Chapter 4 - Feelings

10 5 0
                                    

Masa lalu biarlah berlalu dengan semestinya. Dan janganlah terus terlarut dalam sebuah kenangan di masa itu. Karena hidup bukan tentang meratapi masa lalu, tetapi juga untuk mempersiapkan diri menghadapi hari esok. Dan masa yang akan datang.

***

Pagi ini Reysa tampak sudah rapih dengan pakaian yang ia kenakan untuk ke kampus. Ia berjalan menuju lantai bawah sekedar sarapan bersama kedua orang tua dan adiknya. Senyum terukir di wajahnya ketika melihat sosok kekasihnya, yang ternyata juga berada di meja makan bersama keluarganya. Sebenernya Reysa merasa bersalah dengan kekasihnya, karena kemaren malam ia telah mengabaikan kekasihnya itu. Reysa lalu berjalan menghampiri mereka sembari menyapa dan duduk disebelah kekasihnya. Sarapan pun berlangsung dengan hening, hanya ada suara sendok dan garpu yang beriringan menggema dipendengaran. Hingga akhirnya Liand, papa yang bersuara untuk memecahkan keheningan di ruang makan ini.

"Gerald" panggil papa Reysa menatap Gerald

"Iya om" jawab Gerald menatap balik papa Reysa sembari tersenyum.

"Bagaimana kuliahmu?" tanya Liand lalu melanjutkan suapan makannya.

"Alhamdulillah lancar om" jawab Gerald kembali.

Liand hanya mengangguk mengerti dengan jawaban Gerald. Lalu Gerald pun melanjutkan makannya.

"Om sendiri bagaimana pekerjaan dikantor?" tanya Gerald

"Alhamdulillah lancar juga. Oh iya bagaimana dengan hubungan kalian? Makin mesra kan ya?" jawab Liand dan kembali bertanya lalu menatap Reysa dan Gerald secara bergantian sambil tersenyum menggoda.

Reysa yang sedari tadi hanya menyimak obrolan papanya dan sang kekasihpun, langsung menghentikan aktivitas makannya ketika papanya bertanya seperti itu. Reysa menatap Gerald yang juga menatapnya, mereka sama - sama salah tingkah. Gerald menatap Liand sembari menggaruk tengkuknya yang sebenernya tidak gatal. Reysa juga menatap papanya dengan memainkan kedua tangannya di bawah meja untuk menutupi rasa gugup itu. Sedang Ghea, mama Reysa dan Jozhan menatap mereka berdua dengan menahan tawa. Ghea tau jika Reysa dan Gerald sebenernya salah tingkah dengan pertanyaan suaminya. Bahkan sekarang tawa jhozan pun langsung terdengar di indera pendengaran mereka semua.

"Astaga kak haha. Liat noh pipi lo, udah kayak udang rebus haha. Sumpah lo lucu banget kak asli. Hahahaha." tawa jhozan pun meledak ketika melihat pipi chuby Reysa yang bersemu merah.

Papa dan mamanya pun ikut tertawa setelah melihat wajah Reysa yang begitu lucu menurut mereka. Gerald hanya tersenyum menatap Reysa, sedang Reysa semakin salah tingkah dengan kejadian barusan.

***

"Morning best couplenya UT" sapa Sarah kepada Reysa dan Gerald dengan senyum mengembang.

"Morning too jonesnya UT haha" itu suara Gerald yang menyahuti terlebih dulu

Sarah mencebikkan bibirnya mendengar sapaan balik dari Gerald. Gerald tertawa puas setelah melihat ekspresi kesal dari sahabatnya itu, sedang Reysa menggelengkan kepalanya dengan kejahilan Gerald.

"Pagi juga Sarah cantik" ucap Reysa tersenyum manis menatap Sarah

"Makasih udah bilang gue cantik hehe. Pacar lo jahat ya Reys ngatain gue mulu." ucap Sarah masih kesal dengan Gerald

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang