersipu sambil sedikit mendorong badan gerald

"Iya masyaallah gausah dorong - dorong kali sayang." ucap gerald pura - pura kesal
"Maaf sih hehe. Udah ya aku masuk dulu." ucap reysa.

Namun baru selangkah reysa hendak menuju ruangan, lengannya ditahan oleh gerald

"Kenapa?" ucap reysa sambil menghadap ke gerald kembali

"Aku keruangan ya, semangat belajarnya. Gerald cinta Reysa." ucap gerald tersenyum menatap Reysa.

Setelah itu ia pergi tanpa menunggu jawaban dari Reysa

'Maaf Gerald, aku belum sepenuhnya bisa sayang sama kamu. Tapi aku janji akan berusaha untuk menyayangi kamu lebih dari apapun.' ucap reysa dalam hati seraya memperhatikan punggung Gerald yang mulai menghilang dari pandangannya.

Perlu kalian ketahui Gerald yang kini menjadi kekasih Reysa, adalah seseorang yang mampu membuat Reysa melupakan luka yang di dapatnya di masa lalu. Ya luka itu bahkan masih membekas hingga sekarang di dalam hatinya.
Entah bagaimana cara Gerald untuk membuat Reysa bangkit kembali dari keterpurukannya dan bersikap seperti sedia kala. Dan reysa sangat berterima kasih karena kehadiran Gerald, jika Gerald tidak hadir dihidupnya. Mungkin saat ini Reysa masih menjadi sosok yang pendiam.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang